Sintong Pandjaitan sebut korban tewas 1965 tak sampai 500 ribu
Merdeka.com - Jumlah korban jiwa dalam peristiwa 1965 hingga kini masih menjadi perdebatan. Ada yang menyebut jumlah korban mencapai 500 ribu jiwa, namun ada juga yang mengatakan jumlahnya tidak sebanyak itu.
Salah satu pelaku sejarah, Letjen (Purn) Sintong Pandjaitan menyangsikan jumlah korban bisa sebanyak itu. Sintong yang pada tahun 1965 bertugas sebagai Komandan RPKAD di Pati, Jawa Tengah mengatakan, jumlahnya tidak sebanyak itu.
"Ini sebetulnya yang perlu kita kaji kembali ahli-ahli yang ada tapi tak turun ke bawah. Mulai dari budaya, apa itu, semua omong kosong," kata Sintong dalam Simposium Nasional bertajuk 'Membedah Tragedi 1965, Pendekatan Kesejarahan' di Hotel Aryaduta, Senin (18/4).
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pelanggaran? IEG mendapati adanya indikasi venue-venue di beberapa kota yang melakukan pelanggaran, yang mana para pelaku usaha ini melakukan kegiatan nonton secara ilegal atau tanpa melakukan pendaftaran terlebih dahulu.
-
Siapa yang diduga melanggar prosedur? Polres Metro Jakarta Barat telah menugaskan Propam untuk menyelidiki oknum anggota Unit Narkoba Polsek Tambora yang menangkap penyanyi dangdut Saipul Jamil.
-
Siapa anggota Paspampres yang terlibat? Dimana dari ketiga tersangka yang ditetapkan hanya ada Praka RM yang merupakan anggota Paspampres.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa yang ditetapkan tersangka dalam kasus gratifikasi Rp8 miliar? Sekadar informasi, Eddy Hiariej telah ditetapkan sebagai tersangka dugaan gratifikasi sebesar Rp8 miliar.
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
Dia menjelaskan, angka 500 ribu itu merupakan laporan yang diterima Presiden Soekarno terkait buronan PKI yang meninggal. Namun, lanjut dia, Tim Pencari Fakta (TPF) yang dipimpin Mayjen (purn) Sumarno menyatakan, korban mencapai 80 ribu.
Jumlah tersebut, kata Sitong, didapatkan setelah TPF melakukan pemeriksaan ke lokasi. Angka 500 ribu itu yang masuk ke telinga Presiden Soekarno pertama kali.
"Jadi TPF yang dipimpin Pak Sumarno menyatakan 80 ribu. Habis itu Bung Karno tanya, kira-kira 500 ribulah itu. Inilah laporan pertama yang katakan sampai 500 ribu yang dianggap benar," paparnya.
Lebih lanjut, Sintong mengakui jika TNI menangkap sejumlah kader PKI untuk diinterogasi, di mana kader yang aktif dieksekusi, sementara yang pasif ditahan.
"Sampai 5.000 orang dari mana kita kasih makan gak mungkin hanya kita cari yang tokoh-tokohnya saja," katanya.
Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah akan menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM di Indonesia. Salah satunya adalah peristiwa 1965.
"Nanti kita pelajari. Tapi seperti yang tadi dijelaskan Pak Sintong, itu perlu juga dicermati bahwa jumlah yang meninggal dalam peristiwa (1965) itu angkanya jauh dari pada apa yang kita sebutkan selama ini," ujarnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data perolehan suara PSI di Sirekap menggelembung banyak.
Baca SelengkapnyaHasyim Asy'ari mengatakan sebanyak 90 petugas KPPS meninggal dunia selama jalannya Pemilu
Baca SelengkapnyaBeberapa nama perwira TNI alumni AKABRI 1970 yang gugur di Operasi Seroja.
Baca Selengkapnya