Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Selama Pandemi Covid-19, 47 Juta Perempuan Kehilangan Akses Kontrasepsi

Selama Pandemi Covid-19, 47 Juta Perempuan Kehilangan Akses Kontrasepsi Ilustrasi hamil. ©2015 Merdeka.com/shutterstock

Merdeka.com - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mencatat pada April 2020 diperkirakan terdapat 47 juta perempuan yang kehilangan akses kontrasepsi akibat terdampak Covid-19.

"Data tersebut belum lagi termasuk tujuh juta prediksi kehamilan yang tidak direncanakan. Otomatis angka-angka tersebut juga terjadi di Indonesia," kata Deputi Bidang Keluarga Berencana (KB) Kesehatan Reproduksi (KR) BKKBN dr Eni Gustina saat diskusi virtual, Kamis (24/9).

Dia mengungkapkan, kondisi tersebut belum lagi dipengaruhi angka pertambahan penduduk di Tanah Air yang masih tinggi yakni berkisar 1,49 persen.

"Artinya, setiap tahunnya diperkirakan akan ada lima juta bayi yang lahir di Tanah Air. Jumlah tersebut bahkan lebih banyak dari jumlah penduduk Singapura," ujarnya.

Eni menjelaskan, Singapura berpenduduk hanya 3,5 juta, dan Denmark berpenduduk lima juta sementara Indonesia dalam satu tahun bisa melahirkan penduduk sebanyak satu negara setiap tahunnya.

Selain itu, menurutnya, saat ini angka fertilitas atau kemampuan menghasilkan keturunan di Indonesia juga masih tergolong tinggi. "Berdasarkan survei angka fertilitas itu 2,4 persen dalam 10 tahun ini angkanya belum turun-turun," terangnya seperti dilansir dari Antara.

Ia juga mengungkapkan, berdasarkan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada 2017 penggunaan alat kontrasepsi modern mengalami penurunan dari 61 menjadi 57 persen.

"Tentu kita harus berjuang kembali untuk meningkatkan penggunaan kontrasepsi modern," katanya.

Selain menurunnya penggunaan alat kontrasepsi modern, BKKBN juga mengatakan persoalan angka putus pakai di Tanah Air masih tinggi akibat rendahnya pendidikan yang mempengaruhi kehidupan rumah tangga.

"Rendahnya pendidikan tadi mengakibatkan kesadaran masyarakat dalam penggunaan alat kontrasepsi menjadi minim. Padahal, hal itu penting sekali," tutup Eni. (mdk/fik)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Awal Mula Krisis Populasi Korea Selatan Ternyata Dimulai dari Tahun 60-an
Awal Mula Krisis Populasi Korea Selatan Ternyata Dimulai dari Tahun 60-an

Krisis populasi Korea Selatan sebenarnya berakar dari kebijakan keluarga berencana.

Baca Selengkapnya
Survei Menyebut 8 Persen Wanita Indonesia Pilih Childfree, Apa Dampaknya?
Survei Menyebut 8 Persen Wanita Indonesia Pilih Childfree, Apa Dampaknya?

8 Persen wanita dari data SUSESNAS 2022 mengaku childfree, ketahui dampaknya bagi negara.

Baca Selengkapnya
Depan Jokowi, Menkes Sebut 78.000 Bayi di Indonesia Meninggal Dunia Setiap Tahun
Depan Jokowi, Menkes Sebut 78.000 Bayi di Indonesia Meninggal Dunia Setiap Tahun

"Setiap tahun ada 78.000 bayi meninggal dari 4,6 juta yang dilahirkan," kata Budi.

Baca Selengkapnya
Tren Jumlah Penduduk Indonesia Terus Meningkat, Sementara China Menurun
Tren Jumlah Penduduk Indonesia Terus Meningkat, Sementara China Menurun

Jjumlah penduduk China berkurang 850.000 orang menjadi sekitar 1.411,75 juta pada tahun 2022.

Baca Selengkapnya
Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia Capai 25,22 Juta Orang per Maret 2024
Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia Capai 25,22 Juta Orang per Maret 2024

Dalam catatan BPS, garis kemiskinan pada Maret 2024 ditetapkan sebesar Rp582.932 per kapita. Angka ini naik 5,9 persen dibandingkan Maret 2023.

Baca Selengkapnya
Ini Faktor yang Menentukan Apakah Seseorang Pro atau Kontra terhadap Pandangan Childfree
Ini Faktor yang Menentukan Apakah Seseorang Pro atau Kontra terhadap Pandangan Childfree

Penolakan terhadap konsep childfree sering kali berkaitan dengan norma-norma agama, sementara dukungan terhadapnya lebih didasarkan pada pertimbangan ekonomi.

Baca Selengkapnya
Eropa Jadi Benua yang Memiliki Angka Kelahiran Paling Rendah, Apa Penyebabnya?
Eropa Jadi Benua yang Memiliki Angka Kelahiran Paling Rendah, Apa Penyebabnya?

Eropa, benua megah dengan arsitektur klasik, memiliki angka kelahiran terendah di dunia.

Baca Selengkapnya
Menteri Basuki Ungkap Jumlah Bendungan di Indonesia Kalah Jauh Dibandingkan dengan China dan Korea Selatan
Menteri Basuki Ungkap Jumlah Bendungan di Indonesia Kalah Jauh Dibandingkan dengan China dan Korea Selatan

Meski hanya seluas Jawa Tengah, Korea Selatan memiliki 17.000 Bendungan, sedangkan Indonesia baru punya 61 bendungan.

Baca Selengkapnya
BPS: Kesetaraan Gender di Indonesia Semakin Baik
BPS: Kesetaraan Gender di Indonesia Semakin Baik

Komponen yang dilihat yaitu dimensi kesehatan reproduksi, pemberdayaan dan pasar tenaga kerja.

Baca Selengkapnya
Negara-negara yang Rela
Negara-negara yang Rela "Bagi-bagi" Uang agar Penduduknya Punya Anak

Sembilan negara ini rela "bagi-bagi" uang supaya warganya punya anak dan bisa menambah serta menjaga perekonomian suatu negara.

Baca Selengkapnya
Korea Beri Penghargaan kepada Dua Wanita yang Lahirkan 13 Anak, Hadiahnya Luar Biasa
Korea Beri Penghargaan kepada Dua Wanita yang Lahirkan 13 Anak, Hadiahnya Luar Biasa

Korea Selatan mengalami penurunan angka kelahiran dalam beberapa tahun belakangan.

Baca Selengkapnya