Tiga Pekerja di Kudus Tewas Tertimbun Longsor Saat Perbaiki Talud Setinggi 12 Meter
Merdeka.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, berhasil mengevakuasi tiga korban meninggal akibat tertimbun material longsor di Desa Dukuh Waringin, Kecamatan Dawe, Kudus, Minggu (28/5).
Kasi Kedaruratan BPBD Kudus Ahmad Munaji mengatakan, ketiga korban merupakan pekerja bangunan yang tengah melakukan perbaikan talud pada tebing setinggi 12 meter untuk penyangga jalan di Desa Dukuh Waringin-Ketanggi.
Ketiga korban tersebut, yakni Rasdi (50), Sukaryadi (38), dan Warsan (45), semuanya warga Desa Dukuh Waringin.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Bagaimana keadaan korban longsor? Sebanyak 23 orang korban banjir dan lonsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
Ahmad menjelaskan kronologis kejadian. Dia mengatakan, longsor berawal ketika delapan pekerja, termasuk ketiga korban tersebut melakukan aktivitas perbaikan talud pada tebing setinggi 12 meter untuk penyangga jalan.
Karena kontur tanah labil dan tidak adanya penyangga darurat, sekitar pukul 13.30 WIB, tanah sandaran longsor dan menimpa pekerja yang berada di bawah untuk membuat lubang pondasi.
"Ketiga korban tertimbun material longsor pada lubang yang sama," ujarnya, dilansir dari Antara.
Mengetahui ada pekerja yang tertimbun material tanah longsor, pekerja yang selamat meminta bantuan warga desa setempat dan pihak terkait untuk evakuasi korban.
Evakuasi korban, kata dia, berhasil dilakukan pada pukul 14.30 WIB. Kemudian jenazah diperiksa oleh Tim Indonesia Authomatic Fingerprint Identification System (Inafis) atau Identifikasi Polres Kudus.
Ketiga jenazah korban dibawa ke Puskesmas Rejosari untuk dilakukan pemeriksaan. Hasilnya, pada jenazah korban tidak ada tanda-tanda kekerasan, melainkan luka di wajah dan dada akibat tertimpa material tanah longsor.
"Setelah itu, korban dibawa ke rumahnya masing-masing untuk dikebumikan pada Minggu (28/5) malam," ujarnya.
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kronologinya berawal ketika para korban menggali batu di pertengahan tebing milik Jero Mangku Budi, sekitar pukul 09:00 WITA.
Baca SelengkapnyaDugaan sementara, dua korban tewas karena terpeleset dan jatuh
Baca SelengkapnyaTembok turab kali tiba-tiba roboh dan menimpa empat pekerja sedang mengerjakan konstruksi cakar ayam.
Baca SelengkapnyaTebing Setinggi 100 Meter Longsor, 4 Penambang dan 2 Truk Pasir Tertimbun Material Tanah
Baca SelengkapnyaSatu korban longsor di area penambangan pasir Pronojiwo, Kabupaten Lumajang ditemukan meninggal dunia di kedalaman 20 meter. Tiga lainnya dilaporkan masih hilan
Baca SelengkapnyaTanah perkuburan di Seberang Padang, Kota Padang, longsor pada Jumat (14/7) dini hari. Akibatnya,13 jenazah berserakan dan dimakamkan kembali secara massal.
Baca Selengkapnya25 Orang para penambang berhasil dievakuasi melalui jalur darat yang berliku. Terjal, mendaki bukit, membelah hutan dan melewati sungai.
Baca SelengkapnyaTungku smelter di kawasan industri PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng), meledak pada Minggu (24/12).
Baca SelengkapnyaSebanyak 13 orang meninggal dunia, terdiri atas 9 pekerja Indonesia dan 4 pekerja asal China.
Baca SelengkapnyaKorban terakhir berhasil dievakuasi ke posko oleh tim gabungan sekitar pukul 08.20 WIB.
Baca SelengkapnyaPT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) perusahaan yang menaungi kawasan lingkar industri Morowali blak-blakan terkait ledakan tersebut.
Baca SelengkapnyaLedakan itu menyebabkan 13 pekerja meninggal dan 39 pekerja terluka.
Baca Selengkapnya