Tolak UU Cipta Kerja, Sejumlah Mahasiswa Datangi DPRD Sumbar
Merdeka.com - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyatan Sumbar berunjuk rasa di kantor DPRD Sumbar, Kamis (6/4). Dalam aksinya, mahasiswa dari berbagai universitas di Sumbar itu menuntut Undang-Undang Cipta Kerja dicabut.
Pantauan merdeka.com, aksi tersebut dihiasi dengan berbagai spanduk berisi tulisan Sumbar darurat ruang hidup kerakyatan mengugat, HBD omnibuslaw, Perpu tipu-tipu, dewan penghianat, pemerintah tidak pro rakyat, aku benci DPRD aku sayang ayang.
Koordinator Aksi Rifaldi mengatakan, kami hadir hari ini untuk meminta DPRD Sumbar menolak UU Cipta Kerja serta menuntut pemerintah taat terhadap konstitusi yang ada.
-
Apa tuntutan mahasiswa saat itu? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya 2. Rombak Kabinet Dwikora 3. Turunkan Harga-Harga
-
Dimana demo buruh berlangsung? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Mengapa mahasiswa demo di tahun 1965? Para mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) itu tidak puas dengan kebijakan pemerintahan Orde Lama. Mereka terus melakukan demonstrasi dan meminta Presiden Sukarno bertindak tegas terhadap PKI dan menteri-menteri yang tidak becus bekerja.
-
Mengapa demo buruh dilakukan? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Kapan demo buruh terjadi? Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Latif Usman menerangkan, pada 14.31 Wib, polisi mendapat laporan massa buruh berdemontrasi di jalan arteri tepatnya sekitar exit tol Cikarang.
"Hari ini kami melihat UU Cipta Kerja tersebut jauh dari kepentingan masyarakat," tuturnya.
Sambungnya, selain itu kami juga menuntut DPRD Sumbar mengawal isu agraria dan pro terhadap rakyat. "Kami melihat persoalan agraria di Sumbar banyak merugikan masyarakat," katanya.
Demonstran gagal bertemu dengan Ketua DPRD Sumbar, lantaran sedang ada agenda kerja di luar kota.
"Perwakilan DPRD Sumbar berjanji akan mempertemukan kita dengan Ketua DPRD sepulang kerja dari luar kota. Jika tidak direspons 7×24 jam, kami akan datang lagi ke sini," tuturnya.
Ketua Fraksi Demokrat DPRD Sumbar Ali Tanjung menegaskan sikapnya yang menolak Undang-Undang Cipta Kerja.
"Kita di Sumbar ini sepakat untuk menolak disahkannya UU Cipta Kerja itu. Kita satu suara dengan adek-adek mahasiswa. Kami dari fraksi Demokrat di sini juga tegak lurus dengan ketua umum Partai Demokrat untuk menolak disahkannya UU Cipta Kerja itu," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mahasiswa berangka pukul 11.30 menggunakan 10 kopaja dan 20 angkot. Mereka juga membawa sejumlah spanduk dan poster.
Baca SelengkapnyaMeski revisi UU Pilkada dibatalkan, ribuan mahasiswa di Surabaya tetap berunjuk rasa mengawal putusan MK hingga ditetapkan sebagai PKPU.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Universitas Trisakti bersama-sama menarik tali yang sudah diikatkan pada gerbang besi tersebut.
Baca SelengkapnyaDi tengah gelombang aksi mahasiswa, Ibu Negara Iriana Jokowi melakukan kunjungan kerja di sejumlah tempat di Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi yang digelar di depan gedung DPRD Jatim itu mengepung dan meminta paksa agar anggota dewan mau keluar dan menemui massa aksi.
Baca SelengkapnyaBerbagai elemen buruh dari Jawa Tengah bakal ikut aksi tersebut.
Baca SelengkapnyaAksi tersebut berujung ricuh setelah mahasiswa yang ingin masuk kedalam gedung DPRD dipukul mundur polisi.
Baca SelengkapnyaKehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca SelengkapnyaMassa buruh kembali menggelar aksi unjuk rasa di di depan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaRibuan buruh dari berbagai elemen gelar demo menolak kewajiban iuran Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang digagas pemerintah.
Baca SelengkapnyaSoroti Kecurangan Pemilu 2024, Civitas Akademika dan Masyarakat Sipil Demo Kantor Gubernur Sumbar
Baca Selengkapnya