Tahun 2021 Baru Berjalan 18 Hari, 154 Bencana Alam sudah Terjadi di Indonesia
Merdeka.com - Sebanyak 154 bencana alam terjadi di Indonesia hanya dalam waktu tiga pekan pertama tahun 2021. Setidaknya itu yang dicatat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"BNPB mencatat dalam rentang dari 1-18 Januari sebanyak total 154 bencana alam terjadi di Indonesia. Kebanyakan adalah berbentuk banjir, angin ribut dan longsor," Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 BNPB Wiku Adisasmito dalam konferensi pers virtual di Graha BNPB Jakarta, Selasa (19/1).
Dari sekian banyak bencana alam tersebut, sudah ada 140 korban meninggal dan 776 orang luka-luka.
-
Mengapa banjir terjadi di Pekalongan? Dilansir dari akun Instagram @pekalonganinfo, sepanjang hari Minggu (3/3), Desa Sidomulo, Kecamatan Lebakbarang, Pekalongan terus diguyur hujan deras. Akibatnya, banjir dan tanah longsor terjadi di beberapa titik.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
"Curah hujan yang tinggi saat ini dan cuaca ekstrim menyebabkan banjir di beberapa tempat seperti Malang dan Puncak, Bogor," tambah Wiku.
Bencana tersebut, menurut Wiku, menunjukkan Indonesia secara geografis dan geologis memang rawan bencana alam.
"Untuk mengurangi dampak bencana, sudah menjadi kewajiban masyarakat khususnya yang tinggal di rawan bencana untuk meningkatkan rasa kesiapsiagaan sesuai surat edaran Kemendagri, pemerintah daerah juga diharapkan mampu meningkatkan kewaspadaan dan mengaktifkan serta memobilisasi segala kekuatan dalam rangka penanggulangan bencana," ungkap Wiku.
Presiden Jokowi juga sudah mengunjungi langsung dua lokasi bencana yaitu Kabupaten Mamuju di Sulawesi Barat yang terdampak Gempa dan kabupaten Banjar di Kalimantan Selatan yang terkena bencana banjir.
Bencana banjir setidaknya terjadi di Kepulauan Bangka Belitung; kabupaten Bener Meriah dan Aceh Timur, Aceh; Kabupaten Jember, Jombang dan Sampang, Sidoarjo, Jawa Timur; Kabupaten Indramayu, Jawa Tengah; Kalimantan Barat; 10 kabupaten di Kalimantan Selatan; Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat; Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat; Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara; Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara; Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara; kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat; Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau.
Selanjutnya puting beliung juga melanda di Cirebon, Jawa Barat; Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau; serta sejumlah wilayah di Sumatera Utara dan Aceh.
Tanah longsor terjadi di Batam, Kepulauan Riau; Cianjur, Sumedang Jawa Barat; Manado, Sulawesi Utara; Kabupaten Lues, Aceh.
Masih juga ada bencana gunung meletus yaitu Gunung Sinabung di Sumatera Utara dan Semeru di Jawa Timur serta gempa bumi di Mamuju dan Majene di Sulawesi Barat. Seperti diberitakan Antara.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cuaca ekstrem terjadi di wilayah Bali beberapa hari terakhir. Dampaknya, sejumlah tempat mengalami banjir usai hujan mengguyur sejak pagi tadi hingga sore.
Baca SelengkapnyaBPBD Bali, mengeluarkan sejumlah titik potensi banjir bandang di wilayah Pulau Bali, selama masuk musim penghujan
Baca Selengkapnya612 kejadian pohon tumbang di Jakarta selama kurun waktu dua tahun terakhir periode 2022-2023
Baca SelengkapnyaKepala Pusat Meteorologi Publik Andri Ramdhani mengatakan dalam sepekan ke depan cuaca ekstrem tersebut dapat terjadi di sebagian besar Sumatera.
Baca SelengkapnyaNana menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya melakukan perbaikan tanggul yang jebol di sejumlah titik.
Baca SelengkapnyaBNPB menyebut terdapat sekitar 39 kejadian bencana alam yang terjadi selama periode 4-10 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaSelain hujan lebat, BMKG juga memprakirakan hujan yang disertai kilat dan petir
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak.
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi selama periode 31 Desember 2023 hinggga 2 Januari 2024, hujan sedang hingga lebat berpotensi melanda sejumlah wilayah.
Baca SelengkapnyaPenyebab kembali tingginya curah hujan akibat fenomena regional seperti gelombang Kelvin, gelombang Rossbi, dan Madden-julian di sejumlah wilayah tanah air.
Baca Selengkapnya14 daerah tersebut berpotensi mengalami cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang disertai dengan petir serta angin kencang.
Baca SelengkapnyaBMKG menetapkan 12 daerah berstatus siaga hingga waspada cuaca ekstrem
Baca Selengkapnya