Terseret Banjir Disaksikan Anak, Ibu di Kupang Ditemukan Tewas
Merdeka.com - Seorang ibu rumah tangga bersama Orce Yumirna Tabalek (37), tewas setelah terseret arus deras Sungai Oa'tiba di Desa Fatusuki, Kecamatan Amfoang Selatan, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Peristiwa nahas itu disaksikan langsung anaknya, Tabita Baha (8).
Berdasarkan informasi dihimpun, Orce bersama Tabita berangkat dari rumah menuju ke kebun yang berada di seberang Sungai Oa'tiba. Saat itu sungai sedang banjir.
Orce mencoba menyeberang. Dia meminta anaknya untuk tidak mengikutinya. Setelah sampai di tengah sungai, tiba-tiba korban terseret arus sungai hingga hanyut dan terbawa banjir.
-
Apa yang terjadi pada ibu Tamara? 'Alhamdullilah, Terima kasih Ya Allah, ibuku sudah sadar setelah 4 jam lebih pingsan karena penyumbatan pembuluh darah di Otak dan Terima kasih tak terhingga jg atas kekuatan Doa dari teman2 ????,' tulis Tamara Bleszynski.
-
Bagaimana ibu tersebut meninggal? Ibunya berpulang dengan penuh cinta kasih sesaat setelah terhuyung di restoran.
-
Bagaimana wanita tersebut meninggal? Dua kerangka ini telah dipindahkan untuk uji laboratorium, bertujuan untuk memastikan bagaimana pasangan ini meninggal dan mengapa wajah wanita itu bolong.
-
Di mana lokasi sumur tempat wanita tua tersebut jatuh? Peristiwa itu terjadi di rumahnya Jalan Raya Hankam, Kelurahan Jatimurni, Kecamatan Pondokmelati, Kota Bekasi.
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
-
Apa penyebab kematian bapak dan nenek? Dalam kasus ini, ayah dan nenek terduga meninggal dunia. Hasil pemeriksaan medis, mereka berdua mengalami luka-luka di bagian leher, punggung dan lengan. Sedangkan, ibu terduga pelaku mengalami luka.
Melihat ibunya hanyut, sang anak langsung berlari pulang ke rumah dan memberi tahu ayahnya Viktor Imanuel Baha. Viktor bersama warga langsung mencari korban.
Jasad Orce ditemukan terapung di tengah sungai. Namun niat warga untuk mengevakuasinya harus ditunda karena hari sudah malam. Mereka tidak memiliki peralatan yang memadai untuk mengevakuasi korban dari tengah sungai.
Pukul 13.30 Wita, korban dievakuasi dan dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan Selasa (21/3) hari ini.
Kapolres Kupang AKBP FX Irwan Arianto membenarkan adanya kejadian ini. Sesuai laporan Kapolsek Amfoang Selatan Iptu Jhoni Sogeng, korban terseret arus Sungai Oa'tiba yang sedang banjir. "Korban sudah ditemukan dan saat ini sudah disemayamkan di rumah duka," jelasnya.
Menurut FX Irwan Arianto, Orce Yumirna Tabalek merupakan korban kedua yang dilaporkan dari wilayah Amfoang. Kemarin, kakak beradik di Amfoang Tengah juga hanyut. "Namun satunya selamat meski mendapat luka-luka pada bagian tubuhnya," tambahnya.
"Kami mengimbau kepada semua masyarakat, agar selalu berhati-hati menyikapi musim penghujan yang terjadi demi keselamatan diri," tutup FX Irwan Arianto. (mdk/yan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaYL adalah ibu rumah tangga biasa. Sementara suaminya AF, bekerja sebagai karyawan di toko roti kawasan Pondok Pinang, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal teridentifikasi atas nama Achir Bagus Dwi Ardhianto (12) dan Imam Suhada (53).
Baca SelengkapnyaSejumlah petugas mengevakuasi wanita hamil besar dengan menerobos banjir Sungai Batu Merah di Desa Oelatimo, Kupang Timur, NTT, Rabu (13/3).
Baca SelengkapnyaAwalnya, korban bermain bersama kakaknya usia lima tahun dan temannya usia empat tahun di pinggir kali.
Baca SelengkapnyaAN berusaha menyelamatkan istrinya, RZ (30) dan anaknya, FH, yang masih berusia lima tahun, agar tidak hanyut.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu rumah tangga bernama Dewi (37) dan dua anaknya meninggal dunia saat rumah yang mereka tempati di Gampong Sungai Kuruk III, Seruway, Aceh Tamiang.
Baca SelengkapnyaKedua orang tua bocah malang itu sama-sama bekerja di rumah sakit S.K Lerik Kota Kupang
Baca SelengkapnyaSaat ini material longsor belum dibersihkan, karena butuh penanganan dari pihak terkait,.
Baca SelengkapnyaPelaku kini telah mendekam di balik jeruji guna mempertanggung jawabkan perbuatan kejinya
Baca SelengkapnyaSebelum kejadian, wilayah Kabupaten Tasikmalaya diguyur hujan dengan intensitas yang cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaMenurut kepercayaan masyarakat setempat, Desa Kawar tenggelam dan kemudian berubah menjadi danau Lau Kawar.
Baca Selengkapnya