Tergiur Keuntungan, Pemuda di Samarinda Jual Ganja ke Pelajar dan Mahasiswa

Merdeka.com - Polisi menangkap Markhamad alias Aris (21), pemuda pengangguran di Samarinda, Kalimantan Timur, terkait kasus 500 gram ganja kering. Dia tergiur untung Rp6 juta, untuk menjual ganja ke pelajar dan mahasiswa di Samarinda.

Media sosial Instagram jadi perantara Aris mengenal penjual ganja di Medan, Sumatera Utara. Dia menyepakati harga Rp12 juta untuk 1 kilogram ganja kering. Paket barang haram itu tiba di Samarinda dalam waktu 3-4 hari pengiriman.

"Uang Rp12 juta dari pesanan orang-orang. Saya terima uang tunai dulu kemudian saya transfer," kata Aris kepada merdeka.com ditemui di Polresta Samarinda, Kamis (20/10).

Aris sudah menjual sekitar 500 gram ganja kering ke kalangan muda mudi di Samarinda. Hingga akhirnya dia ditangkap satuan Reskoba Polresta Samarinda pada hari Senin (10/10).

"500 gram itu terjual dalam bentuk lintingan. Harga satu garis Rp1 juta. Saya jual ke pelajar dan mahasiswa. Ya di Samarinda saja," ujar Aris.

"Keuntungannya bisa Rp 5 juta sampai Rp 6 juta dari 1 kilogram itu. Tapi ini saya baru pertama kali," kilah Aris saat ditanya intensitas pengiriman bisnis ganja yang dia jalani.

Di waktu yang sama, Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli menerangkan, pelaku ditangkap menyusul penangkapan tujuh temannya yang bercerita memperoleh ganja dari Mr. Polisi menyita barang bukti sekitar 500 gram ganja dari ketujuh orang itu.

"Sebelumnya dia beli Rp12 juta untuk 1 kg ganja. Ada setengah kilogram terdistribusi (terjual) dan masih kami telusuri," beber Ary.

Polisi menetapkan delapan orang itu sebagai tersangka dengan pasal 114 ayat 2 subsider pasal 111 ayat 2 juncto pasal 132 ayat 1 UU No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman maksimal 20 tahun penjara.