Usai Vaksinasi Covid-19, 20 Lansia di Semarang Meninggal Dunia Akibat Komorbid
Merdeka.com - Dinas Kesehatan Kota Semarang mencatat 20 orang meninggal dunia usai menjalani vaksinasi Covid-19. Mereka yang meninggal dunia usai vaksin karena komorbid.
"Mereka terpapar, tidak tertolong. Lansia dengan penyakit penyerta atau komorbid," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam, Jumat (21/5).
Dia menyebut, pihaknya akan melakukan evaluasi setelah adanya kasus kematian pasca-vaksinasi lansia. Termasuk lansia sebelum vaksin harus ada rekomendasi dari dokter spesialis apakah mereka layak divaksin atau sebaliknya.
-
Siapa yang menekankan pentingnya skrining kesehatan lansia? Prof. Dante Saksono Harbuwono menekankan bahwa, 'Skrining kesehatan harus dilakukan secara maksimal, yaitu didukung oleh pengetahuan medis yang lebih baik.'
-
Kenapa skrining kesehatan penting bagi lansia? Skrining kesehatan dapat membantu mendeteksi penyakit secara dini sehingga pengobatan dan pencegahan dapat dilakukan lebih efektif.
-
Siapa yang direkomendasikan untuk melakukan imunisasi? Selain itu, ibu hamil juga diingatkan untuk menjauh dari pasien cacar, karena infeksi ini dapat membahayakan janin yang ada dalam kandungan jika mereka terjangkit.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan lansia? Dengan menerapkan gaya hidup sehat, menjaga lingkungan, nutrisi yang baik, dan faktor sosial-ekonomi yang positif, lansia dapat menikmati kualitas hidup yang lebih baik hingga usia lanjut.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Mengapa lansia butuh dosis obat yang disesuaikan? Dosis obat pada lansia biasanya dikurangi karena ada penurunan fungsi organ hati yang menyebabkan produksi enzim yang berkaitan dengan metabolisme juga berkurang,' jelas Dr. Rozana.
"Nanti kami pelajari. Lansia harus ada rekam medis dari dokter spesialis. Di sisi lain, lansia harus dilakukan swab antigen untuk memastikan dalam tubuhnya benar-benar tidak mengandung virus sebelum dilakukan vaksinasi," jelasnya.
Sejauh ini, Dinkes mencatat ada 667 orang yang terpapar Covid-19 usai divaksin. Rinciannya, 350 orang terpapar usai mendapatkan dosis pertama dan 317 orang terpapar usai mendapatkan dosis kedua. Mayoritas yang terpapar usai divaksin berasal dari kalangan lansia, pendidik, dan pegawai BUMN.
"Kami mengingatkan masyarakat agar tetap menjaga protokol kesehatan meskipun sudah mengikuti vaksinasi," tutup Abdul.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca SelengkapnyaKemenkes menyatakan Indonesia mulai memasuki era penuaan penduduk atau aging population
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaPetugas kesehatan langsung datang ke rumah Bayi MKA, dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaMaxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca Selengkapnya