Siapa Sosok Tak Lagi Berkuasa yang Bakal Dibongkar Anas Urbaningrum?
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara Gede Pasek Suardika memastikan jika Anas Urbaningrum siap membuka tabir kriminalisasi dan operasi kekuasaan yang membuatnya masuk bui. Pasek menyebut Anas bakal buka-bukaan soal dugaan kriminalisasi yang membuat mantan ketua umum Partai Demokrat itu dibui.
Pasek menyebut buka-bukaan lebih mudah karena sosok seseorang yang tak lagi berkuasa. Siapa sosok tak lagi berkuasa yang bakal dibongkar Anas Urbaningrum?
"Dan menurut saya lebih mudah karena pelakunya sudah tidak pegang kekuasaan dan banyak masih hidup. Jejak digital juga masih ada," kata Pasek kepada merdeka.com.
-
Apa yang menurut Anas Urbaningrum tentang penjegalan capres? “Menurut saya tidak ada satu pun capres atau bacapres yang dijegal. Menurut saya artinya dijegal dengan cara yang tidak lazim, menurut saya tidak ada,“ kata Anas di Kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (15/7/2023).
-
Siapa yang Anas Urbaningrum sebutkan sebagai bacapres? “Kan belum ada yang betul-betul jadi, semuanya masih berproses. Bacapres A misalnya masih berproses koalisinnya, Bacapres B juga masih berproses, Bacapres C juga begitu,“ terang Anas.
-
Mengapa Anas Urbaningrum menilai tudingan penjegalan capres tidak tepat? “Kalau terjegal karena tidak mampu melahirkan koalisi yang cukup, bukan penjegalan namanya,“ ucap Anas.
-
Bagaimana Anas Urbaningrum menilai proses pencapresan saat ini? “Kan belum ada yang betul-betul jadi, semuanya masih berproses. Bacapres A misalnya masih berproses koalisinnya, Bacapres B juga masih berproses, Bacapres C juga begitu,“ terang Anas.
-
Kapan Anas Urbaningrum menyatakan pendapatnya tentang penjegalan capres? “Menurut saya tidak ada satu pun capres atau bacapres yang dijegal. Menurut saya artinya dijegal dengan cara yang tidak lazim, menurut saya tidak ada,“ kata Anas di Kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (15/7/2023).
-
Siapa yang menjadi tersangka kasus korupsi? Harvey Moeis menjadi tersangka dalam kasus korupsi Tata Niaga Komoditas Timah Wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk periode 2015-2022.
Pasek mengatakan status Anas ini justru dianggapnya sebagai tantangan tersendiri. Ia bahkan menyandingkan posisi Anas Urbaningrum saat ini seperti posisi dari Anwar Ibrahim, Perdana Menteri Malaysia saat ini.
"Itu tantangannya. Seperti halnya Anwar Ibrahim di Malaysia juga beradu stigma koruptor dan pelaku pedofilia karena pernah di penjara dalam kasus tersebut. Tetapi pelan tapi pasti makin banyak yang tahu kalau semua itu kriminalisasi dan operasi kekuasaan saat itu. Akhirnya partai barunya bisa menjadi pemenang pemilu di Malaysia," katanya.
Ia menambahkan, dengan posisi yang dianggapnya sama, yakni sama-sama merasa dikriminalisasi, Pasek menyatakan, tinggal sekarang bagaimana nanti Anas mampu meyakinkan hal tersebut.
Namun, Pasek membantah PKN akan digunakan sebagai kendaraan untuk balas dendam Anas. Ia lebih menyukai menggunakan kata berjuang untuk mengembalikan keadilan yang terampas oleh proses hukum yang tidak wajar daripada kata balas dendam.
"Bukan balas dendam tetapi berjuang mengembalikan keadilan yang terampas oleh proses hukum yang tidak wajar. Jadi berjuang mencari keadilan secara maksimal," tegasnya.
Mantan Ketua Komisi III DPR RI ini menegaskan, bahwa Anas meyakini masih ada ruang untuk dapat membuka tabir gelap dibalik skenario pemenjaraan terhadap dirinya.
"AU meyakini masih ada ruang perjuangan untuk membuka tabir gelap dibalik skenario menjebloskan dirinya ke dalam penjara," ungkapnya.
Anas Urbaningrum sebelumnya menyinggung skenario besar yang telah mengirimnya ke dalam penjara. Setelah 9 tahun, tiga bulan di dalam Lapas Sukamiskin, Anas akhirnya bebas bersyarat pada Selasa (11/4) lalu. Lalu apa skenario tersebut?
