Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tak Ditahan, Robertus Robet Kembali Minta Maaf ke TNI Soal Nyanyian Mars ABRI

Tak Ditahan, Robertus Robet Kembali Minta Maaf ke TNI Soal Nyanyian Mars ABRI klarifikasi Robertus Robert. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Aktivis HAM Robertus Robet menyampaikan permohonan maaf karena telah memplesetkan lirik Mars ABRI. Permohonan itu disampaikannya usai menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri, Kamis (7/3).

"Oleh karena orasi itu saya telah menyinggung dan dianggap menghina lembaga atau institusi. Saya pertama-tama ingin menyampaikan permohonan maaf," ucap Robet.

Robet mengakui jika orang yang berada di video viral memang dirinya. Namun, Robet mengaku tidak bermaksud menghina atau merendahkan institusi TNI.

Orang lain juga bertanya?

"Benar bahwa yang ada di orasi dan sempat menjadi viral adalah saya. Saya tidak bermaksud merendahkan institusi TNI yang sama-sama kita cintai," ujar dia.

Selain menyampaikan permintaan maaf, Robet juga berterima kasih karena telah diperlakukan dengan baik oleh pihak kepolisian.

"Oleh karena peristiwa itu juga benar bahwa saya semalam telah diperiksa dan diamankan oleh pihak kepolisian. Saya diperlakukan dengan baik selama di dalam penahanan pihak kepolisian," tandas dia.

Tak Ditahan

Robertus Robet dipulangkan setelah menjalani pemeriksaan atas kasus penghinaan institusi TNI di Bareskrim Polri. "Hari ini untuk saudara R setelah dilakukan pemeriksaan kemudian proses administrasi penandatanganan beberapa berita acara selesai, saudara R dipulangkan oleh penyidik," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo.

Dedi mengatakan, kepulangan tersangka bukan berarti lepas dari jeratan hukum. Ia menyatakan, proses hukum tetap berjalan seusai SOP.

"Apabila nanti memang masih dibutuhkan keterangan saudara R, tentunya nanti akan dipanggil ulang kembali, tentunya dalam rangka untuk menyelesaikan berkas perkara," ujar dia.

Dalam kasus ini, Dedi menegaskan, Polri melakukan proses penyidikan dengan standar profesional tinggi dan berdasarkan fakta-fakta hukum yang telah dianalisa secara komprehensif.

Sebelumnya, Robertus Robet sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka kasus ujaran kebencian terhadap institusi TNI. Namun polisi memastikan tak menahan dosen sosiologi Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu karena ancaman hukuman penjara akibat perbuatannya hanya dua tahun.

"Tidak ditahan karena ancaman hukuman 2 tahun," kata Karopenmas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi merdeka.com, Kamis (7/3).

Robertus Robet dijerat Pasal 45 A ayat (2) Jo 28 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 tahun 1946 tentang peraturan Hukum Pidana dan/atau Pasal 207 KUHP. Robertus Robet diduga menghina institusi TNI lantaran menyanyikan mars ABRI tidak sesuai liriknya saat orasi acara Kamisan di depan Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.

Reporter: Ady AnugrahadiSumber: Liputan6.com

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Laporan Dicabut, Pelaku Ikat Bendera Merah Putih ke Anjing Bebas & Ikrar Cinta NKRI Depan Bupati
Laporan Dicabut, Pelaku Ikat Bendera Merah Putih ke Anjing Bebas & Ikrar Cinta NKRI Depan Bupati

Robert Harry Son jadi tersangka penghinaan simbol negara karena memasang bendera merah putih pada anjing,

Baca Selengkapnya
Melanggar Etika, Ahmad Dhani Meminta Maaf Ke Panglima TNI dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara
Melanggar Etika, Ahmad Dhani Meminta Maaf Ke Panglima TNI dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara

Ahmad Dhani melontarkan pemintaan maaf kepada publik usai melakukan kampanye politik di wilayah militer.

