Tak terima dipermalukan di depan umum, Bupati Tolitoli polisikan wakilnya
Merdeka.com - Telah terjadi kericuhan antara Bupati Tolitoli Saleh Bantilan dengan wakilnya yaitu Rahman Hi Budding, saat pelantikan salah satu pejabat. Kericuhan itu berbuntut pada laporan polisi, karena Saleh melaporkan Rahman atas dugaan tindak pidana penghinaan dan pengerusakan ke Polres Tolitoli, Sulawesi Tengah.
Karopenmas Divhumas Polri, Brigjen Mohammad Iqbal membenarkan insiden tersebut yang berujung dengan laporan polisi yang diterima oleh polisi dengan nomor LP/41/I/2018/SULTENG/RES TOLOS pada Rabu 31 Januari 2018.
"Terhadap dugaan kasus penganiayaan dan pengerusakan yang videonya viral di Tolitoli, Sulawesi Tengah, Bupati sudah melapor ke polres setempat," ujar Iqbal di Kompleks Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (1/2).
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
-
Apa yang ditemukan di TKP? Bukannya membawa korban ke Rumah Sakit, pelaku malah meninggalkannya di ruko TKP ditemukan jasad RN tewas bersimbah darah.
-
Siapa yang dilaporkan ke polisi? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Mengapa KPK menelaah laporan tersebut? 'Bila ada laporan/pengaduan yang masuk akan dilakukan verifikasi dan bila sudah lengkap akan ditelaah dan pengumpul info,' kata Tessa dalam keterangannya, Selasa (4/9).
-
Bagaimana Kejaksaan Agung teliti kasus? 'Tim Penyidik mendapatkan alat bukti yang cukup untuk menetapkan RD selaku Direktur PT SMIP sebagai tersangka,' ujarnya seperti dilansir dari Antara.
Dengan adanya laporan tersebut, aparat kepolisian akan menindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan, olah tempat kejadian perkara (TKP), mengamankan barang bukti dan memeriksa saksi-saksi yang ada di lokasi kejadian.
"Prinsip bila kita temukan alat bukti yang mengarah ke terjadinya tindak pidana, kita akan proses hukum," ujarnya.
Mantan Kapolrestabes Surabaya ini menuturkan pihaknya akan melakukan upaya-upaya persuasif dengan mendekatkan kembali kedua belah pihak sekaligus menggandeng tokoh masyarakat agar tidak terjadi insiden serupa atau yang lebih besar lagi.
"Itu yang dilakukan kepolisian sambil kita melakukan proses penyelidikan," tuturnya.
Lebih lanjut, Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini menjelaskan awal mula kejadian berawal saat Saleh melantik sejumlah pejabat Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, pada Rabu (31/1) kemarin sekitar pukul 10.30 Wib. Saat itu, tiba-tiba saja Rahman masuk ke ruangan pelantikan dan langsung merobek SK Pengangkatan Pejabat Pratama yang ada di Kabupaten Tolitoli.
Saat itu, Rahman juga sempat membanting gelas dan piring yang ada di lokasi, lalu marah-marah sambil berdiri dan menunjuk ke arah Saleh dan minta agar pelantikan tersebut dibatalkan. Namun, saat itu Saleh tak menanggapi atau membalas kemarahan Rahman.
Saleh justru lebih memilih untuk meninggalkan lokasi pelantikan dan melaporkan kejadian tersebut ke polisi lantaran merasa dihina dan tak dihargai di depan warganya.
"Alhamdulillah terlihat di video itu bahwa petugas kepolisian langsung melakukan intervensinya selaku pelindung dan pengayom masyarakat, melerai, dan Alhamdulillah berhenti sampai situ," jelasnya.
Mantan Kapolres Jakarta Utara ini mengatakan kasus tersebut akan dilimpahkan ke Polda Sulawesi Tengah. Dalam proses penyelidikan, polisi memastikan akan dilakukan secara profesional tanpa adanya intervensi, melihat keduanya merupakan kepala daerah.
"Proses penegakan hukum itu murni kewenangan kepolisian. Jadi proses penegakan hukum kita lakukan secara profesional dan tanpa tekanan pihak mana pun," tutupnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konfrontir tersebut dilakukan karena terdapat perbedaan keterangan dari para saksi.
Baca SelengkapnyaPerkara ini awalnya telah dilakukan upaya perdamaian antara kedua belah pihak. Hanya saja tidak menemui titik terang
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut Lurah RU segera dipanggil untuk diperiksa.
Baca SelengkapnyaKuasa hukum menegaskan korban tidak memiliki motivasi lain seperti yang disebut jenderal bintang dua itu.
Baca SelengkapnyaDugaan pencabulan Suami Wakil Bupati Labuhanbatu terjadi di rumah istri kedua FS pada 5 Juli 2023.
Baca SelengkapnyaDisebut-sebut, pelecehan itu saat korban menjadi sepri yang bersangkutan.
Baca SelengkapnyaKPK segera mengecek terkait dengan aduan dugaan seorang Jaksa KPK melakukan pemerasan terhadap saksi
Baca Selengkapnya