Wakil Wali Kota Tangsel Sebut Banjir Tahun Ini Terparah, Merata di 7 Kecamatan
Merdeka.com - Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie menyebut banjir yang terjadi awal tahun 2020 merupakan yang terparah. Diketahui seluruh kecamatan tidak luput dari banjir.
"Ini banjir paling parah selama ini, karena merata di tujuh kecamatan yang ada," ungkap Benyamin Davnie saat mengunjungi lokasi banjir Perum Pesona Serpong Kecamatan Setu, Tangsel, Rabu (1/1).
Lebih dari 4.000 kepala keluarga (KK) menjadi korban banjir. Di Kecamatan Pamulang terdapat sembilan titik banjir dengan korban mencapai 965 KK. Sementara Kecamatan Ciputat terdapat empat lokasi yang terendam banjir, dengan korban yang terdampak mencapai 1.750 KK.
-
Dimana banjir Jakarta tahun 2020 terjadi? Tercatat sekitar 158 kelurahan terendam banjir. Tak hanya merendam pemukiman warga, air juga menggenang di jalan-jalan.Akibatnya, sejumlah transportasi umum seperti KRL, Transjakarta, dan penerbangan di Halim Perdanakusuma dihentikan.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
"Selanjutnya, banjir yang menimpa dua titik di Kecamatan Pondok Aren membuat sekitar 640 KK yang menjadi korban dampak banjir. Kecamatan Serpong Utara terdapat satu titik, yakni Vila Mutiara dengan sekitar 1.400 KK yang terdampak," ucapnya.
Sedangkan Kecamatan Serpong dan Ciputat Timur, belum terdata jumlah KK yang terdampak.
"Laporannya di Serpong ada dua titik banjir, di Ciputat Timur satu titik. Dan yang paling parah adalah di Kecamatan Setu, di perum Pesona Serpong, yang seluruh rumahnya hampir tenggelam dengan air," lanjutnya.
Hingga Rabu malam, hampir seluruh wilayah di Tangsel kembali diguyur hujan dengan intensitas sedang.
Benyamin menerangkan, bencana banjir yang menerpa seluruh kecamatan di Tangsel ini disebabkan oleh beberapa faktor.
"Curah hujan yang tinggi dan intensitas hujan yang lama, luapan sungai dan anak sungai yang melintasi Tangsel, sedimentasi sungai, kemudian drainase tidak bagus, serta sumbatan sampah, dan beberapa penyebab lain. Ini akan kita evaluasi," terangnya.
Dia telah menginstruksikan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), untuk menyalurkan logistik kepada para korban bencana banjir.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
16 TPS di Tangsel Terendam Banjir, Pencoblosan Terancam Ditunda
Baca SelengkapnyaBanjir melanda sejumlah wilayah di pesisir Sumatera Barat. Seorang warga Pariaman dilaporkan meninggal dunia akibat bencana ini.
Baca SelengkapnyaPenjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin memint semua pihak terkait bergerak cepat membantu warga.
Baca SelengkapnyaBanjir masuk ke area basement tempat penyimpanan empat kendaraan milik Anggota DPR-RI, KH Asep Maoshul Affandy.
Baca SelengkapnyaBanjir melanda 18 RT di Jakarta Timur akibat luapan Kali Ciliwung
Baca SelengkapnyaLebih dari 320 KK menjadi korban banjir setelah sebuah tanggul di kawasan Perumahan Taman Mangu, Tangerang Selatan tak kuat menahan debit air hujan.
Baca SelengkapnyaBanjir ini membuat status Pos Angke Hulu Siaga 3 (Waspada).
Baca SelengkapnyaGenangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca SelengkapnyaBanjir yang terjadi sejak Kamis (14/3) dini hari masih merendam sejumlah titik di Ibu Kota Jawa Tengah tersebut.
Baca SelengkapnyaUpaya penanggulangan banjir juga telah dilakukan dengan bekerja sama dengan pihak terkait.
Baca SelengkapnyaBanjir terparah menggenangi wilayah Kecamatan Dumbo Raya dan Kota Barat
Baca Selengkapnya