Semakin Bertambah Usia, Fungsi Organ Tubuh Semakin Menurun, Ketahui Hal yang Terjadi pada Lansia
Seiring bertambahnya usia, lansia bisa mengalami berbagai penurunan fungsi organ tubuh.
Seiring bertambahnya usia, terutama ketika seseorang memasuki usia 60 tahun ke atas, berbagai perubahan signifikan pada tubuh mulai terjadi. Penurunan fungsi organ merupakan salah satu proses alami yang umum dialami oleh lansia. Dr. Rozana Nurfitri Yulia, M.Gizi, Sp.GK, seorang dokter spesialis gizi klinik dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta, menjelaskan bahwa perubahan ini tidak hanya memengaruhi kesehatan fisik secara keseluruhan tetapi juga kebutuhan nutrisi dan kemampuan makan pada lansia.
Dilansir dari Antara, menurut Dr. Rozana, salah satu perubahan paling mencolok adalah komposisi tubuh yang berkaitan dengan massa otot dan lemak.
-
Apa saja penyakit yang sering dialami lansia? Oleh karena itu, penting untuk mengetahui beberapa penyakit yang sering dialami oleh lansia, seperti yang dilaporkan oleh VerywellHealth pada Senin (9/9/2024).1. Penyakit KardiovaskularOrang-orang yang berusia lanjut rentan terhadap penyakit dalam, termasuk kardiovaskular. Penyakit ini dapat muncul dalam bentuk serangan jantung, kanker, dan gangguan paru-paru, yang semuanya berisiko mengancam nyawa. Salah satu contohnya adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh penyumbatan arteri yang mengalirkan darah ke jantung.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan lansia? Dengan menerapkan gaya hidup sehat, menjaga lingkungan, nutrisi yang baik, dan faktor sosial-ekonomi yang positif, lansia dapat menikmati kualitas hidup yang lebih baik hingga usia lanjut.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan fisik lansia? Olahraga dan aktivitas fisik dapat membantu menjaga kekuatan otot dan mengurangi risiko penyakit kronis.
-
Bagaimana lansia menjaga kesehatan? Lansia membutuhkan waktu istirahat yang cukup dan sebaiknya menghindari aktivitas fisik yang terlalu berat.
-
Apa saja yang penting untuk lansia agar hidup sehat? Penelitian ini mengidentifikasi empat pilar utama dalam menjaga keseimbangan hidup para lansia, yaitu gaya hidup, lingkungan, nutrisi dan kesehatan, serta faktor sosial-ekonomi.
-
Kapan penurunan massa otot terjadi pada lansia? Proses ini, yang dikenal sebagai sarkopenia, dimulai pada usia 40-an awal dan dapat mengakibatkan penurunan massa otot sebesar tiga hingga delapan persen per dekade.
“Kalau komposisi tubuh adanya penurunan massa otot, umumnya usia lanjut massa otot lebih rendah digantikan dengan massa lemak yang termasuk dengan obesitas,” jelasnya. Penurunan massa otot ini tidak hanya mengurangi kekuatan fisik, tetapi juga berpengaruh pada total cairan tubuh, yang pada gilirannya menurunkan rasa haus dan mengurangi fungsi ginjal.
Fungsi saluran pencernaan juga mengalami penurunan seiring bertambahnya usia. Lansia sering kali mengalami penurunan kemampuan indera pengecapan dan penciuman, yang mengurangi kemampuan mendeteksi rasa. Hal ini juga sering terjadi pada penderita stroke, di mana “indera pengecap juga berkaitan dengan penurunan kemampuan penciuman pada hidung, jadi membau dan lidah juga banyak berkurang fungsinya,” tambah Dr. Rozana.
Produksi air liur pada lansia juga menurun, yang menyebabkan proses mengunyah dan menelan menjadi lebih sulit. Akibatnya, asupan makanan sering kali berkurang, yang dapat mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Penurunan ini juga memengaruhi esofagus atau bagian atas lambung, di mana gangguan kontraksi karena kesulitan menelan menyebabkan lansia lebih lama merasa lapar. Selain itu, penurunan fungsi asam lambung berdampak pada penyerapan vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh.
Dalam hal pengobatan, lansia juga perlu penyesuaian dosis karena penurunan fungsi hati. Menurunnya fungsi hati mempengaruhi produksi enzim yang berhubungan dengan metabolisme obat serta produksi albumin, yang bertugas memberikan protein dalam darah.
"Dosis obat pada lansia biasanya dikurangi karena ada penurunan fungsi organ hati yang menyebabkan produksi enzim yang berkaitan dengan metabolisme juga berkurang," jelas Dr. Rozana.
Untuk menjaga kesehatan dan mengurangi risiko komplikasi, lansia disarankan untuk tetap aktif secara fisik. Aktivitas fisik tidak hanya membantu mencegah konstipasi atau sembelit, tetapi juga penting dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh dan mempertahankan kekuatan otot. Selain itu, konsumsi cairan yang cukup dan suplementasi vitamin sangat disarankan untuk menjaga imunitas lansia.