Virus Corona Merebak, Pedagang Kelelawar di Solo Resah
Merdeka.com - Beberapa negara di Asia sudah terpapar virus Corona atau yang secara resmi dinamakan 2019-nCoV. Sup kelelawar disebut-sebut bisa menyebarkan virus corona baru. Namun kabar tersebut kemudian dibantah Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
Kendati demikian, para pedagang kelelawar di pasar burung Depok Solo resah. Meski tetap berjualan, mereka tetap khawatir dengan kabar tersebut.Apalagi sampai sekarang di Kota Bengawan belum ditemukan kasus yang menggemparkan dunia tersebut.
Nurul (40), salah satu pedagang kelelawar di pasar burung Depok Solo mengaku belum akan menutup usahanya.
-
Kenapa kelelawar jadi penyebar virus? Ada beberapa alasan ilmiah yang menjelaskan mengapa kelelawar bisa menjadi reservoir alami bagi berbagai virus yang berpotensi mematikan bagi manusia.
-
Mengapa kelelawar jadi sumber penularan? Kelelawar buah, disebut juga rubah terbang, merupakan hewan reservoir NiV di alam.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Apa yang membuat kelelawar rentan terhadap virus? Hasilnya mengungkapkan bahwa kelelawar memiliki proporsi yang signifikan lebih tinggi dalam membawa virus zoonosis (virus yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia) daripada mamalia lainnya.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
"Khawatir juga ada kabar itu. Katanya menularnya lewat kelelawar," ujar Nurul, Senin (27/1).
Menurut Nurul, berbeda dengan daerah lainnya, pembeli kelelawar di Solo kebanyakan digunakan untuk jamu atau pengobatan. Ada sekitar 50 - 60 ekor kelelawar yang dia jual di Pasar Depok. Kelelawar tersebut, dikatakannya, ia datangkan dari penjaring lokal Solo.
"Kita dapat dari penjaring di sekitar Solo. Seekor kelelawar saya jual dengan harga Rp 10.000," katanya.
Lebih lanjut Nurul menyampaikan, saat akhir pekan ia bisa menjual 5-7 ekor kelelawar. Para pembeli tersebut percaya, daging kelelawar bisa mengobati penyakit asma atau sesak nafas.
Selama 5 tahun berjualan kelelawar, ia mengaku belum ada pelanggan yang terindikasi virus corona. Untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan, dirinya selalu menjaga kebersihan kadang kelelawar. Untuk makanan, ia juga memberikan buah agar terjaga kebersihannya.
"Saya selalu menjaga kebersihan kandang kelelawar, makannya saya kasih buah biar bersih," jelasnya.
Nurul mengaku, hingga saat ini belum ada penyuluhan maupun pembinaan dari Pemkot Solo terkait penyebaran virus Corona kepada pedagang.
Terpisah, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Solo, Evi Nur Wulandari mengemukakan, Balai Besar Penelitian Veteriner Bogor telah mengambil sampel kelelawar yang ada di pasar burung Depok Solo.
"Kami masih menunggu hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Balai Besar Penelitian Veteriner Bogor. Kalau hasilnya sudah keluar akan langsung dikirim ke Solo," pungkas dia.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes mulai melakukan surveilans untuk mewaspadai masuknya virus Nipah.
Baca SelengkapnyaRamai Kabar Warga Solo Meninggal akibat Leptospirosis, Ini Penjelasan Dinkes
Baca SelengkapnyaVarian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaVirus Nipah yang menyebar di India disebut berasal dari kelelawar atau babi. Penyakit ini memiliki angka kematian sekitar 70 persen bagi yang terinfeksi.
Baca SelengkapnyaKelelawar merupakan hewan yang menjadi penyebab dari peredaran sejumlah virus yang berbahaya.
Baca SelengkapnyaVirus Nipah menggegerkan warga negara bagian Kerala, India, dan menelan dua korban jiwa.
Baca SelengkapnyaMasuknya virus flu babi ke Sulut karena ada unsur kelalaian manusia yang membawa ternak babi masuk ke Sulut melalui jalan tikus.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaMeskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca SelengkapnyaPeneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.
Baca SelengkapnyaKemenkes menemukan kasus suspek cacar monyet atau mpox di Tangerang,
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca Selengkapnya