Tempat Tidur Pasien Covid-19 di RSD Wisma Atlet Masih Tersedia 1.124
Merdeka.com - Koordinator RSD Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Mayjen TNI Tugas Ratmono menyatakan bahwa jumlah ke ketersediaan bed untuk pasien bergejala masih ada 1.124 bed lagi. Sehingga, menurutnya jumlah tersebut masih cukup menampung pasien Covid-19 untuk beberapa minggu ke depan di Tower 4, 6, dan 7.
"Jadi menurut saya ini masih cukup untuk beberapa minggu ke depan, tentunya ini kita harus atur untuk masing-masing tower. Ada mungkin tower yang ketersediaannya sedikit, ada yang cukup, ini kita akan atur dari 3 tower itu," kata Tugas saat konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Rabu (30/12).
Sementara itu, masih ada 1.055 flat isolasi mandiri yang belum terpakai. Tugas mengatakan, jumlah tersebut termasuk banyak, yakni 64,45 persen dari total flat isolasi mandiri yang dimiliki.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa TPU Cikadut jadi penting saat pandemi Covid-19? Hal itu menjadikan area pemakaman tersebut sebagai lokasi penunjang dari ratusan pasien yang meninggal dunia.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
-
Di mana penjara over kapasitas di Jawa Tengah? Berbagai cara untuk menanggulanginya mulai pendistribusian narapidana ke tempat-tempat yang masih longgar hingga program asimilasi.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
“Flat isolasi mandiri masih masih banyak karena baru terpakai sebanyak 35,55 persen atau tersisa 1.055,” ujarnya.
Sebelumnya, Tugas juga menyampaikan bahwa jumlah Bed Occupancy Ratio (BOR) di Tower 4, 6, dan 7 sudah mencapai 74,59 persen. Angka ini telah melewati standar yang ditetapkan WHO.
"Saat ini laporan tadi pagi memang terlihat laporan bahwa ketersediaan (bed) di tower 4, 6, dan 7 untuk melayani pasien-pasien yang bergejala di sana 74,59 persen ini di atas standarnya yang direkomendasi oleh WHO," katanya.
Meskipun begitu, Tugas menyatakan bahwa jumlah pasien bergejala relatif turun. Namun, pihaknya akan tetap melakukan antisipasi jika nantinya ada lonjakan pasien.
"Saat ini pasien bergejala yang dirawat itu 3.300 orang, dengan flat isolasi sejumlah 3.855 pasien. Dibanding dengan jumlah kemarin, ini relatif menurun karena kemarin sampai 4.000 sekian,” ujarnya.
Dia pun berharap, libur natal dan tahun baru tidak meningkatkan jumlah pasiden di RSD Wisma Atlet.
“Ini kondisi yang kita harus antisipasi terus, apalagi akan menghadapi liburan. betul-betul kami siapkan, tapi mudah-mudahan tidak melonjak," imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Sekretariat RSD Wisma Atlet, Kolonel Laut (K) dr RM Tjahja Nurrobi menuturkan langka-langkah antisipasi itu. Yang pertama, yakni penggunaan Tower 4 yang dialihfungsikan menjadi tower perawatan pasien bergejala saja. Tidak untuk isolasi mandiri lagi. Sehingga, hanya tower 5 yang digunakan untuk isolasi mandiri.
“Kita menyiapkan 3 tower untuk perawatan, yaitu tower 4, 6, dan 7, sedangkan tower 5 tetap digunakan untuk isolasi mandiri," kata Tjahja dalam konferensi pers yang sama.
Angka keterisian flat isolasi mandiri pun sudah mencapai 80 persen. Dia pun berharap, tren kasus Covid-19 bisa menurun agar RSD Wisma Atlet tidak penuh dan para tenaga Kesehatan bisa merawat pasien dengan semaksimal mungkin.
"Mudah-mudahan, kita berdoa trennya tidak bertambah tinggi, tapi melandai. Dengan tren seperti ini, kita takut akan timbul seperti luapan (pasien). Mudah-mudahan tidak terjadi. kita tetap siap siagakan," tutupnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah membahas pemanfaatan Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta Utara, setelah selesai digunakan sebagai rumah sakit darurat saat pandemi COVID-19.
Baca SelengkapnyaRumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran Jakarta resmi ditutup pada Jumat, 31 Maret 2023
Baca SelengkapnyaSyahril bukan bermaksud agar rumah sakit mengurangi tempat tidur, namun tetap ikut aturan memenuhi kriteria KRIS.
Baca SelengkapnyaSaat ini sudah ribuan rumah sakit berproses menerapkan KRIS.
Baca SelengkapnyaPenyusunan Inpres tersebut sedang dikaji oleh Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg).
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaDi Rumah Sakit Jiwa Amino Gondohutomo Semarang memiliki fasilitas 10-20 kamar tidur. Sementara untuk jumlah dokter spesialis kejiwaannya sebanyak 11 orang.
Baca SelengkapnyaKementerian PUPR sudah menyediakan berbagai fasilitas dasar yang dapat dimanfaatkan oleh petugas HUT RI di hunian ASN tersebut.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca Selengkapnya