Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ringkus curanmor, polisi curiga pelaku terlibat jaringan Santoso

Ringkus curanmor, polisi curiga pelaku terlibat jaringan Santoso Ilustrasi Narapidana. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - KH, pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang tertangkap di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Senin (20/10) lalu, terindikasi ikut terlibat jaringan teroris yang beraksi di wilayah Poso, Sulawesi Tengah.

Direktur Reskrim Polda NTB Kombes Pol Kurdi di Mataram, Selasa, mengatakan bahwa tersangka pelaku curanmor berinisial KH yang tertangkap di Kabupaten Bima pada 20 Oktober lalu, terindikasi terlibat dalam jaringan teroris yang dipimpin Santoso di daerah Poso.

"Ini baru indikasi awal. Untuk lebih jelasnya kami masih harus melakukan pendalaman," katanya, seperti dikutip dari Antara, Selasa (28/10).

Menurut dia, saat ini tim penyidik masih melakukan pengembangan dan pendalaman dengan memeriksa sejumlah saksi, termasuk pelaku sendiri. Kurdi menyebutkan, petunjuk yang mengarah pada dugaan teroris ini didasari pada kesamaan nama, yakni tersangka KH yang selama ini diburu dalam kasus aksi teros di Poso. Belakangan, ada nama KH ditangkap dalam kasus curanmor.

Sementara untuk petunjuk lain seperti sidik jari, Kurdi mengatakan, sedang dilakukan penyelidikan lebih lanjut. "Untuk petunjuk sidik jari, masih kami selidiki. Yang jelas, nama KH sama dengan nama pelaku teror yang tengah kami buru," katanya.

Ia menambahkan, penyidik sejauh ini belum mendapat gambaran yang jelas, sehubungan tersangka KH masih sulit memberikan keterangan atas sejumlah pertanyaan yang dilontarkan penyidik. "Kami akan terus dalami dan mencari petunjuk. Tapi, saat ini dia sedang sakit. Saat ditangkap, dia sempat dihakimi massa," ujarnya.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, KH diamuk warga saat tertangkap basah melakukan pencurian kendaraan bermotor di Talabiu, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima.

Tersangka tertangkap tangan saat mengambil sepeda motor Honda Supra 125 di halaman rumah seorang warga bernama Firmansyah. Sepeda motor milik Ruslan, ipar Firmansyah, ketika itu diparkir di halaman rumah dalam keadaan terkunci.

Setelah dikeroyok massa, KH berhasil diamankan petugas dari Polres Bima, kemudian pada Sabtu (25/10) lalu diboyong ke Markas Polda NTB di Mataram untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, sehubungan ada indikasi yang tersangkutan terlibat aksi teror.

Kapolda NTB Brigjen Pol Sriyono saat dikonfirmasi mengenai hal itu, mengaku belum belum mendapat kejelasan tentang adanya pelaku curanmor yang terduga teroris. Ia hanya membenarkan adanya pelaku curanmor di Bima yang kini ditahan pihaknya setelah sebelumnya diamuk massa.

"Belum ada laporan tentang penangkapan terduga teroris, yang ada penangkapan pelaku curanmor yang diamuk massa. Alhamdulillah bisa diselamatkan, tapi kini masih perlu perawatan serius," kata Brigjen Sriyono.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP