Survei LSI Mayoritas Masyarakat Tidak Tahu Jadwal Debat Capres-Cawapres
Mayoritas banyak masyarakat yang mengaku tidak mengetahui jadwal debat
Survei LSI Mayoritas Masyarakat Tidak Tahu Jadwal Debat Capres-Cawapres
Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis tingkat pengetahun masyarakat terhadap agenda debat capres-cawapres yang akan berlangsung dalam lima kali debat.
Namun, secara mayoritas banyak masyarakat yang mengaku tidak mengetahui jadwal debat yang akan digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Selasa (12/12) lusa.
“Apakah masyarakat tahu akan ada debat capres, nah ini tantangan ya. Yang tahu baru 38,8 persen (tidak tahu 61,3 persen). Sedikit sebetulnya padahal debat tinggal 2 hari lagi,” kata Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan saat jumpa pers, Minggu (10/12).
Djayadi pun menyayangkan dari hasil survei ini yang ternyata menunjukan masih banyak masyarakat yang tidak tahu jadwal. Padahal, informasi pemberitaan telah secara masif disampaikan melalui media-media massa.
Meskipun, dalam survei ini bagi masyarakat yang mengetahui jadwal debat dari KPU melihat agenda Debat ini sangat penting untuk mengenal visi dan misi calon lebih baik.
“Ini sesuai dengan tujuan debat dari KPU. Alasan yang tidak tertarik, itu pertama tidak ada waktu nonton mereka sibuk. Kurang suka politik, dan gak paham apa yang dibahas, sibuk bekerja, dan alasan-alasan ini tidak substantif,” tuturnya.
Sedangkan apabila dikaitkan dengan partisan para calon capres-cawapres, pendukung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menempatkan posisi paling tertarik dengan debat yang diadakan KPU, yakni 49,1 persen dengan ketertarikan menonton 75,6 persen.
Disusul partisan pendukung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD mencapai 39,7 persen dengan tingkat ketertarikan menonton 79,3 persen. Diakhiri posisi ketiga partisan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming yang tahu hanya 33,7 persen dengan ketertarikan 70,6 persen.
“Jadi yang paling banyak memperhatikan akal adanya debat apa enggak itu. Pasangan Amin, pendukung Ganjar Pranowo baru Prabowo,” tuturnya.
Sementara untuk elektabilitas survei LSI, menempatkan pasangan Prabowo-Gibran mendapatkan dukungan sebesar 45,6 persen.
Sementara Ganjar-Mahfud mendapatkan suara 23,8 persen, disusul Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebesar 22,3 persen.
Adapun survei ini dilakukan pada awal Desember 2023, memakai metode random digit dialing (RDD) dengan teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Melalui 1426 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Dengan margin of error survei diperkirakan kurang lebih 2.6% pada tingkat kepercayaan 95%.
Jadwal dan Tema Debat KPU
Perlu diketahui, KPU saat ini telah menetapkan jadwal pelaksanaan debat calon wakil presiden dan calon wakil presiden. Diketahui terdapat lima jadwal yang telah ditetapkan oleh KPU yaitu pada tanggal 12 dan 22 Desember untuk menutup akhir tahun 2023.
Kemudian pada tanggal 7 dan 21 Januari 2024 dan debat terakhir pada tanggal 4 Februari 2024
. Dalam debat perdana nanti, porsi capres berlangsung pada 12 Desember 2023 di kantor KPU RI. Debat memiliki durasi 120 menit yang turut diatur dalam pedoman teknis.
Sebagai informasi, tema debat pertama yang menjadi porsi bagi capres meliputi pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik dan kerukunan warga.
Sementara itu, debat kedua cawapres bakal membawa tema seputar ekonomi, baik ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi pajak, perdagangan, pengelolaan APBN/APBD, infrastruktur dan perkotaan.
Kemudian, debat ketiga kembali menjadi porsi bagi capres. Para capres akan berdebat dengan tema pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.
Sedangkan debat keempat, kembali menjadi porsi cawapres. Tiga cawapres akan berdebat terkait pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa.
Terakhir, ditutup dengan debat capres dengan tema kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia dan inklusi.