Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rizal Ramli: UU ITE Lebih Menyeramkan dari UU Kolonial Zaman Soeharto

Rizal Ramli: UU ITE Lebih Menyeramkan dari UU Kolonial Zaman Soeharto Rizal Ramli Jenguk Ahmad Dhani. ©2019 Merdeka.com/Moch Andriansyah

Merdeka.com - Ekonom senior Rizal Ramli menyebut Undang-Undang (UU) ITE jauh lebih menyeramkan dibanding UU di masa kolonial yang masih diterapkan Orde Baru (Orba): Hatzei Artikelen. Sebab, UU baru yang diterapkan pemerintah di era Reformasi itu dinilainya sangat anti-demokrasi.

"Hari ini ada UU ITE yang lebih dahsyat, lebih menyeramkan, lebih draconian yang dipakai untuk menangkap siapa pun," ungkap Rizal usai mengunjungi musisi Ahmad Dhani Prasetya di Rutan Klas I Surabaya di Medaeng, Sidoarjo, Sabtu (30/3).

"Yang salah ngomong, yang salah menulis di sosial media, langsung bisa ditangkap. Ini jauh lebih menyeramkan dari pada UU kolonial zaman Soeharto," sambungnya tegas.

Orang lain juga bertanya?

Bicara soal Orba, Rizal lalu mengenang masa lalunya saat masih berusia 22 tahun. Ketika aktif di dunia gerakan mahasiswa dia ditangkap oleh Pemerintahan Soeharto karena menulis buku putih.

"Saya diadili, ditangkap karena menulis buku putih perjuangan mahasiswa. Saya dipenjara satu setengah tahun," ungkapnya.

Waktu itu, lanjut Rizal, Pemerintahan Orba menggunakan UU warisan kolonial. Siapa yang menghina Ratu Belanda, bisa diadili dan dipenjara. "Di Belanda sendiri sudah tidak ada itu UU-nya, tapi Pemerintahan Soeharto menggunakan itu menangkap oposisi," kenangnya.

UU yang tak jauh beda, kini justru diterapkan di Pemerintah Joko Widodo (Jokowi), yaitu UU ITE yang jauh lebih menyeramkan, dan korbannya adalah musisi Ahmad Dhani yang juga Caleg DPR RI asal Partai Gerimdra Dapil I Jawa Timur.

Dhani yang saat ini masih menjalani proses hukum di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya didakawa telah melakukan ujaran kebencian dengan mengatakan 'idiot' ke pendemo yang mengadangnya di Hotel Majapahit.

"Saya ingin mengunjungi Dhani. Apapun dia, seniman, apapun dia mencoba memperjuangkan demokrasi," tandasnya. (mdk/ded)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cerita Buya Hamka di Penjara pada Masa Sukarno
Cerita Buya Hamka di Penjara pada Masa Sukarno

Buya Hamka merupakan seorang ulama, aktivis politik, dan sastrawan.

Baca Selengkapnya
Sejarah 17 Desember 1938: Kelahiran Soe Hok Gie, Aktivis yang Berpengaruh di Masa Peralihan
Sejarah 17 Desember 1938: Kelahiran Soe Hok Gie, Aktivis yang Berpengaruh di Masa Peralihan

Meskipun hidupnya singkat, Soe Hok Gie mewarisi semangat perubahan dan keberanian untuk bersuara yang menginspirasi banyak orang.

Baca Selengkapnya
Kisah Mahasiswa RI Terjebak di Negeri Orang Hingga Kehilangan Status WNI Karena G30S PKI
Kisah Mahasiswa RI Terjebak di Negeri Orang Hingga Kehilangan Status WNI Karena G30S PKI

Pada tahun 1950-an hingga 1960-an, Presiden Soekarno sedang gencar memberikan beasiswa kepada para mahasiswa untuk melanjutkan studi di luar negeri.

Baca Selengkapnya
Bertemu Amien Rais, Rizal Ramli Kenang Perjuangan Lawan Orde Baru hingga Freeport
Bertemu Amien Rais, Rizal Ramli Kenang Perjuangan Lawan Orde Baru hingga Freeport

Amien Rais menggelar pertemuan di rumah Rizal Ramli.

Baca Selengkapnya
Kisah Pers Diberedel Habis pada Masa Soeharto
Kisah Pers Diberedel Habis pada Masa Soeharto

Sejumlah pers diberedel pada masa Orde Baru karena mengkritik pemerintah.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Profil Rizal Ramli, Mantan Menteri Jokowi & Gus Dur Meninggal Dunia
VIDEO: Profil Rizal Ramli, Mantan Menteri Jokowi & Gus Dur Meninggal Dunia

Sosok Rizal Ramli dikenal sebagai ekonom senior yang tegas

Baca Selengkapnya
Perintah Rahasia Letjen Soeharto ke Kostrad: Lindungi Mahasiswa yang Berdemo
Perintah Rahasia Letjen Soeharto ke Kostrad: Lindungi Mahasiswa yang Berdemo

Militer ada di belakang aksi-aksi mahasiswa pasca G30S/PKI. Ini pengakuan para jenderal saat itu.

Baca Selengkapnya
Kisah Hidup Amir Syarifuddin, Tokoh Sumpah Pemuda yang Dieksekusi Mati karena Terlibat Peristiwa PKI Madiun
Kisah Hidup Amir Syarifuddin, Tokoh Sumpah Pemuda yang Dieksekusi Mati karena Terlibat Peristiwa PKI Madiun

Gubernur Jenderal Van Mook menggambarkan bahwa Amir merupakan orang yang tak mengenal kata takut.

Baca Selengkapnya