Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Serikat Guru Indonesia Ragukan 5 Aplikasi Sistem Belajar Pilihan Kemendikbud

Serikat Guru Indonesia Ragukan 5 Aplikasi Sistem Belajar Pilihan Kemendikbud Belajar online di rumah. ©2020 Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah memilih sejumlah aplikasi yang digunakan untuk sistem belajar mengajar dengan menggunakan internet gratis atau kuota internet belajar. Ternyata, ada lima aplikasi yang dianggap meragukan oleh Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI).

Wakil Sekretaris Jenderal FSGI, Fahriza Marta Tanjung mengatakan, lima aplikasi yang diragukan itu yakni Aminin, AyoBelajar, Birru, Eduka dan Ganeca Digital. Hal itu diragukan setelah pihaknya melakukan penelusuran terhadap 19 aplikasi.

Saat itu, hanya lima aplikasi tersebut yang dianggap meragukan. Karena, jumlah unduhan dalam aplikasi tersebut masih sedikit dan sudah tidak adanya pembaruan.

Orang lain juga bertanya?

"Ada beberapa aplikasi yang patut diragukan kapasitasnya," kata Fahriza dalam diskusi daring, Minggu (27/9).

Ia menjelaskan, untuk aplikasi Aminin ini digunakan untuk belajar agama Islam atau aplikasi muslim. Namun, saat ia mengecek melalui Google Playstore pertanggal 26 September 2020, aplikasi itu baru diunduh sebanyak 1.000 kali.

"Kemudian AyoBelajar, aplikasi pembelajaran ini hanya di-donwload 5.000 kali, kemudian Birru ini juga tidak jelas ya, baru 100 kali di-download per 26 September 2020," ujarnya.

"Artinya, ketika penentuan aplikasi ini menjadi aplikasi yang berada pada kuota belajar, kami melihat aplikasi ini baru dibangun. Jadi patut dipertanyakan, kenapa aplikasi yang baru dibangun itu bisa masuk pada aplikasi kuota belajar ini," sambungnya.

Selanjutnya, aplikasi Eduka yang menurutnya baru saja di-download sebanyak 1.000 kali sama dengan aplikasi Ganeca Digital.

"Yang jadi pertanyaan, ternyata aplikasi ujian ini terakhir di-update pada tanggal 19 Oktober 2019. Hampir setahun lalu. Kemudian Ganeca Digital juga begitu, ini hanya di-donwload 1.000 kali. Artinya dari 19 aplikasi yang ada itu, kami melihat ada beberapa aplikasi yang kapasitasnya dan kredibilitasnya patut diragukan. Ini kan berpotensi dia-dia begitu kan, ketika aplikasi ini dimasukkan pada aplikasi pada kuota belajar," ungkapnya.

Lalu, untuk belasan aplikasi lainnya itu dianggapnya telah sesuai atau wajar untuk digunakan murid dalam sistem belajar mengajar dengan jarak jauh. Hal ini dikarenakan jumlah download yang banyak dilakukan oleh publik.

"Ini aplikasi berikutnya memang sudah banyak digunakan misalnya Kipin School 4.0 itu sudah sampai 100 ribu download, kemudian Quipper sudah sampai 1 juta. Kemudian Zenius dan lainnya itu sudah banyak digunakan. Maka sangat wajar mereka digunakan sebagai aplikasi pada kuota belajar itu," jelasnya.

Meski begitu, ia mempertanyakan dengan adanya sejumlah aplikasi lainnya yang justru malah tidak dimasukkan dalam aplikasi kuota belajar. Ia menyebut, aplikasi itu seperti Kelas Pintar yang sudah didownload sebanyak 1 juta kali.

"Kelas Pintar sebenarnya masuk dalam aplikasi pembelajaran Kemendikbud, mereka termasuk bekerjasama. Tapi pada kuota belajar ini mereka tidak masuk dalam salah satu aplikasi yang difasilitasi, kemudian Brainly juga ini sedang 10 juta download juga. Nah kenapa aplikasi-aplikasi seperti ini tidak dimasukkan dalam kuota belajar tersebut," tutupnya.

