Tentara Papua Barat Ungkap Motif Penyerangan, Kekuatan & Intelijen Tempur
Merdeka.com - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) di bawah komando Egianus Kogoya mengakui sebagai kelompok penyerangan yang melakukan pembunuhan terhadap satu orang anggota TNI dan 19 orang pekerja proyek jembatan di Kabupaten Nduga, Papua Barat. Mereka menceritakan motif di balik penyerangan itu.
Dua hari terakhir,juru bicara TPNPB Sebby Sambom mengaku sibuk menerima telepon dari banyak jurnalis Indonesia. Telepon genggamnya tak berhenti berdering. "Maaf beberapa hari ini saya banyak interview dengan wartawan," ungkap Sebby Sambom saat berbincang dengan merdeka.com, Kamis (6/12).
Kepada kami, dia bercerita banyak hal. Dari mulai motif penyerangan hingga kekuatan tentara pembebasan Papua Barat. "Kami tidak suka Pemerintah Indonesia membangun proyek di Papua karena itu sebagai bentuk penjajahan," katanya.
-
Siapa yang terlibat dalam konflik Papua? Gerakan Papua Merdeka semakin terorganisir melalui budaya, sosial, politik luar negeri, senjata, bahkan berhasil menarik perhatian aktivis NGO.
-
Apa yang menjadi masalah akar konflik Papua? Peneliti dari Yayasan Bentala Rakyat, Laksmi Adriani Savitri mengatakan bahwa salah satu akar masalah dari konflik Papua adalah dorongan modernisasi yang dipaksakan.
-
Mengapa kekerasan di Papua meningkat? Sekretaris Gugus Tugas Papua UGM Arie Ruhyanto mengatakan bahwa angka kekerasan di Papua meningkat di tengah gencarnya proses pembangunan oleh pemerintah.
-
Kenapa TNI butuh pasukan besar di Papua? Butuh ada satu pasukan besar yang diterjunkan serentak untuk mengikat pasukan Belanda di wilayah Merauke.
-
Mengapa KKB Papua menyerang Brimob dan TNI? Gerakan mereka lambat laun semakin meresahkan dan mengancam keselamatan warga Papua yang tidak tahu menahu dengan agenda aktivitas kelompok bersenjata tersebut.
-
Siapa yang pimpin operasi TNI AL di Papua? Pelaksanaan operasi tersebut dipimpin Komandan Guspurla Koarmada III Laksamana Pertama TNI Wawan Trisatya Atmaja.
Berikut wawancara dengan Sebby melalui sambungan telepon internasional.
T: Anda dan kelompok TPNPB yang melakukan penyerangan dan pembunuhan di Papua?
J: Iya kami yang melakukan, militer OPM. Kami menamakan TPNPB. Di Papua tidak ada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau sejenisnya seperti yang dibilang Polisi Indonesia. Kami Tentara.
T: TPNPB bertanggung jawab atas pembunuhan ini?
J: Jangan salahkan kami. Itu tanggung jawab TNI. Karena mereka menggarap proyek Trans Papua. Itu proyek mereka. Kami hanya melawan penjajahan Indonesia yang dilakukan lewat berbagai sektor, penguasaan sektor ekonomi, bisnis dan lain-lain. Tahun lalu, kami juga lakukan penyerangan sebagai peringatan agar setop bangun di Papua. Tapi tidak setop juga, mereka kembali buat proyek lagi. Dan itu kebanyakan TNI. Jadi itu tanggung jawab TNI.
T: Kenapa Anda menyerang dan membunuh sipil?
J: Mereka itu militer Indonesia. TPN identifikasi, mayoritas pekerja adalah intelijen dan anggota TNI berpakaian preman. Mereka diback up oleh pos TNI di Mbua.
T: Anda tahu dari mana mereka tentara?
J: Trans Papua itu dibangun TNI, sudah bukan rahasia. Seluruh orang Papua tahu itu. Joni yang mereka sebut selamat dari penyerangan itu adalah anggota TNI. Kami punya data otentik. Kami sudah amati tiga bulan. Kebanyakan pekerja di sana militer Indonesia. Jangan salahkan TPNPB, salahkan TNI siapa suruh kau laksanakan proyek.
T: Apa bener TPNPB mengikat korban lalu ditembaki dan digorok?
J: Itu kan versi polisi. Kami hanya melakukan penyerangan.
