Tangis Putri Jenderal Polisi Pecah Ingat Tiga Anak Usai Ditinggalkan Kampanye Pilbup Garut
Putri bercerita harus meninggalkan tiga anaknya demi pengabdian kepada Garut.
Air mata Putri L. Karlina tidak terbendung ketika menceritakan proses perjalanan kampanye sebagai bakal calon Bupati Garut selama dua pekan ke belakang. Putri bercerita harus meninggalkan tiga anaknya demi pengabdian kepada Garut.
Semula, Putri yang merupakan anak dari Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Karyoto ini sempat berkumpul bersama sejumlah awak media di salah satu kafe di Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, Jawa Barat, Senin (14/10). Dalam pertemuan itu, Putri sempat menceritakan proses kampanye di dua zona mulai dari utara, kota hingga selatan Garut.
Usai acara, Putri menuturkan keinginan akan dilakukannya bila kelak terpilih menjadi Bupati Garut. Ketika ditanya lebih jauh kaitan dengan proses kampanye yang harus meninggalkan anak-anaknya, tangisan Putri tidak bisa dibendung.
Putri Karlina merupakan satu-satunya sosok perempuan dan ibu satu-satunya yang ikut dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Garut 2024. Dia diketahui memiliki tiga orang anak, namun karena kepesertaannya dalam Pilkada harus meninggalkan ketiga anaknya itu selama masa kampanye calon.
Putri bercerita bahwa ketiga anaknya selama masa kampanye harus tinggal bersama kakek dan neneknya di Jakarta. Kesibukannya sebagai calon wakil bupati Garut pun tidak jarang harus menerima pertanyaan yang cukup membuatnya sesak.
“Ya karena anak aku kan semua di Jakarta, dan mereka selalu menanyakan ibu kapan pulang? Mereka bilang gitu,” kata Putri.
Mengingat Kembali pertanyaan itu, Putri tidak kuasa menahan tangisannya di hadapan awak media. Ia mengaku bahwa meski berposisi sebagai calon wakil bupati, dirinya juga merupakan sosok ibu bagi ketiga orang anaknya.
Ia menyadari bahwa ketiga anaknya sangat merindukannya, rindu pelukan, hingga kasih sayang langsung darinya. Namun dengan kondisi saat ini, meski anak-anaknya belum dewasa terpaksa harus terpisah jarak sementara.
“Walaupun mereka stay sama nenek kakeknya, rasanya sedih weh. Engak bisa nganterin mereka sekolah, enggak pernah nyiapin lagi mereka sarapan gitu. Hidup sendiri weh di sini gini,” Ungkap Putri.
Putri memastikan bahwa meski tidak bersamanya, anak-anaknya sudah aman secara pendidikan dan kesehatannya.
“Karenap pun di sana saya sudah mendelegasikan tugas tugas ibunya, tugas tugas yang harus saya berikan ke anak anak ke kakek neneknya, sudah aman secara pendidikan dan Kesehatan,” kata Putri.
Walau begitu, Putri percaya bahwa tuhan menakdirkannya saat ini menunjukan bahwa kehadirannya bukan hanya bermanfaat untuk anak-anaknya saja, namun juga masyarakat Garut.
“Semoga anak-anak aku ikhlas nantinya misalnya dihibahkan diwakafkan untuk masyarakat, tanpa menelantarkan mereka,” pungkasnya.