Berikut 19 aplikasi pada kouta belajar yang dicatat oleh FSGI:

1. Aminin sebanyak 1.000 kali download

2. AyoBelajar sebanyak 5.000 kali download

3. Bahaso sebanyak 100.000 kali download

4. Biruu sebanyak 100 kali download

5. Cakap sebanyak 100.000 kali download

6. Duolingo sebanyak 100.000.000 kali download

7. Edmodo sebanyak 10.000.000 kali download

8. Eduka sebanyak 1.000 kali download

9. Ganeca Digital sebanyak 1.000 kali download

10. Google Clasroom sebanyak 100.000.000 kali download

11. Kipin School 4.0 sebanyak 100.000 kali download

12. Microsoft Education sebanyak 100.000.000 kali download

13. Quipper sebanyak 1.000.000 kali download

14. Ruang Guru sebanyak 10.000.000 kali download

15. Rumah Belajar sebanyak 1.000.000 kali download

16. Sekolah Mu sebanyak 500.000 kali download

17. Udemy sebanyak 10.000.000 kali download

18. Zenius sebanyak 1.000.000 kali download

19. Whatsapp sebanyak 5.000.000.000 kali download

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PMM adalah Platform Merdeka Mengajar, Ketahui Tujuan dan Cara Aksesnya
PMM adalah Platform Merdeka Mengajar, Ketahui Tujuan dan Cara Aksesnya

PMM adalah platform yang memudahkan guru dalam memberikan pelajaran.

Baca Selengkapnya
Startup Edutech Ini Dapat Tambahan Kepercayaan di Program Implementasi Kurikulum Merdeka
Startup Edutech Ini Dapat Tambahan Kepercayaan di Program Implementasi Kurikulum Merdeka

Tujuan mendukung upaya optimalisasi program prioritas bidang pendidikan.

Baca Selengkapnya
Usai Luncurkan Program Internet 'Gratisin', Ganjar Janjikan Laptop Gratis untuk 53,4 Juta Siswa
Usai Luncurkan Program Internet 'Gratisin', Ganjar Janjikan Laptop Gratis untuk 53,4 Juta Siswa

Ganjar Pranowo meluncurkan program ‘Gratisin’ yakni internet gratis, super cepat, dan merata bagi pelajar

Baca Selengkapnya
Telkom Gelar Indonesia Digital Learning for Great Teacher untuk 550 Guru SD-SMP di Subang
Telkom Gelar Indonesia Digital Learning for Great Teacher untuk 550 Guru SD-SMP di Subang

Acara ini menargetkan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia dari sisi tenaga pendidik melalui program digital bootcamp dan simulasi uji kompetensi guru.

Baca Selengkapnya
Cara Telkom Tawarkan Transformasi Digital di Sektor Pendidikan
Cara Telkom Tawarkan Transformasi Digital di Sektor Pendidikan

Telkom Indonesia melalui Indibiz menghadirkan solusi transformasi digital untuk pendidikan.

Baca Selengkapnya
Pijar Sekolah, Aplikasi yang Bikin Guru di Bima Antusias, Apa Hebatnya?
Pijar Sekolah, Aplikasi yang Bikin Guru di Bima Antusias, Apa Hebatnya?

Telkom Grup melalui salah satu produk digital andalannya, Pijar Sekolah, hadir mendukung transformasi digital sekolah di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya
Materi Kesehatan Masuk Kurikulum Merdeka
Materi Kesehatan Masuk Kurikulum Merdeka

Integrasi materi kesehatan dalam kurikulum pendidikan diyakini dapat melahirkan generasi yang lebih baik ke depan.

Baca Selengkapnya
Diusulkan Gibran, Seberapa Penting Siswa Belajar Mata Pelajaran AI dan Coding?
Diusulkan Gibran, Seberapa Penting Siswa Belajar Mata Pelajaran AI dan Coding?

Gibran menitipkan pesan kepada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk mengupayakan mata pelajaran AI dan coding di SD dan SMP.

Baca Selengkapnya
Luncurkan GratisIN, Ganjar Ingin Internet Gratis Bisa Dinikmati Pelaku UMKM
Luncurkan GratisIN, Ganjar Ingin Internet Gratis Bisa Dinikmati Pelaku UMKM

pemberian internet gratis untuk sekolah bertujuan memberikan kesempatan yang sama bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Kurikulum Merdeka adalah Kurikulum Baru di Indonesia, Ketahui Sistemnya
Kurikulum Merdeka adalah Kurikulum Baru di Indonesia, Ketahui Sistemnya

Kurikulum Merdeka berfokus pada pembelajaran sesuai kebutuhan minat dan bakat anak.

Baca Selengkapnya
550 Guru di Jabar Ikut Pelatihan Kompetensi Digital
550 Guru di Jabar Ikut Pelatihan Kompetensi Digital

IDL merupakan program pelatihan & pengembangan kompetensi digital guru dan siswa untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar.

Baca Selengkapnya
Kurikulum Merdeka adalah Aturan Kurikulum Baru, Ketahui Tujuan dan Sistemnya
Kurikulum Merdeka adalah Aturan Kurikulum Baru, Ketahui Tujuan dan Sistemnya

Kurikulum merdeka diterapkan untuk menangangi krisis pendidikan Indonesia.

Baca Selengkapnya