T: Penyerangan seperti apa?
J: Ya menyerang kamp mereka, menembaki. Kami tidak eksekusi, bantai, dan tidak ada penyanderaan.
T: Berapa banyak korban yang dibunuh TPNPB?
J: Laporan yang kami terima, di situ ada 31 orang, termasuk yang lari. Yang meninggal, dari laporan kami, 24 orang. Itu belum termasuk 1 tentara yang meninggal di pos 2. Pos itu tempat kumpul pekerja proyek, kebanyakan TNI.
T: Apa motif penyerangan yang dilakukan TPNPB?
J: Jelas karena mereka membangun proyek sebagai bentuk penjajahan, dominasi berbagai sektor dan pendudukan Indonesia. Jalan-jalan dibangun untuk memudahkan TNI masuk ke Papua, karena mereka akan kesulitan kalau di hutan. Kami tahu strategi itu.
T: Analisa Anda itu dari mana?
J: Kami punya intelijen. Di Jakarta pun kami punya intelijen. Pasukan kami. Namanya PapuaIntelligence Service atau PIS.
T: Anggotanya berapa?
J: Itu rahasia negara. Tidak bisa kami beritahu. Orang berjuang itu pasti punya sistem intelijen.
T: Saat ini TNI dan Polri sedang memburu kelompok Anda. Anda akan menyerah?
J: Kami punya hutan, punya alam. Kami tidak akan menyerah. Indonesia menjajah kami sejak tahun 1963 sampai sekarang, kami tidak pernah menyerah. Selama 55 tahun kami berjuang terus. Yang tua meninggal, yang muda melanjutkan. Karena semua orang Papua mau merdeka.
T: Kenapa Anda yakin semua orang Papua mendukung OPM?
J: Kami ada anggota tetap dan tidak tetap. Ada 2.500 personel di setiap kodim. Kalau kami mau revolusi total untuk kemerdekaan, rakyat pasti mau dukung OPM. Selama ini mereka hanya tipu-tipu saja pemerintah Indonesia. Biar dapat duit banyak. Setiap kali bilang mau merdeka, pasti langsung dikasih uang, dana otonomi.
T: Anda akan terus melawan pemerintah dan TNI/Polri?
J: Kami biasa bergerilya. Kami hit and hide. Menyerang dan menghilang. Kita akan tetap bergerilya. Mereka (TNI/Polri) datang, silakan saja. Kami hanya khawatir yang jadi korban masyarakat sipil,.
T: Maksudnya seperti apa?
J: Ya yang jadi korban (tentara) masyarakat Papua, bukan kami. Yang ditangkap dan ditembak tentara masyarakat sipil. Karena kami biasa menghilang setelah menyerang. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.
Baca SelengkapnyaKadispenad Brigjen TNI Kristomei Sianturi mengatakan kedepan Pomdam Brawijaya akan mendalami motif pelaku
Baca SelengkapnyaBuntut kejadian itu, belasan prajurit dari satuan Batalion Infanteri Raider 300/Braja Wijaya jalani pemeriksaan internal
Baca SelengkapnyaPomdam Brawijaya akan mendalami terkait dengan motif penyiksaan yang dilakukan para prajurit tersebut.
Baca SelengkapnyaPeneliti dan Ahli Militer Made Tony Supriatna menjelaskan terkait daerah separatis KKB. Ia mengatakan pergerakan TNI dan KKB 'main kucing-kucingan'
Baca SelengkapnyaPasal yang disematkan kepada 13 prajurit berbeda disesuaikan pelanggaran yang dilakukan.
Baca SelengkapnyaAda ketangguhan dan kesiapan bertempur yang nampak di setiap wajah anggota dari satuan Kopasgat berikut ini.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan anggota Brimob dan TNI yang sedang baku tembak dengan KKB OPM Papua dan membuat situasi menjadi memanas.
Baca SelengkapnyaPangdam mengatakan kejadian itu harusnya tidak perlu terjadi di tengah upaya menyelesaikan konflik di Papua.
Baca SelengkapnyaDalam kajian Percepatan pembangunan Papua tersebut, TNI telah mendapat amanah untuk menjalankan tiga tugas.
Baca SelengkapnyaPara purnawirawan Brimob kenang masa lalu saat menjalankan tugas di daerah operasi Timor Timur, penuh kenangan dan ancaman yang mencekam.
Baca Selengkapnya