Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sugeng Rawuh di pulau Laskar Pelangi

Sugeng Rawuh di pulau Laskar Pelangi GKR Hemas di Pulau Laskar Pelangi. ©2013 Merdeka.com/Islahudin

Merdeka.com - Sugeng rawuh Gusti Kanjeng Ratu di Pulau Laskar Pelangi, Selamat datang Kanjeng Gusti Ratu di Pulau Laskar Pelangi. Itulah kata sambutan sesepuh paguyuban Jawa di Belitung Pitoyo kepada Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas dalam kunjungan kerja di Desa Perpat, Kecamatan Membalong, Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung.

Acara sarasehan itu dihadiri sekitar dua ratusan warga keturunan warga berasal dari daerah beberapa daerah dari Jawa Tengah dan Yogyakarta yang tinggal sejak 1982 dalam program transmigrasi pemerintah.

Dalam sarasehan itu GKR Hemas lebih banyak menggunakan bahasa Jawa biasa untuk berkomunikasi dengan warga keturunan Jawa Belitung. GKR Hemas meminta kepada keturunan Jawa Belitung tidak melupakan tradisi dan budaya Jawa serta tatakrama saat tinggal di luar Jawa.

"Ingat ya orang Jawa itu luwes. Bisa bergaul dengan siapa saja. Semoga masyarakat di sini bisa terus hidup guyub dan rukun di sini," kata GKR Hemas yang disambut tepuk tangan warga di Balai Desa Perpat, Kecamatan Membalong, Kabupaten Belitung, Sabtu (14/12).

GKR Hemas dalam penyampaiannya di podium lebih banyak ngobrol tanya jawab dengan warga. Tak ada yang formal di dalamnya. GKR Hemas juga menyoroti aktivitas warga di sana yang kebanyakan sebagai petani.

"Orang Jawa terkenal bisa hidup dengan alamnya. Saya dengar bapak ibu di sini hidup dari bertani dan berkebun. Itu betul kan?" Tanya Hemas.

Secara serempak warga mengatakan, "nggih". Lebih lanjut Hemas kembali menanyakan kesulitan hidup selama di Belitung. Warga serempak juga mengatakan tidak ada kendala selama ini.

GKR Hemas hanya tersenyum mendengar jawaban warga. Demikian juga saat tanya jawab. Dua dari tiga penanya yang diberikan kesempatan, tidak ada yang menyampaikan unek-uneknya.

Dua warga lebih banyak menyampaikan terima kasih dan berharap kedatangan kanjeng ratu sebagai berkah. Sedangkan satu penanya menanyakan bagaimana cara agar komunitas di Belitung bisa memiliki dan memainkan gamelan Jawa.

GKR Hemas sempat bergurau kepada warga yang terus membicarakan berkah itu. Hemas dengan sambil bercanda mengatakan, kedatangannya untuk mendengarkan keluhan warga di Belitung agar bisa diberikan solusi.

"Kenapa semuanya terus minta berkah. Sudah saya berkahi ya. Tapi Pak Bupati kok kenapa warga tidak ada yang minta yang lainnya, mumpung kita semua ada di sini. Apa yang di sini sudah pada berkecukupan," kata Hemas sambil mengarah ke Bupati Belitung Sahani Saleh yang ikut dalam sarasehan itu.

Warga tertawa mendengar gurauan GKR Hemas. "Untuk gamelan nanti segera saya sampaikan agar bisa terwujud. Tapi ingat gunakan kebudayaan kita gamelan dan wayang sebagai sarana kumpul dan guyub, bukan untuk saling mengotak-kotakkan dengan yang lain," papar GKR Hemas.

Meski diberi kesempatan untuk menyampaikan unek-uneknya, tetap saja warga yang hanya tersenyum saja.

"Jika tidak ada sekarang yang menyampaikan unek-uneknya, mungkin bisa langsung disampaikan lewat Pak Bupati ya. Nanti kami sampaikan ke pemerintah pusat. Saya bangga dengan bapak ibu sekalian bisa tinggal dan membangun daerah ini selama 27 tahun," papar Hemas yang diikuti gemuruh tepuk tangan warga. (mdk/tyo)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Melihat Prosesi Labuhan Keraton Yogyakarta di Gunung Lawu, Tapak Tilas Perjalanan Terakhir Prabu Brawijaya V
Melihat Prosesi Labuhan Keraton Yogyakarta di Gunung Lawu, Tapak Tilas Perjalanan Terakhir Prabu Brawijaya V

Perjalanan menuju puncak Gunung Lawu membutuhkan waktu 9-10 jam.

Baca Selengkapnya
Sempat Vakum selama Pandemi COVID-19, Ini Fakta Unik Sedekah Laut Tambaklorok yang Digelar para Nelayan Semarang
Sempat Vakum selama Pandemi COVID-19, Ini Fakta Unik Sedekah Laut Tambaklorok yang Digelar para Nelayan Semarang

Acara itu berupa larung sesaji ke tengah laut yang kurang lebih berjarak 25 km dari dermaga nelayan.

Baca Selengkapnya
Mitos Pantai Menganti dan Tradisi Masyarakatnya, Ada Larangan dan Sosok yang Tersembunyi
Mitos Pantai Menganti dan Tradisi Masyarakatnya, Ada Larangan dan Sosok yang Tersembunyi

Di balik keindahan Pantai Menganti yang memukau, tersimpan mitos-mitos yang menjadi salah satu daya tarik dari pantai ini.

Baca Selengkapnya
Menilik Pulau Lengkuas, Wisata Bangka Belitung Sajikan Pemandangan Bawah Laut yang Indah
Menilik Pulau Lengkuas, Wisata Bangka Belitung Sajikan Pemandangan Bawah Laut yang Indah

Pulau Bangka Belitung memiliki beberapa destinasi wisata pantai yang elok dan patut untuk disambangi saat liburan, salah satunya Pulau Lengkuas.

Baca Selengkapnya
Pulau Kiluan, Wisata Bahari di Lampung Suguhkan Hamparan Pasir Putih yang Memesona
Pulau Kiluan, Wisata Bahari di Lampung Suguhkan Hamparan Pasir Putih yang Memesona

Eksotisme pemandangan Pantai Kiluan ini menyimpan sensasi tersendiri bagi para pengunjungnya.

Baca Selengkapnya
Mengenal Pesta Nelayan Cisolok, Cara Pencari Ikan di Sukabumi Mensyukuri Hasil Tangkapan
Mengenal Pesta Nelayan Cisolok, Cara Pencari Ikan di Sukabumi Mensyukuri Hasil Tangkapan

Pesta Nelayan Cisolok menjadi event tahunan di Sukabumi yang sayang untuk dilewatkan.

Baca Selengkapnya
Melihat Tradisi Tionghoa Rohil Bakar Tongkang Kenang Sejarah Tahun 1826
Melihat Tradisi Tionghoa Rohil Bakar Tongkang Kenang Sejarah Tahun 1826

Festival Bakar Tongkang dilaksanakan sebagai bagian dari upacara adat.

Baca Selengkapnya
Panglima TNI dan Kasad Terima Brevet Kehormatan Hiu Kencana
Panglima TNI dan Kasad Terima Brevet Kehormatan Hiu Kencana

Agus Subiyanto mengungkap rasa bangga-nya menjadi bagian dari keluarga besar Hiu Kencana.

Baca Selengkapnya