Sudah Pukuli dan Lindas Perempuan Cantik dengan Mobil hingga Tewas, Anak Anggota DPR Ngaku Masih Sayang pada Korban
Pelaku mengaku menyesal dan langsung panik setelah mendapat informasi dari sekuriti bahwa korban sudah tidak memberi respons.
Penganiaya Dini Sera Afriyanti hingga tewas, Gregorius Ronald Tannur (GRT) mengaku masih menyayangi korban. Pengakuan itu disampaikannya kepada polisi.
Sudah Pukuli dan Lindas Perempuan Cantik dengan Mobil hingga Tewas, Anak Anggota DPR Ngaku Masih Sayang pada Korban
Polisi menyatakan, rasa sayang Gregorius terlihat saat dia mencoba memberi pertolongan pada korban. Saat itu, dia mengaku panik melihat pacarnya sudah tidak bereaksi lagi.
Kondisi itu terjadi saat korban sudah berada di apartemen. "Saat itu tersangka sempat berteriak minta tolong. Ia panik saat diberi tahu oleh sekuriti bahwa korban sudah tidak ada reaksi lagi," ujar salah satu penyidik, Jumat (6/10).
Ia menyebut, tersangka yang panik mencoba memberikan pertolongan pertama pada korban. Gregorius berupaya memberikan CPR atau cardiopulmonary resuscitation.
"Tersangka sempat cium-cium gitu. Apa memberikan CPR, bantuan pernapasan," tambahnya.
Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono pun membenarkan cerita itu. Ia menyebut tersangka masih sayang kepada korban. Ungkapan sayang itu muncul setelah tersangka mengetahui korban sudah tidak bereaksi lagi saat berada di apartemen.
"Sayang dia. Makanya kasih CPR kan dia. Kalau nyesel itu pada saat ada peristiwa ketika dia dapat informasi dari sekuriti kalau korban sudah tidak respons. Nah itu dia langsung lari ngasih CPR," ungkapnya.
Ia menambahkan, saat kejadian, tersangka sendiri yang mengantarkan korban ke rumah sakit.
"Dia sendiri yang mengantarkan," tegasnya.
Tersangka penganiayaan Gregorius Ronald Tannur terlihat menangis saat digiring keluar polisi seusai konferensi pers di Polrestabes Surabaya.
Seusai konferensi pers, tersangka Gregorius langsung digiring keluar menuju ruang tahanan. Tidak sepatah kata keluar dari mulut anak dari anggota DPR RI Fraksi PKB tersebut.
Saat keluar ruangan, ia hanya menundukkan kepala sembari berupaya menghindari sorotan kamera para awak media. Namun terlihat jelas ekspresi wajahnya tengah menangis.
Ia terus berupaya menghindari sorotan kamera sembari berjalan menuju mobil tahanan. Ekspresi itu tidak terlihat lagi lantaran ia keburu dimasukkan ke dalam mobil polisi.