Semburan awan panas, pendakian Gunung Semeru dibatasi sampai Kalimati
Merdeka.com - Pendakian Gunung Semeru hanya dibatasi sampai Kalimati, atau sekitar 4 kilometer dari Puncak Mahameru. Hal ini karena aktivitas di kawah merapi yang belum stabil. Pendaki pun diwajibkan meninggalkan nomor kontak keluarga yang dapat dihubungi.
"Cuma kita mengantisipasi. Selama ini pendaki itu hanya meninggalkan persyaratan nomor telepon. Tapi sekarang kita minta juga nomor telpepon keluarga yang bisa dihubungi," kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) John Kennedi di Malang, Selasa (31/10).
Kata John, persyaratan tersebut diberlakukan sejak kasus Gunung Rinjani saat terjadi gempa. Sehingga, saat terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dengan mudah menghubungi pihak keluarga.
-
Mengapa Gunung Semeru masih berstatus siaga? Berdasarkan kondisi ini, PVMBG masih menempatkan status Gunung Semeru pada Level III atau Siaga.
-
Apa yang terjadi pada pendaki Gunung Marapi? Sebanyak 74 dari 75 pendaki Gunung Marapi telah ditemukan. Di antara korban yang sudah ditemukan terdapat 22 orang meninggal dunia.
-
Di mana letak Gunung Semeru? Gunung Semeru atau yang akrab disapa Mahameru sebagai gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian mencapai 3.676 meter di atas permukaan laut.
-
Kenapa kawah Gunung Galunggung tidak bisa dikunjungi? Karena kandungan belerang yang tinggi dan berisiko, maka kawah tersebut tidak diperkenakan untuk dikunjungi oleh siapapun.
-
Kenapa pendakian Gede Pangrango ditutup? Keputusan tersebut dampak cuaca ekstrem yang diperkirakan masih berlangsung hingga bulan depan sehingga dapat mengancam keselamatan pendaki.
-
Siapa pendaki yang hilang di Semeru? Delapan tahun lalu, atau tepatnya tanggal 3 Juni 2016, seorang pendaki asal Swiss, Lionel Du Creaux dinyatakan hilang di Gunung Semeru.
"Takut seperti kejadian Rinjani, begitu masuk ke sana keluarga yang dihubungi siapa. Mudahan-mudahan juga tidak seperti Rinjani. Semeru dan Bromo masih bersahabat. Ketentuan itu, sudah sejak kasus Rinjani lalu," sambungnya.
John juga membenarkan adanya semburan awan panas sebagaimana yang dilaporkan Badan Vulkanologi. Tetapi kondisi itu dianggap wajar dan hampir setiap hari terjadi.
"Ada, semburan awan panas. Beberapa laporan setiap pagi dari badan vulkanologi. Ada tiap hari memang. Rekomendasi tetap, statusnya waspada, jangan terlalu dekat puncak Mahameru. Sudah biasa itu," jelasnya.
Kata John, sesusai Badan Vulkanologi direkomendasikan status Waspada sejak beberapa tahun lalu. Pendakian pun hanya di radius 4 kilometer meter dari puncak Mahameru, sehingga batas ditetapkan hanya sampai di Kalimati.
"Waspada level 2 sehingga sampai Kalimati, kalau normal ya sampai puncah Mahameru," katanya.
John berharap kondisi Semeru dan Bromo tetap aman-aman saja, kendati dirinya tetap waspada. Kalau pun batuk-batuk tidak menimbulkan sesuatu yang tidak diharapkan.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Baca SelengkapnyaGunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur erupsi Jumat pagi.
Baca SelengkapnyaAwan panas guguran itu telah menyebabkan hujan abu tipis yang turun pukul 21.24 WIB di sekitar Dukuh Plalang hingga Desa Lencoh.
Baca SelengkapnyaPembatasan ini berlaku sejak Jumat (08/12) sampai waktu yang belum ditentukan.
Baca SelengkapnyaPusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengungkapkan kondisi Gunung Semeru saat ini sedang tidak baik-baik saja.
Baca SelengkapnyaTerjadi erupsi Gunung Semeru pada Jumat, 12 April 2024, pukul 03.31 WIB
Baca SelengkapnyaGunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim) berulang kali erupsi pada Kamis (13/6).
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru masih berstatus siaga atau level III, sehingga masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru masih berstatus Siaga atau Level III.
Baca SelengkapnyaJarak luncuran awan panas tidak diketahui dikarenakan visual Gunung Semeru tertutup kabut.
Baca SelengkapnyaPVMBG mencatat jumlah letusan yang terjadi di gunung api tersebut sebanyak 33 kali terhitung sejak 1 Januari hingga 22 September 2023.
Baca Selengkapnya