Sosok Brigadir Setyo Herlambang, Pengawal Kapolda Kaltara yang Tewas Tertembak Senjata Sendiri
Pengawal pribadi Kapolda Kaltara Brigpol Setyo Herlambang tewas dengan luka tembak di dada kirinya, Jumat (22/9).
Brigadir Setyo ternyata belum genap setahun bertugas sebagai pengawal pribadi Kapolda.
Sosok Brigadir Setyo Herlambang, Pengawal Kapolda Kaltara yang Tewas Tertembak Senjata Sendiri
Pengawal pribadi Kapolda Kaltara Brigpol Setyo Herlambang tewas dengan luka tembak di dada kirinya, Jumat (22/9). Anggota Banit 3 Subden 1 Den Gegana Satuan Brimob Polda itu diduga tertembak oleh senjatanya sendiri.
Setyo berdinas di luar Jawa sekitar 10 tahun. Setyo meninggalkan istri kampung halamannya di Jawa Tengah. Rencananya, dia hendak pulang mendampingi istrinya yang akan lahiran anak kedua. Tapi keinginan itu pupus seketika setelah timah panas menemus dada kirinya itu hingga ke punggung.
Brigadir Setyo ternyata belum genap setahun bertugas sebagai pengawal pribadi (Walpri) Kapolda Kaltara Irjen Pol Daniel Adityajaya.
Kabid Humas Polda Kaltara Kombes Pol Budi Rachmat bilang, Brigpol Setyo Herlambang adalah personel Banit III Subden 1 Detasemen Gegana Satbrimob Polda Kaltara.
"Baru bertugas empat bulan ini diperbantukan sebagai Walpri Pak Kapolda," kata Budi saat dikonfirmasi merdeka.com, Sabtu (23/9).
Walpri dan ajudan adalah dua hal berbeda. Ajudan bertugas melekat mengawal Kapolda. Meski demikian, Setyo kesehariannya juga menempati rumah dinas di area Aspol Polda Kaltara.
"Rumah dinasnya di samping rumah Bapak Kapolda. Karena kan kalau jauh (rumah Walpri) kan susah dihubungi," ujar Budi.
Kejadian Brigadir Setyo tertembak terjadi usai Salat Jumat sekitar pukul 13.10 WITA. Saat itu, Kapolda sedang berada di Jakarta untuk kepentingan tugas.
Letusan tembakan dari rumah yang ditinggali Setyo memancing perhatian rekannya. Kondisi Setyo bersimbah darah di dalam kamar itu.
Nadinya tidak lagi berdenyut, dan di sebelahnya ada pistol jenis HS-9 dengan nomor registrasi HS-178837.
"Ditemukan rekan Walpri sendiri," sebut Budi.
Budi memastikan lagi bahwa peristiwa itu bukan terjadi di dalam rumah dinas Kapolda Daniel.
"Rumah dinas Walpri. Terpisah dengan rumah dinas Pak Kapolda," pungkas Budi.