Seorang sumber yang kenal dekat dengan Anas Urbaningrum membocorkan, setelah bebas Anas akan mengkonfirmasi kepada sejumlah orang yang terlibat dalam skenario tersebut.
Bahkan, kata dia, ada satu narasumber kunci yang telah menyampaikan permohonan maaf kepada Anas karena ikut terlibat dalam skenario besar menjebloskan Anas ke dalam penjara.
"Termasuk orang yang merancang melemparkan telur ke Anas saat di KPK," kata sumber itu saat berbincang dengan merdeka.com.
Sumber ini memberikan sejumlah bukti-bukti kepada merdeka.com. Bukti tersebut berupa foto surat pengakuan orang tersebut dan rekaman permintaan maaf.
Foto tersebut juga menunjukkan sang eksekutor skenario tengah berpose dengan sejumlah orang penting.
Pasek mengakui, memang ada beberapa orang yang telah meminta maaf kepada Anas. Salah satunya, Muhammad Nazaruddin.
Bahkan menurut dia, sebelum bebas, Nazar sempat bersimpuh di kaki Anas. Dia meminta maaf kepada Anas. Kata Pasek, Anas pun memaafkan.
"Lho mas, kok dimaafin ini (Nazaruddin)," kata Pasek saat berbincang dengan Anas.
"Ya mau gimana lagi bli, siapa tahu besok-besok dia bisa sadar," jawab Anas saat ditanya Pasek.
"Siapa tahu dengan dimaafin dia sadar gitu jawabannya Mas Anas. Kalau saya maunya kan marah," ujar Pasek.
Menurut Pasek, Nazaruddin seharusnya terlibat dalam 30 kasus korupsi sekaligus. Namun, yang diusut hanya tiga saja. "Nah itu kan berarti ada bargaining," kata Pasek.
Satu lagi, Pasek mengakui, ada seseorang yang telah memberikan surat pernyataan dan pengakuan telah terlibat dalam skenario menyerang Anas. Namun, Pasek masih menyembunyikan identitas orang tersebut.
Pasek memastikan, orang tersebut masih hidup. Foto-foto orang tersebut yang memang dikenal dekat dengan penguasa saat itu.
"Pokoknya dia menjatuhkan citra Mas Anas tugasnya," kata Pasek.
Kemudian, Pasek juga menyinggung soal Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pasek menuding SBY memiliki peran tersendiri.
"Salah satunya. Karena kan bukan satu sisi saja tetapi ada yang lainnya juga terlibat. Pidato Jedah yang mendesak KPK untuk status AU dan berlanjut sprindik bocor KPK ke Istana dan pengambilalihan jabatan ketua umum oleh SBY saat rapat Majelis Tinggi di Cikeas dan beberapa peristiwa lainnya menjadi salah satu jejak-jejaknya," jawabnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anas Urbaningrum sudah bebas murni setelah menjalani hukuman atas kasus korupsi. Ia pun berencana kembali aktif di dunia politik.
Baca SelengkapnyaDiketahui, Ketua Umum PKN sebelumnya Gede Pasek Suardika berharap Anas Urbaningrum akan menyampaikan pidato politik sebagai ketua umum baru pada Sabtu, 15 Juli
Baca SelengkapnyaAnas Urbaningrum Resmi Diangkat jadi Ketua Umum PKN
Baca SelengkapnyaPengangkatan Anas menjadi ketua umum bakal dilakukan dalam Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) PKN pada Jumat, 14 Juli 2023.
Baca SelengkapnyaPidato Anas nantinya bukan sebagai deklarasi perang terhadap Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Katanya, Anas bukan orang yang pendendam.
Baca SelengkapnyaPasek mengungkapkan alasan rela menyerahkan jabatan Ketum PKN ke Anas Urbaningrum
Baca SelengkapnyaNamun, dalam acara tersebut mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu tak ujuk-ujuk digantung. Dia justru merayakan momen ulang tahunnya yang ke-54.
Baca SelengkapnyaAnas belum memutuskan arah dukungan pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaCara membayar kebaikan negara itu menurut Anas dengan kembali terjun politik.
Baca SelengkapnyaMenurut dia pernyataan 'Gantung di Monas' jika terlibat dalam kasus korupsinya bukan betul gantung diri secara fisik.
Baca SelengkapnyaAnas akan dikukuhkan pada Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) yang digelar 14-16 Juli 2023.
Baca Selengkapnya"Jadi saya tegaskan, saya melihat tidak ada bacapres yang dijegal secara tidak wajar di luar jalur politik," kataAnas.
Baca Selengkapnya