Satgas Sebut Penerapan Prokes Modal Hidup Berdampingan dengan Covid-19
Merdeka.com - Covid-19 diprediksi akan hidup berdampingan dengan masyarakat di berbagai negara belahan dunia cukup lama. Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito, mengatakan fase itu tentu tidak mudah dilalui.
Namun, bukan tidak mungkin masyarakat hidup berdampingan dengan Covid-19. Asalkan semua elemen masyarakat mau berkomitmen menjalankan protokol kesehatan di setiap aspek kehidupan. Termasuk dalam rumah, di perjalanan, atau saat beraktivitas di luar rumah.
"Masyarakat perlu mengetahui bahwa sistem ini (protokol kesehatan) adalah modal kita untuk tetap hidup sehat dan produktif walaupun Covid-19 masih berdampingan dengan kita," katanya, Jumat (27/8).
-
Kenapa pakai masker penting? Masker bisa mencegah penyakit-penyakit tersebut karena masker berfungsi sebagai penghalang fisik yang mengurangi kontak langsung antara droplets atau tetesan cairan yang keluar dari mulut dan hidung seseorang dengan orang lain.
-
Kapan sebaiknya menggunakan masker? Gunakan masker ini secara rutin untuk mendapatkan kulit yang cerah.
-
Kenapa masker wajah disarankan untuk dipakai? Mereka menekankan pentingnya memakai masker pada waktu-waktu tertentu untuk melindungi diri sendiri dan orang lain dari penyebaran penyakit.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
-
Bagaimana cara menggunakan masker? Masker sebaiknya digunakan sekitar 1-3 kali seminggu, tergantung jenis kulit. Misalnya, masker clay cocok untuk kulit berminyak dan sebaiknya digunakan setelah toner. Sementara sheet mask bisa diterapkan setelah toner tetapi sebelum serum untuk memberikan hidrasi tambahan.
Selain masyarakat, setiap institusi maupun pengelola fasilitas publik juga perlu melakukan pengawasan dan bertanggung jawab atas penerapan protokol kesehatan di tempatnya masing-masing.
Wiku mengingatkan selama Covid-19 masih berevolusi, masyarakat juga harus ikut berevolusi. Artinya tindakan pencegahan seperti memakai masker dan menjaga jarak harus terus dilaksanakan.
Di saat yang sama, pemerintah harus terus mempercepat dan memperluas cakupan vaksinasi Covid-19.
"Selama Covid-19 terus beredar dan bermutasi secara global, masih akan terjadi lonjakan infeksi secara berkala. Tetapi jika virus ini berperilaku seperti virus serupa lainnya, lonjakan ini akan mengecil seiring waktu, karena sebagian besar populasi akan memiliki kekebalan, baik melalui vaksinasi atau infeksi sebelumnya, setiap kali ada gelombang baru," pungkas Wiku.
Sebelumnya, Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Ganip Warsito, mengatakan pemerintah akan mengubah penanganan menjadi pengendalian Covid-19. Perubahan strategi ini bertujuan untuk menjadikan pandemi sebagai endemi Covid-19.
"Jadi arahnya itu mengubah pandemi menjadi endemi," katanya dalam Rapat Koordinasi Penguatan Penanganan Covid-19 di Bali yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Kamis (19/8).
Ganip menjelaskan, keputusan pemerintah ingin mengubah penanganan menjadi pengendalian karena Covid-19 tak bisa dipastikan kapan berakhir. Justru, kasus Covid-19 terus bertambah diikuti dengan varian barunya.
"Kita tidak akan bisa sepenuhnya menghapus Covid-19 dalam waktu singkat, karena tidak ada satu ahli pun yang bisa menjamin kapan Covid-19 ini berakhir," ujarnya.
Jika pemerintah mengubah penanganan menjadi pengendalian Covid-19, masyarakat bisa lebih produktif dan aman. Meskipun masyarakat harus hidup berdampingan dengan Covid-19.
Ganip menyebut, menuju endemi Covid-19, ada tiga hal yang bisa dilakukan pemerintah dan masyarakat. Pertama memperketat penerapan 3M (Menggunakan masker, Menjaga jarak, dan Mencuci tangan pakai sabun).
"Jadi protokol kesehatan khususnya menggunakan masker ini menjadi proteksi paling mudah dan bisa dilakukan setiap orang, hanya butuh pendekatan sosialisasi dan edukasi untuk itu," tuturnya.
Kedua, meningkatkan 3T (Testing, Tracing, dan Treatment). Ketiga, mempercepat dan memperluas vaksinasi Covid-19.
"Dengan tiga (hal) ini, kita bisa mengendalikan pandemi," tutupnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaMeskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca SelengkapnyaVirus ini sudah menyebar di Indonesia, namun belum terdeteksi menyebar di Kota Yogyakarta
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaPenggunaan masker di angkutan umum DKI Jakarta kini mulai ditiadakan. Namun jika tengah dalam kondisi kesehatan menurun, maka disarankan tetap tetap menggunakan masker.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaMenggunakan masker adalah langkah pencegahan, bukan hanya untuk COVID-19, tapi juga berbagai macam virus lainnya.
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diimbau untuk mengurangi kegiatan di luar ruangan.
Baca Selengkapnya