SCTV dan ATVI Gelar Literasi Media bagi Pelajar SDN 09 Manggarai Selatan
SCTV dan ATVI Gelar Literasi Media bagi Pelajar SDN 09 Manggarai Selatan
Program pengabdian masyarakat ini diikuti sekitar 750 siswa yang dibagi dalam dua kelompok.
SCTV dan ATVI Gelar Literasi Media bagi Pelajar SDN 09 Manggarai Selatan
Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih (YPP) Indosiar-SCTV bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Akademi Televisi Indonesia (LPPM-ATVI) kembali menggelar literasi media di SDN 09 Manggarai Selatan, Kamis (27/07).
Program pengabdian masyarakat ini diikuti sekitar 750 siswa yang dibagi dalam dua kelompok. Selain dosen dan awak media Indosiar-SCTV, mahasiswa ikut membantu kelancaran acara.
Kepala Sekolah, guru-guru, dan petugas sekolah juga turut andil dalam pelaksanaan program literasi media yang mendapat antusiasme dari para pelajar dan guru-guru SDN 09 Manggarai Selatan itu.
Manfaat Program Literasi
YPP Indosiar-SCTV membawa ‘Mobil Pintar’ yang berfungsi seperti perpustakaan berjalan. Dua kelompok siswa bergantian. Ada yang di aula dan kelompok lain membaca koleksi buku di ‘mobil pintar’ itu yang berada di halaman sekolah yang luas. Pola pemberian literasi media ini menggunakan perangkat pendukung audio visual yang berisi konten foto, gambar, tulisan, dan lagu yang dekat dengan anak-anak. Jadi para dosen ATVI yang memberikan materi, lebih mudah, dan anak-akak pun semangat mengikuti.
Bahkan, setiap ditampilkan foto-foto seperti foto artis, foto animasi film yang familiar dengan mereka serentak anak-anak berdiri dan berteriak histeris. Sesekali para dosen dan guru-guru menenangkan sambil meminta anak-anak duduk kembali di tempatnya. Dosen ATVI, Safrudiningsih menjelaskan pentingnya anak-anak bijak menggunakan media sosial. Utamanya untuk menambah pengetahuan dan mendukung pelajaran.Perempuan yang disapa Kak Ning-Nong mulai menjelaskan beberapa hal terkait literasi media, khususnya medsos. Misalnya, ditampilkan gambar batasan umur menggunakan medsos, lamanya menggunakan medsos, dan konten-konten yang boleh dan tidak boleh dilihat. Dalam proses literasi ini, Kak Ning-Nong menanyakan banyak hal, bila mampu dijawab anak-anak, diberi hadiah.
Begitu pula dosen lainnya yang ikut memberikan literasi, Ratih Damayanti. Kak Ning-Nong juga mengingatkan kepada anak-anak agar medsos dijadikan salah satu media untuk meningkatkan prestasi belajar.
"Ayoo kita gunakan media sosial untuk menambah ilmu, penyemangat, dan sebaliknya hindari medsos yang membuat kita malas atau melakukan hal yang negatif,"
ujar Ratih Damayanti.
merdeka.com
Reaksi Sekolah
Kepala Sekolah SDN 09 Manggarai Selatan, Dermawati Samosir sangat apresiasi program YPP Indosiar-SCTV dan LPPM ATVI. Para guru bisa memberikan literasi media kepada anak-anak seperti pola yang dilakukan oleh dosen ATVI ini. "Menurut saya ini sangat baik sekali, mengapa? Terbukti dalam pelaksanaan literasi media itu, anak-anak mengaku sudah memiliki akun medsos. Jadi acara ini memberikan penyuluhan sangat baik buat siswa dan juga guru," kata Dermawati.
Dia berharap, acara seperti ini bisa berkelanjutan, sebab era saat ini tidak mungkin lepas dari medsos, apalagi anak-anak juga sudah memiliki akun medos. "Kalau bisa ada lagi kegiatan seperti ini di sekolah kami ya. Terima kasih YPP Indosiar-SCTV dan LPPM ATVI," jelas dia.Anak-Anak Antusias
Sementara itu, siswa kelas VI, Evanda Gibran Setianto dan Aisyah Kumala Sari memberikan testimoninya atas kegiatan literasi media ini. Menurut mereka, program ini sangat baik buat mereka dan temen-temen sekolahnya. "Menurut aku, acara ini menarik, kita mendapatkan banyak arahan, dan juga hiburan. Aku melihat temen-temen terlibat aktif menjawab setiap pertanyaan kakak dosen ATVI,” kata Aisyah.
Gibran berpendapat hampir serupa. Dia mengatakan, semakin paham dengan adanya literasi media ini. Dia mengatakan akan menggunakan medsos untuk hal-hal yang baik dan membantu pelajaran. "Baik banget Kak, Aku berharap, temen-temen di sini dan juga di sekolah lain paham sisi baik dan buruk medsos," ujar Gibran.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, penggunaan internet untuk kegiatan belajar siswa usia 5-24 tahun terus meningkat. Pada 2020, ada 59,33% siswa yang menggunakan internet. Angka ini tumbuh pesat dari 33,98% pada 2016. Menurut jenjang pendidikan, peningkatan penggunaan internet terjadi pada semua jenjang pendidikan, terutama SD/sederajat. Dalam kurun waktu dua tahun, siswa SD yang mengakses internet meningkat menjadi 35,97% pada 2020 dari sebelumnya 16,64% pada 2018. Sementara jenjang pendidikan lain, yakni SMP/sederajat menjadi 73,4%, SM/sederajat 91,01%, dan perguruan tinggi 95,3%.