Terima Rp 200 ribu perbulan, warga Bantargebang minta kenaikan uang bau sampah
Merdeka.com - Sejumlah warga yang bermukim di sekitar TPST Bantargebang milik DKI Jakarta meminta kenaikan uang bau sampah. Pasalnya, kompensasi bau sampah sebesar Rp 200 ribu setiap bulan dinilai terlalu kecil dibandingkan dampak yang ditimbulkan.
Warga di Kelurahan Ciketing Udik, Mamat mengatakan, setiap tiga bulan sekali menerima kompensasi bau sampah senilai Rp 600 ribu. Artinya, setiap bulan uang bau tersebut senilai Rp 200 ribu.
"Sekarang uang sebesar itu buat apa? Sekali dibawa ke pasar langsung habis," kata Mamat yang berjualan di pinggir jalan menuju TPST Bantargebang pada Senin (22/10).
-
Dimana lokasi sampah menumpuk? Berdasarkan data di situs resmi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Yogyakarta, per bulan Juni lalu total sampah yang diproduksi warga bisa sekitar 5.000 ton yang tersebar di beberapa titik di Kota Yogyakarta. Itulah mengapa, beberapa depo seperti Mandala Krida sempat penuh hingga mengganggu warga sekitar.
-
Bagaimana cara mengatasi masalah sampah di Bantargebang? Demi menghindari longsor, maka dilakukan teknik terasering. "Jadi langkah itu yang kita terapkan sembari menunggu dibangunnya ITF di Jakarta.," kata Kepala Satuan Pelaksana TPST Bantargebang UPST DKI Jakarta, Handoko Raitno Solusi Lain Tahun ini, pabrik pengolah sampah atau refuse-derived fuel (RDF) plant akan dibangun di Bantargebang.
-
Dimana sampah menumpuk? Dalam salah satu unggahan Instagram @merapi_uncover, terdapat unggahan yang menampilkan tumpukan sampah di tepi Jl. KH. Ahmad Dahlan, Ngampilan, Kota Yogyakarta.
-
Di mana sampah plastik mengapung? Sampah plastik mengapung di Sungai Ciliwung, Kanal Banjir Barat, Jakarta, Rabu (20/12/2023).
-
Apa dampak dari banyaknya sampah? Kini, seiring dengan melonjaknya suhu udara di musim panas, ada peringatan baru dari badan-badan bantuan tentang bahaya kesehatan yang ditimbulkan oleh banyaknya sampah.
-
Dimana aksi membersihkan sampah dilakukan? Mereka membersihkan area sekitar 400 meter dari titik awal pembersihan.
Tempat tinggal Mamat hanya berjarak sekitar 1 kilometer dari gunungan sampah di atas lahan seluas 110 hektar tersebut. Dia merasakan langsung dampak lingkungan keberadaan TPST Bantargebang.
"Bisa dibilang, makan dan minum campur bau sampah sekarang ini," ujar pemilik toko kelontong ini.
Sementara, seorang ibu rumah tangga, Lala mengatakan, sampah yang dibuang ke TPST Bantargebang terus meningkat dibandingkan lima tahun lalu. Apalagi, sekarang truk-truk besar masuk ke tempat pembuangan akhir milik DKI selama 24 jam.
"Uangnya lancar, setiap tiga bulan sekali. Tapi, kan nilainya tidak sebanding dengan apa yang kami alami di sini," ujarnya.
Beda halnya dengan Sumardi, warga di Kelurahan Sumurbatu, ini meminta rehabilitasi total TPST Bantargebang. Sebab, kompensasi uang bau sampah dinilai tak akan menyelesaikan persoalan bau sampah di wilayahnya.
"Kalau tidak ada perbaikan, sampai kapan pun bau sampah pasti akan terjadi. Karena tumpukan sampah sudah menggunung, melebihi pepohonan yang ada," jelasnya.
Pemerintah DKI Jakarta memberikan kompensasi bau sampah kepada warga di tiga kelurahan di Kecamatan Bantargebang yang terdampak TPST Bantargebang, di antaranya kelurahan Cikiwul, Ciketing Udik, dan Sumur Batu. Total ada 18 ribu keluarga yang bermukim di sana.
Sejak ditake over oleh DKI dari PT. Godang Tua Jaya pada 2015 lalu, nilai kompensasi yang diterima warga di Bantargebang naik dari Rp 100 ribu tiap bulan menjadi Rp 200 ribu.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kali penuh sampah jadi pemandangan sehari-hari warga bantaran ciliwung di Tanah Abang
Baca SelengkapnyaTPST Bantar Gebang menjadi sorotan lantaran tinggi gunungan sampahnya telah mencapai 40 meter.
Baca SelengkapnyaBanjir melanda kota Depok sejak sore hingga menjelang malam.
Baca SelengkapnyaMasing-masing keluarga juga akan mendapat tambahan dana Rp1,2 juta sebagai uang pengganti untuk sewa rumah.
Baca SelengkapnyaSampah plastik, sisa makanan, dan berbagai limbah rumah tangga lainnya menghambat aliran air di Kali Jatibaru.
Baca SelengkapnyaSudah lebih dari satu tahun, sampah di TPA Cipayung yang overload longsor dan menimbun sebagian badan Kali Pesanggrahan.
Baca SelengkapnyaAliran Sungai Citarum yang berada di Jembatan Babakan Sapan (BBS) Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, kembali menjadi sorotan. Sungai itu viral tertutup sampah.
Baca SelengkapnyaJika hunian baru tersebut belum selesai, maka masyarakat Rempang Galang akan mendapatkan hunian sementara.
Baca SelengkapnyaLuhut berharap seluruh elemen masyarakat kompak dalam menangkal polusi udara yang disebabkan aktivitas pembakaran sampah.
Baca SelengkapnyaSebuah jalan di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat menjadi sorotan usai dipenuhi ceceran sampah.
Baca Selengkapnya