Memasuki Usia Senja, Ini Makanan yang Cocok Dikonsumsi Supaya Tetap Sehat dan Bugar
Kurangi asupan karbohidrat olahan dan makanan serta minuman manis
Makanan menjadi salah satu faktor utama untuk menunjang tubuh agar tetap sehat walau sudah memasuki umur lansia. Menurut Chairman, Scientific & Medical Advisory Board, Global Consumer Safety, Herbalife, David Heber, Protein adalah zat penting penyusun tubuh yang diperlukan untuk penuaan yang sehat.
Dia mengatakan salah satu peran utama protein adalah membentuk struktur tubuh yang penting, seperti otot, organ, kulit, dan rambut.
-
Apa saja tips sehat untuk menjaga kebugaran lansia? Selain mengonsumsi makanan sehat dengan kandungan gizi seimbang, lansia perlu rutin melakukan aktivitas fisik untuk menjaga badan tetap bugar.
-
Apa saja yang penting untuk lansia agar hidup sehat? Penelitian ini mengidentifikasi empat pilar utama dalam menjaga keseimbangan hidup para lansia, yaitu gaya hidup, lingkungan, nutrisi dan kesehatan, serta faktor sosial-ekonomi.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan lansia? Dengan menerapkan gaya hidup sehat, menjaga lingkungan, nutrisi yang baik, dan faktor sosial-ekonomi yang positif, lansia dapat menikmati kualitas hidup yang lebih baik hingga usia lanjut.
-
Bagaimana lansia menjaga kesehatan? Lansia membutuhkan waktu istirahat yang cukup dan sebaiknya menghindari aktivitas fisik yang terlalu berat.
-
Mengapa asupan gizi seimbang penting bagi lansia? Makanan itu harus mencukupi kebutuhan kalori dan bergizi, sehingga lansia mendapatkan berat badan yang ideal dan sehat.
-
Bagaimana cara meningkatkan kebugaran lansia? Kegiatan seperti membersihkan rumah, olahraga aerobik, dan latihan ketahanan dapat membantu meningkatkan kebugaran tubuh.
"Selain itu, hormon, enzim, dan protein tubuh khusus lainnya yang diproduksi oleh tubuh dari protein yang ditemukan dalam makanan juga diperlukan untuk kelangsungan hidup. Protein membangun atau memelihara massa otot ketika dikombinasikan dengan latihan resistensi," kata Heber, dilansir dari Antara, Kamis (5/9).
Tanpa jumlah protein yang cukup, tubuh tidak akan mampu tumbuh atau memperbaiki keausan sehari-hari pada jaringan otot, dan bahkan dapat mulai merusak jaringan tubuh untuk menyediakan asam amino yang diperlukan guna mempertahankan fungsi tubuh yang teratur.
Selain itu, seiring bertambahnya usia dapat mengalami penurunan massa dan fungsi otot secara bertahap dan progresif. Proses ini, yang dikenal sebagai sarkopenia, dimulai pada usia 40-an awal dan dapat mengakibatkan penurunan massa otot sebesar tiga hingga delapan persen per dekade.
Berdasarkan hasil penelitian di berbagai provinsi yang dipublikasi tahun 2023 di jurnal Acta Medica Indonesiana, satu dari lima lansia di Indonesia diprediksi menderita sarkopenia.
"Namun, dengan beberapa penyesuaian pada pola makan dan gaya hidup, seperti menggabungkan latihan ketahanan yang cukup, kita dapat memulai jalan menuju pencapaian tingkat sintesis protein otot (MPS) yang optimal - proses di mana tubuh memanfaatkan protein yang kita makan untuk membentuk protein otot dalam tubuh kita, sehingga kita dapat menjalani hidup yang lebih sehat dan bahagia seiring bertambahnya usia," terangnya.
Protein terdiri atas unit-unit kecil yang disebut asam amino. Tidak semua sumber protein sama - dan juga tidak mengandung semua komponen asam amino esensial untuk menjaga fungsi tubuh kita.
"Oleh karena itu, kita perlu bijaksana dalam memilih sumber protein. Protein lengkap, yang ditemukan dalam sumber hewani dan produk kedelai, memungkinkan kita untuk menggantikan jumlah protein yang cukup agar tubuh kita dapat berfungsi dengan baik," ujar Heber.
Kurangi Karbohidrat
Kurangi asupan karbohidrat olahan dan makanan serta minuman manis, ganti dengan makanan yang menyediakan protein terbanyak dengan kalori paling sedikit.
Beberapa contohnya termasuk telur, almond, dada ayam, ikan, yogurt, dan keju. Selain itu, juga dapat memasukkan sumber protein nabati seperti tahu dan tempe ke dalam pola makan untuk lebih meningkatkan asupan protein.
Untuk mengoptimalkan asupan protein, pastikan memulai hari dengan protein yang cukup. Penelitian menunjukkan bahwa ketika mengonsumsi sebagian besar protein di malam hari, potensi pertumbuhan otot tidak optimal dibandingkan saat konsumsi protein didistribusikan sepanjang hari.
Konsumsi tiga putih telur dari telur rebus atau produk putih telur, segelas susu atau yogurt, atau tambahkan segenggam kacang-kacangan untuk meningkatkan kadar protein di pagi hari.
"Untuk mencapai target protein harian tanpa menambah kalori ekstra, kita dapat mengkonsumsi shake protein sebagai suplemen untuk pola makan kita. Mereka memberi protein yang dibutuhkan tanpa lemak dan kalori tambahan dari makanan kaya protein lainnya," begitu dijelaskan David Heber.