Undip Semarang dihebohkan penyebaran poster 'Garuda Ku Kafir'
Merdeka.com - Spanduk dan poster warna merah bertuliskan 'Garuda Ku Kafir' tersebar di Universitas Diponegoro (Undip) Kota Semarang di Kawasan Kampus Undip, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Penyebaran poster dan spanduk yang didalamnya menunjukan kegiatan diskusi itu awalnya diketahui di dunia maya atau social media (sosmed) oleh Ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi.
"Di Undip dugaan saya mau ada kegiatan menyimpang. Tentunya kami mengkonfirmasi khawatir terjadi adanya gerakan anti Pancasila," ujar Supriyadi saat mendatangi Kampus Undip Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (17/5).
-
Apa yang diibarkan Bupati Subang? Di sana, Ruhimat mengibarkan bendera khas Republik Indonesia berukuran 10x5 meter di ketinggian 75 meter.
-
Mengapa burung garuda digunakan sebagai lambang negara? Burung garuda digunakan sebagai lambang negara karena ini merupakan raja dari segala burung yang melambangkan kekuatan dan gerak yang dinamis dilihat dari sayapnya yang mengembang.
-
Bagaimana tanggapan Gerindra soal poster Kabinet Prabowo-Gibran? 'Saya menanggapi poster ini kreatif, orang ngarangnya kreatif. Yang begini-begini ini pasti belum di ini ya,' ungkapnya saat di wawancara, Selasa (26/3).
-
Apa isi poster Kabinet Prabowo-Gibran? Dalam poster tertulis keterangan Menteri dan Wakil Menteri kabinet Prabowo-Gibran pasca pengumuman KPU Maret 2024.
-
Apa peran Jenderal Polri di poster? Terungkap, poster tersebut berisi kampanye calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut).
-
Apa tujuan Suparna Sastra Diredja bergabung dengan PKI? Pasca pembacaan teks proklamasi, Suparna memiliki ideologi politik kiri bersama Partai Komunis Indonesia terutama pada 1950-an.
Namun, saat mencari tahu keberadaan poster dan spanduk itu, Supriyadi tidak menemukan dan berupaya untuk menemui DR Sunarto yang merupakan Dekan Fisip Undip Kota Semarang. Dari pertemuan itu, akhirnya didapatkan fakta bahwa beberapa poster dan spanduk sudah disita oleh pihak kampus. Lalu diserahkan ke pihak kepolisian untuk dilacak siapa sebenarnya yang memasang poster. Apakah orang luar kampus atau mahasiswa yang berada di dalam kampus.
"Untuk itu kami membuktikan dan benar. Ada tiga poster dan satu spanduk yang sudah diserahkan ke Polsek Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah," ungkap politisi PDI Perjuangan Semarang ini.
Supriyadi berharap kasus terpasangnya spanduk bernada provokatif ini untuk terus diselidiki dan dituntaskan kepolisian.
"Otomatis, pihak rektorat dan polisi harus menyelidiki siapa pelaku dan yang menggerakan itu dan memberikan sangsi kepada sekelompok orang tersebut. Kami masih menunggu hasil rapat dari dekan dan rektor bagaimana. Itu dipastikan ada di Fisip Undip Semarang," pungkas Supriyadi.
Humas Undip, Nuswantoro saat dikonfirmasi mengungkapkan jika poster dan spanduk 'Garuda Ku Kafir' itu pada Selasa (17/5) malam kemarin sudah dicopot dan dilepas. Berdasarkan hasil koordinasi sementara, kegiatan yang direncanakan 20 Mei mendatang itu dipastikan belum ada izin dari pihak Kampus Undip Semarang.
"Kegiatanya direncanakan tanggal 20 Mei mendatang itu dilakukan oknum dan bukan kegiatan resmi mahasiswa Fisip atau civitas akademika Undip Semarang," jelas Nuswantoro.
Nuswantoro juga menambahkan jika sudah berkoordinasi dengan intel Polda Jateng untuk mengetahui tujuan apa sebenarnya pemasangan poster dan spanduk tersebut. Sampai saat ini belum diketahui siapa yang memasangnya.
"Belum diketahui itu kegiatan itu siapa," pungkasnya. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mendiktisaintek mengingatkan bahwa kebebasan berpendapat dan berekspresi sebagai bagian dari kebebasan akademik
Baca SelengkapnyaBawaslu Kota Makassar masih melakukan pendalaman terkait aksi vandalisme baliho Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaBEM FISIP Unair sempat dibekukan pihak Dekanat imbas karangan bunga bernada satire ke pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaPetugas Satpol PP mencopot bendera PDIP dan baliho di dekat lokasi acara Jokowi.
Baca SelengkapnyaSatpol PP Bali mencopot baliho raksasa Ganjar-Mahfud MD dan bendera PDIP jelang kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Gianyar, Selasa (31/10).
Baca SelengkapnyaBuntut pemukulan yang dilakukan, ketua DPC Gerindra Semarang dicopot dari jabatannya.
Baca SelengkapnyaSatpol PP melakukan penertiban spanduk bacaleg yang melanggar aturan Perda.
Baca SelengkapnyaBadan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (FISIP Unair) dibekukan oleh dekanat FISIP UNAIR.
Baca SelengkapnyaSaffarudin yang juga mantan anggota Polri meminta polisi mengaku saja jika memang benar.
Baca SelengkapnyaSpanduk dengan tulisan kuning hitam itu terpasang di Jembatan Kali Pepe Solo.
Baca SelengkapnyaPemasangan spanduk dan baliho tersebut merupakan bagian dari ikhtiar mereka dalam mendukung Hendi
Baca SelengkapnyaPadahal spanduk itu hanya bertuliskan ‘Selamat Ngubek Empang, Biar Pada Senang’.
Baca Selengkapnya