Ilmuwan Ungkap Satu Spesies Ini Musnahkan 610 Spesis Burung dalam 130.000 Tahun
Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa 610 spesies burung telah punah dalam 130.000 tahun.
Sebuah penelitian terbaru menunjukkan, sekitar 610 spesies burung telah mengalami kepunahan dalam kurun waktu 130.000 tahun terakhir, seiring dengan penyebaran Homo sapiens di seluruh dunia. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science ini menekankan peran penting manusia dalam krisis kepunahan burung, yang semakin memburuk dalam beberapa dekade terakhir.
Salah satu contoh nyata adalah kasus burung penyanyi Kauai asal Hawaii, yang dinyatakan punah tahun lalu. Tom Matthews, seorang ahli ekologi dari Universitas Birmingham di Inggris dan penulis utama penelitian ini, menjelaskan dampak ekologis dari hilangnya spesies burung.
-
Bagaimana ilmuwan menentukan burung tersebut pemangsa? 'Berdasarkan petunjuk pada tulang kaki mereka, kami menduga burung ini mampu menangkap dan membawa mangsa, mirip dengan apa yang dilakukan elang atau burung hantu modern,' kata Alex Clark
-
Bagaimana ilmuwan menghitung spesies hewan di Bumi? Menurut Daftar Merah IUCN, sekitar 2,16 juta spesies hewan telah dideskripsikan secara resmi pada tahun 2022. Namun, hingga 20 persen di antaranya mungkin merupakan duplikat, yang didokumentasikan oleh banyak ilmuwan. Dengan asumsi perkiraan ini akurat, maka jumlah sebenarnya spesies hewan yang diketahui berjumlah sekitar 1,7 juta.
-
Berapa banyak hewan di Bumi? Planet ini adalah rumah bagi 8 miliar manusia saja. Manusia berbagi ruang tersebut dengan sekitar 130 miliar mamalia lain, hingga 428 miliar burung, 3,5 triliun ikan, dan sekitar 10 triliun serangga (yaitu 1 dengan 18 angka nol).
-
Kenapa keberadaan hewan-hewan ini diyakini punah? Tidak dapat disangkal bahwa perkembangan zaman banyak membawa dampak negatif, baik bagi lingkungan maupun makhluk hidup yang ada. Salah satu dampak negatif ini adalah kepunahan hewan.
-
Siapa yang menemukan fosil burung? Seorang ahli paleontologi yang sedang menempuh pendidikan Ph. D bersama tim peneliti berhasil mengidentifikasi fosil burung predator paling awal yang ditemukan di wilayah yang sekarang menjadi Dakota, Montana, dan Wyoming di Amerika Serikat (AS).
-
Hewan apa yang mirip dengan makhluk jutaan tahun lalu? Dilansir dari livescience, berdasarkan konsep Charles Darwin membawa kita kepada spesies yang seolah-olah membeku dalam waktu, mempertahankan ciri anatomis nenek moyang mereka yang ditemukan dalam catatan fosil.
"Burung memiliki berbagai fungsi ekosistem yang sangat vital, banyak di antaranya sangat kita butuhkan, seperti penyebaran benih, pengendalian serangga, daur ulang material organik, seperti yang dilakukan burung nasar, serta peran dalam penyerbukan. Kehilangan spesies berarti kehilangan fungsi-fungsi tersebut," ungkap Matthews, yang juga merupakan penulis utama artikel yang diterbitkan minggu ini di Jurnal Science, seperti yang dilaporkan VOA Indonesia pada Minggu (6/10).
"Contoh konkret dari fenomena ini dapat dilihat di Pulau Mauritius dan Hawaii, di mana hampir semua atau seluruh burung pemakan buah asli telah punah," tambah Matthews.
Dodo dan burung Kauai diperkirakan termasuk dalam kategori pemakan buah. Kepunahan mereka telah memengaruhi ekosistem, menghilangkan peran mereka dalam penyebaran biji dan regenerasi tanaman di lingkungan alami mereka.
"Frugivora memiliki peran yang sangat penting, karena dengan mengonsumsi buah dan berpindah tempat, burung tersebut membantu menyebarkan biji dari tanaman yang mereka makan," jelas Matthews. Hal ini dapat menyebabkan "kepunahan berantai sekunder," lanjutnya. Akibatnya, Mauritius kini menghadapi ancaman terhadap banyak spesies pohon yang terancam punah.
Matthews juga menekankan berbagai faktor lain yang mempercepat proses kepunahan burung, termasuk perburuan oleh manusia dan penyakit yang dibawa ke lingkungan baru. Menurutnya, penangkapan burung untuk perdagangan burung penyanyi menjadi masalah serius, terutama di Asia Tenggara.
Di Hawaii, burung madu Hawaii mengalami kepunahan akibat malaria burung yang dibawa oleh manusia, karena mereka tidak memiliki kekebalan alami terhadap penyakit tersebut. Perburuan manusia telah menjadi penyebab utama kepunahan di masa lalu dan masih menjadi isu di beberapa daerah.
Matthews juga menyebutkan bahwa beberapa spesies burung yang luar biasa telah punah, seperti burung gajah besar dari Madagaskar dan burung moa di Selandia Baru. Merpati penumpang di Amerika Utara, yang jumlahnya pernah mencapai miliaran, juga telah diburu hingga punah.
Para peneliti mencatat bahwa 610 spesies burung yang telah punah ini mewakili sekitar 3 miliar tahun sejarah evolusi yang unik. Matthews menggambarkan setiap kepunahan sebagai pemotongan satu cabang dari pohon kehidupan. Ia menambahkan bahwa angka 610 kemungkinan merupakan estimasi yang terlalu rendah, mengingat kurangnya data dari beberapa lokasi dan fakta bahwa beberapa spesies yang punah mungkin tidak meninggalkan jejak kerangka.
Matthews memperkirakan bahwa lebih dari 1.000 spesies burung akan punah dalam dua abad ke depan, sementara saat ini terdapat sekitar 11.000 spesies burung yang berusaha mengisi kekosongan ekologi yang kompleks.