Tangan tak diborgol, tahanan di Pekanbaru kabur dari mobil polisi
Merdeka.com - Epong Febrianto tahanan Polsek Tenayan Raya Kota Pekanbaru melarikan diri dari mobil Avanza Kamis (8/6) sekitar pukul 12.45 Wib. Tahanan kasus kekerasan dalam rumah tangga tersebut dengan mudah kabur karena tanggannya tidak diborgol. Epong mengambil kesempatan kabur saat mobil berhenti di sebuah pasar karena terjebak macet.
"Tahanan itu kabur setelah dilakukan ekspos dengan wartawan di Polresta Pekanbaru. Lalu saat akan dibawa kembali ke Polsek Tenayan Raya, dia kabur karena tidak diborgol," kata Kabid Humas Polda Riau Kombes Guntur Aryo Tejo kepada merdeka.com Jumat (9/6).
Guntur menjelaskan, mobil yang membawa tersangka melintas di Jalan Lintas Timur depan Pasar Tangor Kelurahan Kulim Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru. Mobil berhenti karena macet di pasar yang sedang ramai. Epong yang duduk di belakang sopir langsung keluar dan kabur ke tengah kerumunan.
-
Mengapa tahanan PKI di Madiun kebal peluru? Benar saja, saat celana lurah itu dibuka. Dia langsung lemas, lantas meninggal. Kasus Kebal Peluru ini Bukan Satu-Satunya Dalam Pemberontakan Madiun
-
Kenapa polisi ini disekap? 'Kejadian itu berawal dari rasa sakit hati pelaku AI terhadap istri korban. Karena telah memberitahukan tempat tinggal dan alamat bekerja tersangka terhadap orang yang mencarinya,' ujar Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Rabu (8/11). Kemudian, AI menceritakan hal ini kepada N dan S dan disepakati oleh para pelaku untuk melakukan tindakan percobaan pembunuhan terhadap korban.
-
Siapa yang menyekap polisi? Tiga pelaku diamankan. AI, N dan S diduga pelaku percobaan pembunuhan terhadap anggota Pam Obvit Polda Metro Jaya, Bripka Topan Febriyanto.
-
Bagaimana polisi disekap? 'Dalam prosesnya pada Rabu (18/10), AI menghubungi korban untuk menemui dirinya dengan menggunakan satu kendaraan. Alasannya untuk menemui rekan bisnis. Saat itu, pelaku telah menyiapkan tali ties, lakban hingga senjata tajam jenis badik untuk menyerang korban,' ungkap Kompol Mikael.
-
Siapa yang ditahan KPK? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan Direktur PT Cipta Lampia Mandiri (PT CLM) Helmut Hermawan dalam kasus dugaan suap dan gratifikasi di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
-
Apa yang dilakukan polisi setelah disekap? 'Korban beralasan akan menjual mobil miliknya sehingga para tersangka melepaskan korban dari ikatan dan membiarkannya pulang untuk menjual mobilnya,' kata Mikael.
Selain Epong, di dalam mobil juga ada tahanan lainnya yaitu Undang Antoni, Sudarmo dan Naim. Mereka dikawal oleh Kanit Reskrim Polsek Tenayan Raya Ipda Suleman, dan anggotanya Bripka Simarmata dan Brigadir Novriadi. Ketiga polisi tersebut mengawal tahanan kasus pidana tanpa diborgol dengan mobil Avanza milik polisi.
Saat Epong kabur, polisi tidak melakukan pengejaran. "Saat itu anggota tidak melakukan pengejaran dikarenakan di dalam mobil masih ada 3 orang tahanan lagi. Sampai saat ini tahanan itu masih dalam pencarian Polsek Tenayan Raya dan Polresta Pekanbaru," ucap Guntur. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Secara tegas, dia melempar sejumlah pertanyaan. Isinya soal pemalakan, iuran, dan berbagai hal mendasar lainnya.
Baca SelengkapnyaSaat ini polisi masih memburu para pelaku penyerangan dan perusakan mobil milik petugas tersebut.
Baca SelengkapnyaTiga tahanan yang kabur dari rutan Polsek Tanah Abang pada Senin (19/2) lalu berhasiL ditangkap
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ada tiga orang terduga pelaku yang telah diamankan. Mereka adalah inisial F, MF, dan EHS.
Baca SelengkapnyaPemudik Bermotor dapat Pengawalan Polisi dari Pelabuhan Merak hingga ke Tangerang
Baca SelengkapnyaSeorang polisi membantu dorong mobil yang membawa pasien cuci darah.
Baca SelengkapnyaKepala desa berinisial S itu sebelumnya ditangkap polisi bersama dua tersangka lainnya yaitu A dan AS di lokasi terpisah pada Minggu (25/2).
Baca SelengkapnyaMobil pelat merah ini berkeliaran dan menjadi perhatian masyarakat. Ternyata, mobil ini dipakai untuk kepentingan pribadi.
Baca SelengkapnyaPolisi masih belum mau menyimpulkan apakah pelaku dan korban ini sama-sama penderita gangguan kejiwaan. Semua akan terjawab setelah tes kejiwaan terhadap E.
Baca Selengkapnya