Sekretaris PDIP Jatim bantah ditangkap KPK di Malang
Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali mendatangi Jawa Timur kantor Bupati Malang, Rendra Kresna. Beredar kabar bahwa KPK datang ke Malang untuk menangkap Sekretaris PDI Perjuangan Jawa Timur Sri Untari Bisowarno.
Padahal, perempuan yang juga anggota DPRD Jawa Timur tersebut tengah mengikuti rapat mingguan di kantor partainya, di Jalan Kendangsari Industri, Surabaya. Dikonfirmasi terkait isu tersebut, Sri Untari menjawabnya sambil tertawa geli.
"Lah ini saya di sini, berarti kan enggak ada apa-apa. Lumayan kampanye gratis hari ini, kampanye gratis," canda Untari di kantor DPD PDI Perjuangan, Senin (8/10) malam.
-
Dimana KPK memeriksa Bupati Sidoarjo? 'Salat dulu, salat (Jumat),' tutur Muhdlor di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (16/2).
-
Siapa anggota DPRD Jawa Tengah? Wafa dipastikan menjadi anggota DPRD Jawa Tengah, sedangkan Luthfi dipastikan terpilih menjadi anggota DPRD Rembang.
-
Siapa yang memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP? Effendi Simbolon memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait ucapannya mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Bagaimana KPK memeriksa Bupati Sidoarjo? Pemeriksaannya terjeda beberapa saat karena bertepatan salat Jumat. 'Salat dulu, salat (Jumat),' tutur Muhdlor di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (16/2). Muhdlor mengatakan, pemeriksaan masih akan berlangsung usai istirahat siang. Dia memastikan akan memberikan keterangan sebenar-benarnya.
-
Mengapa KPK memeriksa Bupati Sidoarjo? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
-
Dimana sidang DKPP digelar? Ketua KPU, Hasyim Asy'ari saat mengikuti sidang pemeriksaan dugaan pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu (KEPP) dengan pihak pengadu Nus Wakerkwa di Gedung DKPP, Jakarta, Jumat (26/4/2024).
Lebih jauh, politikus yang juga menjabat wakil sekretaris Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf Jawa Timur ini menjelaskan, sejak pukul 09.00 WIB, dirinya bersama Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Kusnadi, serta seluruh pengurus partai menggelar rapat internal. Bahkan, kata Untari, di tengah rapat internal itu, dirinya sempat mendapat telepon dari petugas DPP PDI Perjuangan.
"Tadi teman-teman pada telepon, ya saya jawab di sini, ya di kursi ini, di meja ini (ruang rapat DPD PDIP Jatim), kemudian saya foto," jelas Untari.
"Ibu di mana? Di kantor DPD. Ono opo seh (ada apa)? Ibu sehat? Dungaren nakoni (tanya) sehat biasane ngirim surat. Petugasnya DPP biasane surat kok telepon? Oh ya sudah bu, ibu foto ya, ibu selfie ya," terang Untari mengulang percakapannya.
Untari menduga, DPP PDI Perjuangan lebih dulu mendengar isu yang menyebut dirinya di OTT KPK di Malang. Kemudian mengkonfirmasi kabar tersebut kepada dirinya.
"Sehingga, saat mengkonfirmasi ke saya itu, saya, dan kami semua masih rapat, saya kirim fotonya, kami masih rapat, ya sudah selesai," tandasnya.
Sementara Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Kusnadi juga mengaku bingung mendapat kabar hoaka soal OTT KPK terhadap sekertarisnya tersebut.
"Berhubung ini tahun politik, kami, PDI Perjuangan sepakat untuk 'menebalkan daun telinga'. Ya daun telinga kita pertebal, jadi ya kalau kita kemudian menanggapi seluruh isu, seluruh berita, engko awak dewe (nanti kita semua) setres dewe," kata Kusnadi.
"Ya selama kita tidak melakukan apa yang orang lain sampaikan, yo jarno ae (biarkan saja), lha opo (ngapain), engko lhak mandek-mandek dewe (nanti akan berhenti dengan sendirinya), lhaopo," sambungnya.
Menurut politikus PDI Perjuangan yang juga wakil ketua DPRD Jawa Timur ini, jika pihaknya ikut menanggapi berita-berita hoaks, justru akan membuat semua pekerjaan dan tanggung jawab yang diembang terbengkalai.
"Sudah diam saja, ya malah mungkin nanti pekerjaan kita, tanggung jawab kita tidak akan laksanakan dengan sebaik-baiknya, ya sudah, kita, ngunu ae (begitu saja)
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Senin (22/7), Mbak Ita terlihat sedang menghadiri rapat di Gedung DPRD Kota Semarang
Baca SelengkapnyaPemeriksaan Mbak Ita dalam kapasitasnya sebagai saksi terkait kasus korupsi pengadaan barang dan jasa.
Baca SelengkapnyaWali kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu alias Mbak Ita diperiksa sebagai saksi kasus gratifikasi hingga pemerasan di Pemkot Semarang.
Baca SelengkapnyaMegawati meminta Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto tidak takut apabila nanti ditangkap oleh KPK.
Baca SelengkapnyaKetuk PDIP, Megawati Soekarnoputri meminta Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto tidak takut apabila nanti ditangkap oleh KPK.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, ketidakhadirannya pada rapat paripurna dapat dimaklumi
Baca SelengkapnyaSaat itu, TNI tak terima KPK menetapkan Henri Alfiandi sebagai tersangka
Baca SelengkapnyaZita absen dalam rapat terkait Penyampaian Jawaban Penjabat Gubernur atas Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi terhadap Raperda tentang P2APBD.
Baca SelengkapnyaMantan Menko Polhukam Mahfud Md memberi pandangan mengenai kerja KPK. Dia merespons curhatan Mega soal kerja KPK
Baca SelengkapnyaKPK sempat mencari keberadaan Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali, tapi tidak ditemukan. Sehingga yang dibawa hanya Kasubag Umum dan Kepegawaian BPPD.
Baca SelengkapnyaPemeriksaannya terjeda beberapa saat karena bertepatan salat Jumat.
Baca SelengkapnyaSejauh ini, Mega merasa belum ada niat baik Kapolri untuk bisa bertemu dengannya
Baca Selengkapnya