SMP 3 Saptosari Gunungkidul banjir, persiapan ujian terganggu
Merdeka.com - Hujan deras yang mengguyur daerah Gunungkidul, DIY, Selasa (29/11) malam, menyebabkan sekolah menengah pertama (SMP) 3 Saptosari di Desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari kebanjiran. Banjir setinggi lutut orang dewasa tersebut menyebabkan siswa tidak bisa belajar di sekolah dan ujian akhir semester terganggu.
Kepala SMP 3 Saptosari, Agus Supardiyo mengatakan, banjir berawal dari hujan deras pada Senin (28/11) malam. Sempat ada genangan air di SMP 3 Saptosari akan tetapi genangan tersebut surut pada Selasa (29/11) siang. Namun hujan deras yang turun di Selasa malam menyebabkan SMP 3 Saptosari kembali mengalami kebanjiran.
"Hingga Rabu (30/11) air masih menggenang. Air menggenangi semua halaman sekolah dan ruang kelas," terang Agus ketika dihubungi.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Kenapa Semarang banjir? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Dimana banjir Semarang terjadi? Sejumlah wilayah yang terdampak banjir antara lain Jalan Kaligawe di Kelurahan Muktoharjo, Kelurahan Tambakrejo, Kelurahan Sambirejo, Kelurahan Krobokan, dan Kelurahan Kudu.
Agus menambahkan, bahwa lokasi SMP 3 Saptosari memang berada di wilayah lembah. Sehingga jika ada hujan deras air akan berkumpul dan menggenangi SMP tersebut.
Akibat banjir yang menggenangi, pelaksanaan Ujian Akhir Sekolah yang akan diselenggarakan pada Kamis (1/12) akan dipindahkan ke tempat yang aman. Pemindahan ruang ujian kemungkinan akan dipindahkan ke balai desa.
"Kalau banjir belum surut, kami berencana memindahkan lokasi ujian di balai desa atau tempat lain yang lebih tinggi," ungkapnya.
Agus menuturkan bahwa pihak SMP 3 Saptosari sudah berupaya mengajukan pemindahan lokasi sekolah ke tempat yang lebih tinggi sehingga tidak tergenang. Namun sampai saat ini belum ada respon dari pemerintah.
Terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Gunungkidul, Bahron Rasyid, mengatakan bahwa pihaknya masih akan mengkaji pemindahan sekolah tersebut. Apakah sekolah akan dipindahkan, atau dicarikan solusi lain mengenai itu.
"Kita sedang melakukan kajian untuk itu bersama Bappeda dan PU," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak tujuh kecamatan teredam banjir dan satu kecamatan lainnya longsor.
Baca SelengkapnyaPara siswa SD di Kota Padang, Sumatera Barat bahu-membahu bersama guru menjemur buku yang basah akibat banjir yang melanda sekolah mereka.
Baca SelengkapnyaBanjir yang mengepung Kota Semarang, Jawa Tengah disebabkan karena cuaca ekstrem
Baca SelengkapnyaSejumlah sekolah di Kabupaten Demak menerapkan pembelajaran secara daring atau online.
Baca SelengkapnyaUntungnya saat kejadian sore hari itu tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
Baca SelengkapnyaAnak-anak terpaksa digendong warga agar sepatu dan baju mereka tidak basah saat melintasi sungai Regoyo.
Baca SelengkapnyaKepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen Prihantomo di Sragen, mengatakan plafon ambrol tersebut terjadi di SDN Kalijambe.
Baca SelengkapnyaSejumlah bangunan tampak rusak diterjang gempa darat tersebut
Baca SelengkapnyaSebanyak 20 ribu rumah terendam banjir bandang di Musi Rawas Utara.
Baca SelengkapnyaBangunan Sekolah Dasar (SD) Negeri Pandansari 1, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang ambruk akibat dihantam hujan dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaBanjir yang menggenangi Stasiun Semarang Tawang membuat perjalanan kereta api terganggu
Baca SelengkapnyaAmbruknya atap sejumlah ruang kelas pada SDN Kedaung Depok itu terjadi seusai diguyur hujan deras pada Jumat (15/3) kemarin.
Baca Selengkapnya