Anas Bakal Pidato di Monas Buka-bukaan Kasus Hambalang, Siapa Sasaran Tembak?
Pidato Anas nantinya bukan sebagai deklarasi perang terhadap Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Katanya, Anas bukan orang yang pendendam.
Anas Urbaningrum akan berpidato sebagai ketua umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) di Monas, pada Sabtu (15/7). Anas bakal bicara soal kriminalisasi yang menimpa dirinya terkait kasus korupsi Hambalang.
Anas Bakal Pidato di Monas Buka-bukaan Kasus Hambalang, Siapa Sasaran Tembak?
Anas memilih Monas sebagai tempat dirinya menyuarakan keadilan.
"Kenapa kita acarakan di Monas? Yang selama ini Bapak Anas dituduh bersalah, soal Hambalang dan dia pernah menyatakan sepeser pun dia tidak mengambil harta itu dan dia berani untuk digantung di Monas," kata Bendahara Umum PKN, Mirwan Amir saat konferensi pers di kantor DPP PKN, Jakarta, Kamis (13/7).
Anas juga bakal buka-bukaan soal keputusan pengadilan kasus yang menyeretnya. Mirwan menegaskan, mantan ketua umum Demokrat itu mengaku sama sekali tidak bermasalah.
"Jadi pada saat itu, kita akan bacakan keputusan pengadilan dia tidak bersalah masalah kasus Hambalang" tegas Mirwan.
Pidato tersebut, katanya, bukan sebagai deklarasi perang Anas terhadap Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Katanya, Anas bukan orang yang pendendam.
"Tidak ada soal Anas itu perang, tapi nanti akan dijelaskan beberapa tentang keputusan kasus tersebut, jadi menjelaskan bahwa kasus Anas tidak bersalah, karena tidak terbukti jadi hanya menjelaskan. Anas orangnya ibadahnya bagus, tidak pernah dendam. Dia sangat baik, cuma dia ingin ada keadilan," kata Mirwan.
Sementara Sekjen PKN, Sri Mulyono menyinggung memang ada upaya kriminalisasi oleh SBY kala itu. Ketika SBY berpidato di Jeddah, beberapa saat kemudian bocor Sprindik penetapan tersangka terhadap Anas di KPK. "Pak SBY memaksa KPK untuk menetapkan atau menghukum Anas sehingga 3 hari setelah pak SBY pidato di Jeddah, Sprindik Anas bocor. KPK membocorkan Sprindik Anas. Itulah yang membuat kami yakin bahwa mas Anas dikriminalisasi," jelas Sri.
Dia bisa memastikan Anas tidak sepeserpun menerima uang korupsi Hambalang. Dalam putusan di PN dan peninjauan kembali, Anas disebutkan tidak berhubungan dengan proyek manapun.
"Selain itu memang dalam keputusan baik PN maupun PK terakhir, mas Anas tidak ada hubungan dengan hambalang. Bahkan mas Anas tidak ada hubungan dengan proyek-proyek apapun," tegas Sri.
Munaslub Dorong Anas Jabat Ketum PKN Baru
Di kesempatan terpisah, PKN segera menggelar forum musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) yang akan dilaksanakan pekan ini. I Gede Pasek Suardika berharap Munaslub nanti memutuskan Anas Urbaningrum jadi ketua umum PKN baru. Jika posisi Anas sudah sebagai ketum maka klarifikasi yang akan dilakukan akan lebih cepat dan gimmick yang dimainkan akan lebih tepat.
"(tanggal) 15 Saya harapkan beliau (Anas) sudah pidato sebagai ketua umum yang baru. Tapi prinsipnya adalah saya tulus ikhlas, menyiapkan ini semua agar beliau punya tempat, standing untuk memperjuangkan yang selama ini beliau sampaikan, tidak sebagai personal aja tapi sudah punya tempat," kata Pasek.
Perihal posisinya di PKN bila Anas menjabat ketum, Pasek mengaku tak terlalu mempermasalahkan.
"Saya di mana aja enggak masalah, gampang lah. Karena politik saya kan lebih pada politik ide dan gagasan, bukan politik kejar jabatan," imbuh Pasek.