Sebelum Bunuh Diri, Polisi di Banten Sempat Hitung Peluru dan Curhat ingin Kuliah

Merdeka.com - Personel Kepolisian Daerah (Polda) Banten berinisial DK (23) tewas di dalam kamar rumahnya, Kelurahan Drangong kecamatan Taktakan, Kota Serang. Korban diduga kuat bunuh diri menggunakan senjata dinas miliknya.

Korban yang berpangkat Bribda ini diduga menembakan senjata Laras panjang miliknya, sehingga ditemukan sebuah luka pada dada kiri.

Korban diketahui berdinas di Ditsamapta Polda Banten dan tengah tugas luar di PLTU Suralaya Kita Cilegon.

Salah satu warga sempat bernama Dalail, mendapatkan informasi bahwa sebelum ditemukan tewas korban pada malam hari sempat menghitung peluru senjata dinasnya, karena berniat untuk dikembalikan.

"Ibu ini masih hitung peluru sama anaknya mau kembaliin. Masih ikut sahur minum air putih doang," ujarnya.

Sebelum korban ditemukan tewas di dalam kamar, keluarga korban dan warga sempat dikejutkan dengan bunyi seperti petasan.

"Terus pada saat setengah tujuh bunyi kaya petasan, terus ibunya buka pintu si anak itu sudah berdarah. Kata ibunya 'Saya kaget liat anak saya, terus teriak tolong tolong'," beber Dalail.

Dalail mengungkapkan korban diketahui baru satu tahun lebih tiga bulan menjadi polisi. Korban sempat berkata ke orang tua setelah Idul Fitri ingin mutasi dan kuliah.

"Dia bilang pas lagi Magrib tuh ngomong ke ibunya, nanti kalau habis Idul Fitri mah, saya mau mutasi sama saya pengen kuliah," ungkapnya.

Berdasarkan informasi, korban ditemukan tewas dalam posisi terlentang. Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Didik Hariyanto membenarkan DK tewas di dalam kamar rumahnya di Kecamatan Taktakan.

"Indikasi awal dari olah TKP korban meninggal karena bunuh diri, namun saat ini masih dalam penyelidikan dan menunggu hasil autopsi," ujarnya.