Usai Bertemu Prabowo, Zulhas Optimis Indonesia Swasembada Pangan 2028
Zulhas juga sudah mengajak Kementerian Keuangan rapat soal anggaran. Tercatat, untuk pangan total dilaporkan senilai Rp139,4 triliun.
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan menyampaikan laporannya soal target swasembada pangan kepada Presiden Prabowo Subianto. Menurut dia, usai rapat pria karib disapa Zulhas itu meyakini, target tersebut dapat dicapai dalam empat hingga lima tahun mendatang.
“Kita sudah koordinasi dengan kementerian terkait beberapa kali. Saya menyampaikan kepada Presiden program-program apa saja yang harus kita selesaikan. Insya Allah tugas untuk swasembada pangan pada 2028-2029 bisa kita capai,” yakin Zulhas saat ditemui awak media di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (30/10).
Ketua Umum PAN ini mencatat, pihaknya juga sudah mengajak Kementerian Keuangan rapat soal anggaran. Tercatat, untuk pangan total dilaporkan senilai Rp139,4 triliun.
Zulhas menjelaskan, angka tersebut tidak terpisah di satu kementerian/lembaga saha, tetapi tersebar, seperti di Kementerian Kelautan Perikanan (KKP), Kementeruan PU, dan sejumlh BUMN yang membidangi soal pupuk, juga ada yang dialokasi sebagai dana desa, di pemerintah daerah.
“Targetnya swasembada 2028-2029,” dia menandasi.
Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto menegaskan beberapa hal dalam wawancara eksklusif dengan Retno Pinasti di program 'Prabowo Bicara' yang tayang di SCTV. Salah satunya, perihal swasembada pangan yang bersifat mutlak.
"Oh, kalau swasembada pangan itu mutlak. Negara mau aman, negara mau berdaulat, ya harus bisa beri makan rakyatnya sendiri," kata Prabowo, Minggu 27 Oktober 2024.
Dia pun yakin dapat mewujudkan swasembada pangan dengan semaksimal mungkin dalam periode menjabat presiden 2024-2029.
"Kalau kita hitung, kita bisa swasembada pangan. Kita sudah beberapa kali pernah swasembada pangan," yakin dia.
Prabowo menambahkan, swasembada pangan perlu diwujudkan dengan konsisten dan membutuhkan peran serta dukungan dari pemerintah.
"Tapi ini perlu konsistensi, perlu suatu tekad, dan terutama peran dari pemerintah yang kokoh. Ya, negara harus kuat," ucap Prabowo.