Tips Lepaskan Stres Buat Para Bunda yang Harus Kerja, Urus Anak dan Masak Selama WFH
Merdeka.com - Sebagian orang mungkin mulai merasa stres atau mengalami emosi negatif karena tak bisa beraktivitas selain di dalam rumah selama pandemi virus corona atau Covid-19. Wujudnya bisa beragam, mulai dari marah, kesal, takut, bingung hingga paranoid.
Lalu bagaimana melepaskan emosi negatif ini? Certified Energy Psyhology Practitioner sekaligus Founder Remedi Indonesia, Ferry Fibriandani menyarankan sejumlah tahapan yang bisa dilakukan yakni hening dengan menyelaraskan napas.
"Hening memberikan peluang untuk membenahi lensa pola pikir kita. Kita memiliki waktu untuk eksplorasi dan memperluas pandangan kita. Hening untuk melihat ke dalam dan keluar serta membantu kita untuk hadir utuh, di sini, saat ini," kata dia dalam diskusi bersama awak media via daring. Demikian dikutip dari Antara, Jumat (17/4).
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Bagaimana ciri depresi yang muncul karena stres? Depresi situasional adalah contoh depresi yang tidak menentu. Biasanya, kondisi ini ditandai dengan munculnya gejala murung, perubahan pola tidur dan makan, ketika ada kejadian yang memberi tekanan mental yang cukup tinggi.
-
Siapa yang bisa mengalami stres? Seperti halnya manusia, kucing juga bisa mengalami stres dan rasa takut.
-
Apa yang terjadi saat stres? Selain itu, stres juga dapat menyebabkan respons lambat, sulit konsentrasi, serta merasa tidak termotivasi, yang semuanya dapat berkontribusi pada kecenderungan untuk menguap.
-
Kenapa stres muncul? Stres dapat muncul ketika seseorang menghadapi ancaman, tekanan, atau tuntutan yang dirasakan sebagai beban berat. Situasi seperti deadline pekerjaan, ujian, atau masalah keuangan dapat menjadi pemicu stres.
-
Apa aja yang bisa bikin stres? Selain itu, perubahan besar dalam kehidupan, baik positif maupun negatif, seperti pernikahan, perceraian, pindah rumah, atau kehilangan pekerjaan, dapat menyebabkan stres.
Lalu, amati peristiwa tidak menyenangkan dan emosi yang menyertai peristiwa itu. Kemudian, lepaskan emosi tidak nyaman dan identifikasi peristiwa serta rasa tidak nyaman yang menyertai.
Hadirkan skala emosi 1-10 (1 sangat nyaman, 10 sangat tidak nyaman), kemudian amati. Tanyakan tiga pertanyaan pada diri antara lain: Bisakah Anda melepaskannya? Maukah Anda melepaskannya dan Kapan Anda ingin melepaskannya?.
Anda perlu mendengarkan pertanyaan, menjawab jujur pertanyaan tersebut dan dengan pengaturan napas dan mencoba untuk melepaskan semua emosi tidak nyaman tersebut.
"Sebaiknya lakukan berulang kali hingga skala emosi menjadi semakin nyaman. Jangan lupa olah cinta (emosi dan respons positif) dan berikan afirmasi positif serta hikmah yang bisa kita lihat dari situasi itu," jelas Ferry.
Untuk Para Ibu
Ferry mengatakan, tingkat stres paling mungkin dialami seorang ibu. Bagaimana tidak, selain membawa pekerja kantor, ditambah harus mengurus anak, menjadi guru les, menyiapkan snacking yang tiada henti, terkadang membuat para ibu merasa overproductive dan overwhelm.
Oleh karena itu, sangat disarankan bagi para ibu meluangkan waktu untuk diri sendiri.
"Saran saya, tetap luangkan waktu untuk me time. Di kami, hening menjadi sebuah kekuatan yang penting," kata dia.
Saat seseorang berhenti sejenak dari aktivitasnya, akan lebih mudah meletakkan beban di pundak.
"Berhenti sejenak juga membantu Anda mengamati apa saja yang kita bawa? Haruskah kita membawa semuanya ke dalam diri kita?" katanya.
Selain itu, coba menerapkan rutinitas atau kebiasaan baru untuk memberikan struktur waktu bagi semua pihak yang tinggal di rumah. Misalnya mengatur jam istirahat dan tidur anak-anak, menetapkan ruangan dan area kerja yang bisa tetap membantu anak.
Usahakan mengoptimalkan penggunaan teknologi serta membatasi penggunaannya sesuai dengan rutinitas yang ditetapkan. Tidak kalah penting, terbuka kepada team atau atasan jika ada kendala.
"Reframing (melihat dari sudut pandang berbeda) - dibalik kesulitan, ada kemudahan," tutur Ferry.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan memahami penyebab stres dan cara mengatasinya, orang tua dan pendidik dapat membantu anak-anak mereka menghadapi tantangan dengan lebih baik.
Baca SelengkapnyaStres kerja harus diatasi dengan tepat agar tak mengganggu kesehatan mental dan fisik Anda.
Baca SelengkapnyaBukan hanya mental saja yang akan terpengaruh, tetapi juga fisik serta aspek sosial yang penting.
Baca SelengkapnyaAda banyak cara mudah yang bisa dicoba buat meredakan stres usai seminggu berjibaku dengan kesibukan.
Baca SelengkapnyaPernahkah Anda merasa galau ketika langit gelap & turun hujan? Lalu istilah yang tertinggal dari hujan adalah genangan & kenangan? Jika ya, Anda tidak sendiri.
Baca SelengkapnyaHubungan antara stres di tempat kerja dan kesehatan mental sangatlah kompleks.
Baca SelengkapnyaRasa malas beraktivitas sering kali muncul setelah libur panjang.
Baca Selengkapnya5 strategi ini bisa dicoba untuk melawan burnout yang terjadi pada saat bekerja.
Baca SelengkapnyaMunculnya stres pada kehidupan sehari-hari merupakan hal yang tidak bisa dihindari
Baca SelengkapnyaDampak burnout meliputi masalah kesehatan mental dan fisik bagi karyawan serta kerugian finansial dan penurunan moral bagi perusahaan.
Baca SelengkapnyaStres pada anak bukan hanya merupakan masalah kecil yang dapat diabaikan, tetapi merupakan tanda bahwa anak sedang menghadapi tekanan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaKondisi stres yang dialami oleh anak dan remaja cenderung disebabkan oleh sejumlah hal yang perlu diektahui orangtua.
Baca Selengkapnya