The Tripper, 'gitar cerdas' buatan Bandung yang mendunia
Merdeka.com - Desain gitar ini cukup unik: ramping, simpel tapi cerdas, portabel, bisa dimainkan di mana saja dan kapan saja. Inilah The Tripper, gitar khusus para musafir (travel guitar) yang siap menemani perjalanan siapa saja saat menjelajah dunia.
Di produksi oleh Stranough Guitar Technology di Bandung, merek The Tripper telah dipatenkan sebagai produk gitar yang keren buah tangan urang Bandung. Gitar ini telah memberi warna baru dalam bermusik; konsep, konstruksi, penampilan dan karakter.
Meskipun ukurannya bisa dibilang kecil mengingat desain portabel tadi, namun hal itu tidak mengurangi kemampuannya dalam genre musik apapun.
-
Siapa yang suka travelling? Arya dan Vannya sama-sama memiliki hobi yang serupa, yaitu suka melakukan perjalanan ke luar negeri.
-
Bagaimana cara memanfaatkan transportasi umum untuk liburan backpacker? Memanfaatkan kereta, bus, atau angkutan umum lokal bukan hanya ekonomis, tetapi juga memberikan pengalaman perjalanan yang lebih lokal dan autentik.
-
Siapa yang sering menggunakan gitar extended-range? Tetapi gitar extended-range electric cenderung hanya digunakan oleh gitaris yang memainkan gaya musik berat, serta gaya teknis seperti logam progresif.
-
Apa bedanya gitar sama kamu? Apa bedanya gitar sama kamu? Kalau gitar dipetik, kalau kamu tercantik.
-
Siapa yang suka mudik? Biasanya, mereka yang hidup di perkotaan akan kembali ke kampung halaman dan berkumpul bersama keluarga.
-
Apa yang Kaka Slank suka gunakan untuk bepergian di Jakarta? Penyanyi Kaka Slank Lebih Suka Naik Vespa Listrik di Jakarta Kaka Slank suka mengendarai skuter Vespa listrik bila tidak ada jadwal pentas.
Kelebihan gitar ini justru pada keunikan desainnya. Misalnya, alat buat nyetem/tuning tidak lagi diletakkan pada kepala gitar, melainkan pada bagian body. Sehingga penampilan gitar ini nampak buntung tanpa kepala (headstock).
Kendati demikian, gitar The Tripper tetap menggunakan tuning normal, meskipun juga dapat menggunakan tuning drop. Skala fret gitar dibuat cukup pendek seperti model gitar pendek ala Fender dan Jaguar. Selisih sekala itu cuma 0,75 inci dibandingkan gitar Gibson.
Walaupun ukurannya relatif kecil dan desainnya ringkas, namun gitar ini dapat digunakan di panggung-panggung besar, menggunakan kepala kabinet amplifier agar suaranya garang, atau dikombinasikan dengan smartphone untuk menghasilkan voltase suara rendah dan tidak bising.
Untuk menghasilkan suara rendah tersebut, The Tripper dilengkapi preamps (kontrol amplifier) dengan baterai 9 volt untuk output headphone, sehingga dapat digunakan pada situasi tertentu, seperti di tempat tenang, ketika hiking, di kereta, perjalanan bus, di dalam pesawat, sore hari di taman, sendirian di pantai, atau mengatur musik di kamar hotel.
Gitar mini ini sebenarnya tidak dirancang hanya untuk para traveler saja, tetapi juga untuk kaum profesional, mahasiswa, pemain gitar, anak-anak atau bahkan kolektor.
Di rumah produksi Stranough Guitar Technology selama ini melayani custom-made sesuai permintaan pelanggan. Dengan desain personal, semua gitar custom-made ini bisa dipoles dengan tampilan unik, termasuk untuk pesanan The Tripper itu.
Dikutip dari situs www.mytravelguitar.com, gitar The Tripper ternyata telah diekspor melintasi benua; ke Singapura, Tokyo dan Hongkong di Asia; ke Sydney di Australia; Turki dan Jerman di Eropa; serta New York, Amerika Serikat. Jadi inilah The Tripper, gitar cerdas buah tangan anak-anak Bandung itu.
(Diolah dari berbagai sumber) (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu yang menarik, jika biasanya Raffi Ahmad, Desta, Ariel dan Gading touring naik moge, kali ini mereka naik motor bebek.
Baca SelengkapnyaGitar merupakan salah satu jenis alat musik yang cukup banyak digemari dan dipelajari ntuk dimainkan.
Baca SelengkapnyaMomen jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman bertemu dengan pengamen yang sudah dikenalnya dari Letkol.
Baca SelengkapnyaBertema Persahabatan yang lebih erat dan kemitraan yang lebih kuat, hubungan diplomatik Indonesia dan Korsel.
Baca SelengkapnyaDari sisi pemerintahan, Ganjar pun terus mendorong perkembangan musisi lokal agar dapat naik kelas.
Baca SelengkapnyaMomen-momen perjalanan yang dibagikan tersebut sontak membuat publik terpukau dan salut.
Baca SelengkapnyaDengan suaranya yang merdu, Bernadya menciptakan atmosfer yang berbeda di dalam pesawat. Hal ini membuat para penumpang terdiam dan larut dalam penampilannya.
Baca SelengkapnyaPengusaha Dubai Mohamad Alabbar berterima kasih usai mendengar musik sasando khas NTT.
Baca SelengkapnyaAlat musik dari Timur Tengah ini mirip dengan gitar pada umumnya, dimainkan dengan cara dipetik dan terdiri dari 3 sampai 12 senar.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, berkeliling daerah menggunakan sepeda memiliki kenangan tersendiri.
Baca Selengkapnya