RS Siloam Palembang Buka Peluang Mediasi Perawat dan Penganiaya
Merdeka.com - Manajemen Rumah Sakit Siloam Sriwijaya mengapresiasi kinerja Polri yang menangkap tersangka penganiayaan perawatnya yang viral di media sosial. Manajemen pun membuka peluang mediasi antara korban dan tersangka.
Direktur RS Siloam Sriwijaya Palembang Bona Fernando mengaku mendukung penuh langkah korban yang cepat melaporkan kasus itu ke polisi. Secara institusi, pihaknya menyesalkan kekerasan terhadap pegawainya.
"Kami sesalkan kejadian itu, apa pun bentuknya, kekerasan terhadap pegawai kami kecam. Kami apresiasi polisi menangkap pelaku," ungkap Bona, Sabtu (16/4).Meski demikian, pihaknya tetap membuka kemungkinan mediasi antara korban dan tersangka. Mediasi damai itu akan dilakukan jika ada iktikad baik dari tersangka untuk menemui korban dan rumah sakit.
"Tentu peluang damai terbuka dan masih ada," kata dia.
Hanya, semua keputusan diserahkan kepada korban sebagai pelapor. Pihaknya hanya memberikan masukan demi kebaikan bersama.
"Kita serahkan sepenuhnya ke perawat (korban). Kalau nanti dia (tersangka) datang untuk meminta maaf dan perawat bersedia untuk menerima permohonan maaf, ya apa salahnya," ujarnya.
Bona menegaskan, pihaknya akan melindungi semua pegawainya atas kekerasan apa pun. Kasus ini menjadi atensi khusus dan berharap tidak terulang lagi.
"Kami lindungi semua tenaga kesehatan, kejadian ini menjadi pelajaran," tegasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaArist Merdeka Sirait meninggal dunia saat menjalani perawatan medis di RS Polri
Baca SelengkapnyaMelalui akun media sosialnya, Kapolri menyebut NU menjadi salah satu pilar bangsa dalam mengisi kemerdekaan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Imbauan itu sesuai dengan perintah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Baca SelengkapnyaSeorang pria diduga maling sembunyi di atap setelah dipergoki memanjat rumah warga di Tamalate, Makassar. Video pengepungannya beredar di media sosial.
Baca SelengkapnyaMenurut Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho, pertemuan kedua pucuk pimpinan tersebut bersifat audiensi biasa yang dilakukan oleh pejabat baru.
Baca SelengkapnyaDemi keamanan Brigpol Siti Fatimah Yulius rela membawa sang buah hati menjaga kotak suara pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaRS Polri Kramatjati menerima tujuh kantong jenazah korban kebakaran ruko bingkai di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaKapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca Selengkapnya