Tips Mudik Aman Bagi Anak dan Bayi saat Naik Pesawat
Merdeka.com - Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Emergensi dan Rawat Intensif Anak (ERIA) Ririe Fachrina Malisie meminta agar orang tua lebih menyadari beberapa kondisi darurat (emergency) yang mungkin dapat terjadi pada anak saat mudik menggunakan pesawat terbang.
"Jangan menyangka, 'oh, kalau naik pesawat aman, deh'. Belum tentu. Jadi modalitas mudik ini yang mungkin banyak akan dipakai oleh masyarakat awam juga bisa menyebabkan hal emergensi," kata Ririe dalam diskusi media secara daring, dilansir Antara, Rabu (5/4).
Apabila bayi dan anak dalam kondisi tidak prima, termasuk mengalami batuk dan pilek yang agak berat hingga kesulitan bernapas, Ririe mengingatkan agar orang tua harus waspada.
-
Kenapa batuk berdahak pada bayi perlu diwaspadai? Batuk sendiri merupakan respons alami tubuh untuk melindungi saluran udara dari kotoran agar tidak tersumbat.
-
Kapan batuk berdahak pada bayi perlu diwaspadai? Batuk adalah masalah yang wajar apabila terjadi sesekali, namun perlu diwaspadai jika terjadi secara terus-menerus.
-
Bagaimana cara membantu anak yang batuk dan pilek agar lebih nyaman? Berikan anak banyak minum air putih, jus buah tanpa tambahan gula, atau kaldu hangat. Cairan dapat membantu melonggarkan lendir dan membuat anak merasa lebih nyaman.
-
Kenapa anak-anak sering batuk pilek? Anak lebih rentan terhadap batuk pilek karena sistem kekebalan tubuh mereka masih berkembang. Mereka belum memiliki kekebalan terhadap banyak kuman yang ada di lingkungan sekitar mereka.
-
Bagaimana cara mengatasi batuk pilek anak? Penting untuk menjaga kebersihan anak, memberikan nutrisi yang baik, dan menghindari paparan kuman yang berlebihan.
-
Apa yang harus diperhatikan orang tua saat anak sakit? Keempat hal tersebut mencakup makan, minum, tidur, dan aktivitas anak.
Pengaruh ketinggian terhadap kondisi oksigen dalam tubuh, jelasnya, akan menimbulkan atau berdampak emergensi salah satunya yaitu hipoksia atau kekurangan oksigen.
"Apabila anaknya sejatinya sudah mulai kurang sehat, batuk pileknya sudah rada-rada berat, hidung mampet, sementara dia sudah kesulitan untuk menghirup oksigen, misalnya, kemudian dibawa dengan perjalanan jauh mungkin 4 sampai 6 jam apalagi berbelas jam, itu kita harus waspada terhadap terjadinya hipoksia," kata dia.
Ririe menjelaskan kekurangan oksigen dapat menyebabkan napas menjadi berkurang atau bahkan meningkat. Kadar oksigen yang sangat kurang juga bisa menimbulkan gejala kejang-kejang. Kondisi ini perlu diwaspadai mengingat fasilitas emergensi yang ada di dalam pesawat memiliki keterbatasan.
Dia juga mengingatkan orang tua yang membawa bayi, terutama di bawah usia 3 bulan, harus memiliki persiapan khusus sebelum melakukan perjalanan dengan menggunakan pesawat. Apalagi mengingat adanya penurunan saturasi oksigen saat berada di dalam pesawat.
Selain hipoksia, kondisi lain yang perlu diwaspadai yaitu sindrom dysbarism yang terjadi akibat perubahan tekanan di sekitar tubuh saat berada pada ketinggian. Kondisi ini, kata Ririe, bisa menyebabkan rasa tidak nyaman di saluran cerna, seperti rasa kembung hingga mendadak muntah.
Beberapa anak yang sudah memiliki gangguan pada tuba eustachi atau saluran di telinga juga harus waspada saat memutuskan untuk menggunakan transportasi udara. Menurut Ririe, biasanya anak pada kasus tersebut akan mengalami keluhan nyeri telinga pada saat pesawat lepas landas maupun saat mendarat.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelum bayi bisa bepergian menggunakan pesawat, ada usia minimal yang harus dipahami.
Baca SelengkapnyaBerikut akan dibahas beberapa tips yang bisa dicoba saat Anda mengajak anak balita naik pesawat.
Baca SelengkapnyaMelalui perjalanan mudik yang panjang bisa sangat melelahkan terutama bagi anak sehingga penting untuk mengatur waktu.
Baca SelengkapnyaPersiapan yang matang dan pengaturan yang tepat dapat membuat perjalanan mudik menjadi lebih lancar dan menyenangkan bagi seluruh keluarga, terutama si kecil.
Baca SelengkapnyaOrang tua bisa melatih anak sebisa mungkin untuk belajar memakai masker.
Baca SelengkapnyaPada musim liburan, banyak orangtua mengajak anak mereka untuk berlibur. Dalam perjalanan, tak jarang anak mengalami rewel. Begini cara menenangkannya.
Baca SelengkapnyaBanyak orang tua sangat khawatir tangisan anak mereka mengganggu penumpang pesawat.
Baca SelengkapnyaDengan melakukan tindakan pencegahan, Anda dapat membantu mencegah penularan batuk rejan dan mengurangi risiko komplikasi yang serius.
Baca SelengkapnyaBatuk memiliki ciri khas sehingga dapat dikenali. Satu hal yang perlu diingat bahwa batuk hanyalah sebuah gejala, bukan suatu penyakit.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah tiga tips yang bisa diandalkan saat anak mengalami batuk dan pilek.
Baca SelengkapnyaData itu berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jateng.
Baca SelengkapnyaPolusi udara berpotensi memicu bronkitis pada anak-anak, dengan gejala seperti batuk berdahak dan kesulitan bernapas. Cari tahu cara penanganannya di sini.
Baca Selengkapnya