Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Soal Novel, Pemuda Muhammadiyah bandingkan dengan kasus pembunuhan

Soal Novel, Pemuda Muhammadiyah bandingkan dengan kasus pembunuhan Dahnil Anzar. Twitter/@dahnilanzar

Merdeka.com - Ketua umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Azhar Simanjuntak khawatir kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan, menjadi bumerang bagi penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu. Kekhawatiran Dahnil mengacu atas lambannya proses penyelidikan kasus tersebut.

Apalagi, imbuh Dahnil, sejauh ini sikap Novel dinilai tidak kooperatif dengan polisi karena menolak melakukan pembuatan Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

"Uniknya hari ini berangkat dari kegagalan polisi itu malah mengarahkan tidak mau di-BAP. kita khawatirnya nanti Novel dikriminalisasi," ujar Dahnil saat menghadiri diskusi dengan tema cerita Novel, KPK, dan Pansus hak angket, Jakarta Pusat, Sabtu (5/8).

Lebih lanjut, penolakan Novel terhadap pembuatan BAP oleh pihak kepolisian tidak bisa dijadikan alasan mandeknya penuntasan kasus ini. Justru, ujar Dahnil, polisi seharusnya lebih fokus terhadap penangkapan pelaku teror terhadap mantan Kasatgas kasus korupsi simulator SIM itu.

Dia pun membandingkan sikap polisi terhadap penanganan kasus pembunuhan, yang mana korbannya tewas.

"Kalau korbannya meninggal kan enggak bisa di-BAP, apa itu jadi alasan polisi enggak bisa tuntasin kasus ini? Kan enggak, kalau korbannya kritis, apa penanganan kasusnya nunggu korban sembuh dulu kan enggak. Apalagi hal teror seperti ini bukan delik aduan," jelasnya.

Berbeda dengan Dahnil, Masinton Pasaribu selaku anggota panitia khusus (Pansus) hak angket DPR terhadap KPK justru menyayangkan sikap Novel yang terkesan arogan dengan penolakan BAP.

Sikap pesimis Novel, dinilai politisi PDI Perjuangan itu secara tidak langsung membuat citra polisi buruk.

"Kepolisian sudah pergi ke Singapura dua kali untuk beliau sampaikan proses prosedur pembuatan BAP itu tidak dilakukan oleh Novel cenderung tidak percaya pada kepolisian. Lalu kita percayakan kepada siapa kalau tidak mau BAP," tandas Masinton.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Polda Sumbar Tegaskan Tak Akan Bongkar Makam Afif Maulana: Kita Sudah Jelas Ada Hasil Autopsi
Polda Sumbar Tegaskan Tak Akan Bongkar Makam Afif Maulana: Kita Sudah Jelas Ada Hasil Autopsi

Polda Sumbar Tegaskan Tak Akan Bongkar Makam Afif Maulana: Kita Ikuti Hasil Autopsi

Baca Selengkapnya
Novum dari Saka Tatal Dalam Upaya PK Kasus Vina Cirebon Ditolak JPU
Novum dari Saka Tatal Dalam Upaya PK Kasus Vina Cirebon Ditolak JPU

Krisna menegaskan kalau Saka Tatal tidak terlibat dalam kasus tersebut, karena pada peristiwa itu kliennya tidak berada di lokasi kejadian.

Baca Selengkapnya
Kasus Mutilasi ASN Pemkot Semarang Iwan Budi Belum Terungkap, Ini Kata Mahfud MD
Kasus Mutilasi ASN Pemkot Semarang Iwan Budi Belum Terungkap, Ini Kata Mahfud MD

Aparat Polrestabes Semarang masih terus melakukan penyelidikan temuan mayat yang ditemukan dalam kondisi terbakar di Jalan Marina Raya, Tawangsari.

Baca Selengkapnya
Bareskrim Tolak Laporan Keluarga Korban Dugaan Penembakan di Seruyan, Minta Tunggu Penyidikan Polda Kalteng
Bareskrim Tolak Laporan Keluarga Korban Dugaan Penembakan di Seruyan, Minta Tunggu Penyidikan Polda Kalteng

Laporan ke Bareskrim Polri dilakukan keluarga korban setelah tidak ada perkembangan penyidikan dari Polda Kalteng.

Baca Selengkapnya
Polisi Cari Saksi yang Melihat Siswa SMP di Padang Loncat dari Jembatan
Polisi Cari Saksi yang Melihat Siswa SMP di Padang Loncat dari Jembatan

Polisi masih mendalami kasus tewasnya seorang pelajar SMP di Kota Padang berinisial AM

Baca Selengkapnya