Viral Burung Pipit Berjatuhan di Gianyar, Warga Kubur Ratusan Bangkai
Merdeka.com - Ratusan burung pipit berjatuhan dan mati perkuburan atau sentra di Banjar Sema, Desa Pring, Kabupaten Gianyar, Bali, Kamis (9/9) pagi. Bangkai unggas itu kemudian dikuburkan warga pada sore harinya.
"Saya di lokasi, jadi memang benar ada kematian burung dan ini warga mengubur bangkainya. (Penyebab kematian) mungkin ada perubahan cuaca, itu diagnosis sementara. Untuk diagnosis selanjutnya kita ambil sampel dan kita cek ke lab," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan Kesmas Vet) Dinas Pertanian Gianyar I Made Santiarka saat dihubungi, Kamis (9/9).
Ia menerangkan, burung pipit itu memang bersarang di pohon asem yang tinggi menjulang di kawasan perkuburan itu. Populasinya sangat banyak dan hidup bergerombol.
-
Di mana mumi burung ditemukan? Di dalamnya ada mumi seekor burung yang telah lama mati.
-
Dimana burung hantu dibunuh? Jika rencana tersebut berjalan, para profesional terlatih dan pemilik tanah akan diizinkan untuk menembak burung hantu di sekitar setengah wilayah di mana burung hantu tutul dan burung hantu invasif hidup berdampingan dalam wilayah jelajah burung hantu tutul utara.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas kepunahan burung? Matthews juga menekankan berbagai faktor lain yang mempercepat proses kepunahan burung, termasuk perburuan oleh manusia dan penyakit yang dibawa ke lingkungan baru.
-
Apa yang terjadi pada ekosistem saat burung punah? Kepunahan mereka telah memengaruhi ekosistem, menghilangkan peran mereka dalam penyebaran biji dan regenerasi tanaman di lingkungan alami mereka.
-
Kenapa kuburan kucing anggora bikin geger warga? Keberadaan kuburan ini bikin geger warga.
-
Apa jenis burung hantu yang dibunuh? Proposal ini diajukan sebagai cara untuk melindungi burung hantu tutul utara, spesies asli di Amerika Utara bagian barat yang semakin terancam karena persaingan dengan burung hantu yang lebih besar dan bereproduksi lebih cepat. Meningkatnya jumlah burung hantu invasif juga dapat membahayakan masa depan spesies terkait lainnya, burung hantu tutul California.
Hujan lebat dan angin sangat kencang yang melanda di daerah itu pada dini hari diduga menjadi pemicu. Burung-burung itu basah kuyup lalu berjatuhan ke tanah dan akhirnya mati.
"Karena ada pohon asem satu saja di kuburan. Jadi angin numplak ke pohon ini. Jadi, karena hujannya terlalu lebat, kan jelas ada tekanan udara rendah, dengan rendahnya tekanan udara, burungnya enggan lari. Dia bertahan saja diam dan basah kuyup, itu menyebabkan dia sakit dan mati dan memang kekuatan burung berbeda dengan kekuatan lainnya," ungkapnya.
Beberapa burung dilaporkan hidup dan terbang lagi setelah tubuh mereka terkena sinar matahari dan kering.
"Ada ratusan (yang dikubur). Ada juga beberapa yang hidup begitu kena sinar bulunya, terbang lagi. Ini peristiwa alam. Bulu burung itu sulit ditembus air. Tapi saking lebatnya hujan karena banyak airnya, basah dan tidak bisa terbang," ujar Santiarka.
Seperti yang diberitakan, video burung Pipit berjatuhan ke tanah menjadi viral dan heboh di media sosial, pada Kamis (9/9).Video itu dibagikan akun Dek Eko via @balibrodcast.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BKSDA Jawa Tengah melepasliarkan 25 ekor burung langka ke Papua dan Maluku. Satwa endemik itu umumnya diserahkan warga yang memeliharanya secara ilegal.
Baca SelengkapnyaDinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) sedang melakukan asesmen rumah terdampak bencana untuk pemberian bantuan.
Baca SelengkapnyaHasil tracking Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng tidak ditemukan kasus penularan dari hewan ke manusia yang terjadi di Wonogiri.
Baca SelengkapnyaWarga membongkar kuburan itu karena menduga ada orang yang menguburkan bayi.
Baca SelengkapnyaBerton-ton bangkai ikan yang menyelimuti pelabuhan wisata populer di Yunani ini mengeluarkan bau busuk menyengat.
Baca SelengkapnyaPara pengunjung Mattabulu berteduh karena saat itu hujan deras. Di saat bersamaan, pohon besar di dekat pondok tumbang akibat angin kencang.
Baca SelengkapnyaEmpat orang warga Garut diketahui meninggal dunia saat tengah berburu di kawasan Gunung Cikolak.
Baca SelengkapnyaKejadian ini memicu berbagai spekulasi dari berbagai pihak sekaligus menambah misteri akan penyebab kemunculan burung hantu di atap ruang kelas itu.
Baca SelengkapnyaSeekor paus sperma viral terdampar di Pantai Semawang, Sanur, Denpasar, Bali, Senin (18/12). Mamalia itu sempat akan diobati, namun tidak mampu bertahan.
Baca SelengkapnyaBaru buaya titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang berukuran 3 sampai 5 meter setelah lepas dari penangkaran ditangkap.
Baca SelengkapnyaTotal ada 13 sapi milik warga yang mati secara mendadak.
Baca SelengkapnyaJasad bayi itu sudah dimakamkan di pemakaman keluarga H. Uspu Dusun Kampung Beru.
Baca Selengkapnya