Baca Selengkapnya
Polemik Bos Pabrik Sawit Kalungi Anjing Bendera Merah Putih hingga Penetapan Tersangka Disorot Hotman Paris
Polemik Bos Pabrik Sawit Kalungi Anjing Bendera Merah Putih hingga Penetapan Tersangka Disorot Hotman Paris

Kasat Reskrim Polres Bengkalis AKP Firman Fadhilah tak sembarangan dalam penetapan Robert sebagai tersangka, pihaknya sudah melibatkan tiga tim ahli.

Baca Selengkapnya
VIDEO:  Kejutan! Mayor Dedi Geruduk Bentak Kasat Polisi Dibebaskan Puspom TNI
VIDEO: Kejutan! Mayor Dedi Geruduk Bentak Kasat Polisi Dibebaskan Puspom TNI

Mayor Dedi Hasibuan, dikembalikan ke kesatuan Kodam I/Bukit Barisan.

Baca Selengkapnya
Viral Baliho Prabowo Terpasang di Kompleks Militer, TNI Pastikan Sudah Dicopot
Viral Baliho Prabowo Terpasang di Kompleks Militer, TNI Pastikan Sudah Dicopot

TNI AU pastikan baliho bergambar Prabowo Subianto itu telah dicopot.

Baca Selengkapnya
Viral Video Sebut Anggota KKB Sudah Ditangkap Malah Dibebaskan, Kapolres Puncak Jaya Pastikan Hoaks
Viral Video Sebut Anggota KKB Sudah Ditangkap Malah Dibebaskan, Kapolres Puncak Jaya Pastikan Hoaks

Kapolres menyebut video itu untuk menjatuhkan institusi Polri dan memecah belah TNI-Polri.

Baca Selengkapnya
Viral Aksi Anggota TNI di NTT Beri Wejangan buat Bocah yang Sering Bolos Sekolah, Tuai Pujian
Viral Aksi Anggota TNI di NTT Beri Wejangan buat Bocah yang Sering Bolos Sekolah, Tuai Pujian

Aksi anggota TNI di NTT saat beri wejangan kepada bocah SD yang sering bolos ke sekolah ini viral di media sosial.

Baca Selengkapnya
Panglima Yudo Bertubi-tubi Diserang Hoaks di Youtube Bikin Geram TNI
Panglima Yudo Bertubi-tubi Diserang Hoaks di Youtube Bikin Geram TNI

TNI minta pemilik akun menghapus postingan-postingan video yang telah dibuat dan telah dipublikasi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kejutan! Mayor Dedi Geruduk dan Bentak-Bentak Kasat Polisi Dibebaskan Puspom TNI
VIDEO: Kejutan! Mayor Dedi Geruduk dan Bentak-Bentak Kasat Polisi Dibebaskan Puspom TNI

Mayor Dedi sempat diterbangkan ke Jakarta untuk diperiksa Puspom TNI.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Video Prajurit TNI Aniaya Pemuda di Rempang
CEK FAKTA: Hoaks Video Prajurit TNI Aniaya Pemuda di Rempang

Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan

Baca Selengkapnya
Viral Penganiayaan Pria Diduga Pendukung Ganjar-Mahfud Oleh TNI di Jawa Tengah
Viral Penganiayaan Pria Diduga Pendukung Ganjar-Mahfud Oleh TNI di Jawa Tengah

Kapendam IV Dipenogoro Kolomel Inf Richard Harison saat ini mengaku tengah mengecek peristiwa tersebut.

Baca Selengkapnya
Kasad Maruli Minta Publik Tak Kaitkan Kasus Penganiayaan Relawan dengan Netralitas TNI
Kasad Maruli Minta Publik Tak Kaitkan Kasus Penganiayaan Relawan dengan Netralitas TNI

Komitmen TNI untuk tetap netral tidak berubah dan sikap demikian tetap terus dijaga.

Baca Selengkapnya