Sakit Demam, Prabowo Batal Bertemu PM Anwar Ibrahim di Malaysia
Anwar Ibrahim bersama keluarga sudah di Pulau Langkawi untuk menerima kunjungan Prabowo. Namun, pertemuan batal karena Prabowo mengalami demam.
Presiden Prabowo Subianto dikabarkan dalam kondisi tidak sehat karena mengalami demam. Kabar itu diungkapkan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Anwar Ibrahim melalui akun X @anwaribrahim.
Awalnya, Anwar mengungkapkan batalnya rencana pertemuannya dengan Prabowo. Dia bersama keluarga pun sudah di Pulau Langkawi untuk menerima kunjungan Prabowo. Namun, pertemuan batal karena Prabowo mengalami demam.
"Saya dan keluarga sudah di Pulau Langkawi bagi menerima kunjungan sahabat, Presiden Prabowo Subianto hari ini. Namun, malam tadi beliau mohon menangguhkan pertemuan untuk beberapa hari kerana demam," kata Anwar dikutip melalui akun X, Senin (23/12).
Anwar lantas mendoakan kesehatan untuk Prabowo.
"Mendoakan agar Presiden Prabowo diberi kesembuhan sesegera mungkin sekaligus menyambung rencana pertemuan dua negara," kata Anwar.
Anwar kemudian mengungkapkan jadwal pertemuan dia dengan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra.
"Insya-Allah, pada 26 Disember ini saya juga dijadual menemui mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra untuk agenda ASEAN demi kesejahteraan rantau ini," kata Anwar.
Prabowo Dijadwalkan Bertemu Anwar Ibrahim Usai KTT D-8
Prabowo dijadwalkan melakukan kunjungan ke Malaysia untuk bertemu PM Anwar Ibrahim. Lawatan ini rencananya dilakukan usai kunjungan kenegaraan Prabowo ke Kairo, Mesir.
"(Saya) juga (akan) mampir ke Malaysia untuk bertemu dengan Perdana Menteri Anwar Ibrahim," kata Prabowo di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Selasa (17/12).
Kunjungan Prabowo di Mesir berlangsung selama tiga hari, mulai 17 hingga 19 Desember 2024. Selama di Mesir, Prabowo menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) D-8 (Developing 8 Countries).
Adapun D-8 merupakan organisasi kerja sama ekonomi dan pembangunan delapan negara berkembang yang didirikan pada tahun 1997. Negara yang tergabung dalam Kelompok D-8 yakni, Bangladesh, Mesir, Indonesia, Iran, Malaysia, Nigeria, Turkiye, dan Pakistan.