Terhalang Menuju DPR, Massa HMI Robohkan Beton Pembatasan Jalan
Merdeka.com - Puluhan massa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang berkumpul di bawah flyover Ladokgi, Senayan, Jakarta Pusat, mulai anarkis. Pantauan merdeka.com, Movable Concrete Barrier (MCB) atau beton pembatas yang ada di lokasi dirobohkan.
"Revolusi, revolusi, revolusi," teriak massa HMI di lokasi, Selasa (1/10).
"Maju, maju, maju," sahut massa lainnya.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
Aksi ini menjadi pusat perhatian dari mahasiswa-mahasiswa lainnya yang tepat berada di depan HMI.
"Hidup mahasiswa, hidup rakyat, hidup rakyat yang tertindas," katanya.
Dari tengah kerumunan sempat terdengar seruan agar massa menyudahi aksi dan kembali.
"Kepada rekan-rekan, kita siapkan tenaga dan pikiran kita untuk kembali lagi esok. Kita ajak saudara-saudara kita, tetangga kita, teman-teman kita untuk aksi kembali," ujar seorang pengurus HMI melalui pengeras suara.
Namun, ajakan untuk kembali esok hari ditolak massa lainnya . "Woi, sini balik. Kita belum selesai," teriak salah seorang dari massa dari HMI.
Sebelumnya, mahasiswa melakukan demonstrasi mulai memadati ruas jalan dekat Restoran Pulau Dua di samping gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (1/10). Mahasiswa itu bergerak dari titik kumpul dekat gedung TVRI.
Pukul 14.30 WIB, mereka berjalan serentak sambil mendengarkan arahan-arahan dari koordinator massa yang berdiri di atas mobil komando.
Para mahasiswa pun harus gigit jari. Sebab tak bisa menyampaikan pendapat persis depan gerbang utama DPR/MPR. Mereka hanya diizinkan berdemonstrasi dekat Restoran Pulau Dua.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Massa akhirnya mundur secara perlahan dan membubarkan diri dari sekitar gedung DPR RI
Baca SelengkapnyaMassa melempari Habiburokhman dengan botol-botol air mineral. Peristiwa ini terjadi saat Habiburokhman menemui pendemo.
Baca SelengkapnyaRatusan massa terdiri dari pelbagai elemen masyarakat itu melakukan demonstrasi di depan gedung DPR sejak Kamis (22/8) pagi.
Baca SelengkapnyaPolitisi Gerindra, Habiburokhman menemui langsung pendemo yang memadati depan Gedung DPR MPR.
Baca SelengkapnyaKehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaMassa berhasil berhasil menggeruduk halaman gedung MK, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaSituasi sempat panas karena pendemo merangsek maju berhadapan dengan polisi.
Baca SelengkapnyaDi sisi kanan, massa membakar ban bekas dan melemparkan botol-botol ke arah barikade petugas yang berada di dalam kawasan Gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaKehadiran Habiburokhman di atas mobil komando mendapat penolakan keras dari massa pendemo.
Baca SelengkapnyaPasukan polisi anti huru-hara membuat formasi pertahanan saat massa berusaha masuk dengan merusak pagar Gedung DPR
Baca SelengkapnyaMassa pendemo yang murka nekat merobohkan tembok dan pagar Gedung DPR saat berunjuk rasa menolak revisi UU Pilkada.
Baca SelengkapnyaTotal sebanyak empat pagar DPR jebol oleh demonstran yang menolak pengesahan RUU Pilkada.
Baca Selengkapnya