Wamenag: Kontestasi Politik Tak Boleh Menggerus Persatuan & Persaudaraan Anak Bangsa
Merdeka.com - Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi mengajak semua elemen bangsa untuk memperkuat persaudaraan dan tak membiarkan kontestasi politik menggerus persatuan yang telah terjalin.
"Kontestasi politik tidak boleh menggerus persatuan bangsa dan mengikis persaudaraan antaranak bangsa," ujar Zainut, Jumat (12/5).
Zainut mengatakan, pembedaan ‘kami’ dan ‘mereka’ dalam kategori sosial acapkali menciptakan jarak antara satu kelompok dengan kelompok lain, satu golongan dengan golongan lain. Bahkan tidak jarang menyuburkan rasa kebencian, terlebih di tahun politik.
-
Apa pesan sosialisasi Pemilu 2024? 'Kami membuat kertas brosur yang berisi imbauan agar tidak mudah terprovokasi, dan juga tidak menyebarkan berita hoaks.' 'Termasuk kebencian sehingga dapat terwujudnya pemilu yang aman dan damai 2024,' katanya.
-
Apa pesan Menkomdigi Meutya Hafid untuk masyarakat terkait Pilkada 2024? Ia menegaskan bahwa acara ini merupakan Pilkada terbesar dalam sejarah Indonesia dan menjadi momen krusial dalam proses demokrasi.
-
Siapa yang diminta fokus pada kemenangan Pemilu 2024? Kata dia, seluruh kader agar fokus terhadap kemenangan tersebut, dan mengabaikan isu perlunya Munaslub Partai Golkar yang dimunculkan pihak-pihak tertentu.
-
Siapa yang membuka peluang bersatu di putaran kedua pilpres 2024? Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Anies Baswedan membuka wacana bersatu di putaran kedua pilpres 2024.
-
Siapa yang akan bersaing di pemilu 2024? Dalam demokrasi yang padat modal keberpihakan adalah sebuah keniscayaan. Di sini AMSI mendorong agar media massa menghasilkan berita atau konten berdasarkan undang-undang pers.
-
Mengapa Panwaslu Pilkada 2024 penting? Panwaslu Pilkada 2024 memegang peranan penting dalam menjaga integritas dan kelancaran proses pemilihan.
Menurut Zainut, sikap, cara pandang dan praktik moderasi menjadi hal yang relevan dijadikan sebagai perspektif dalam melihat persoalan bangsa dan menyikapi perbedaan di antara sesama anak bangsa.
"Moderasi beragama adalah sikap jalan tengah, washatiyyah, tidak berada dalam kutub ekstrem dan tidak berlebih-lebihan dalam segala hal. Segala yang berlebih-lebihan seringkali membawa akibat kurang baik, termasuk dalam memuji atau mengkritik melalui media sosial," katanya.
Zainut menyebut, seseorang atau sekelompok orang akan dipandang moderat apabila mampu mengelola perbedaan menjadi energi untuk kemajuan. Siapa pun yang berbeda pendapat mengenai sesuatu masalah tidak seyogianya dipandang sebagai musuh, tetapi saudara dan kawan dalam berpikir.
"Meski saya tidak sependapat dengan Anda, tetapi hak Anda untuk menyampaikan pendapat saya hormati dan saya bela sampai kapan pun. Begitulah gambaran sikap moderat dalam menyikapi perbedaan," kata dia.
Sebuah kemunduran dalam budaya bangsa, kata Zainut, adalah ketika ada sebagian orang menjauhi sebagian yang lain karena tidak sepaham, berbeda mazhab, berbeda paham keagamaan, atau berbeda kubu politik.
Orang atau kelompok yang berbeda enggan berdialog dan bertukar pikiran dengan yang lain karena secara apriori mengedepankan sikap defensif dan ofensif, bukan sikap dialogis.
"Penanaman wawasan moderasi beragama di dunia pendidikan dan media sosial diharapkan dapat menetralkan sikap ekstrem dalam berbagai hal," katanya, dilansir dari Antara.
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wakapolri menegaskan komitmen Polri dalam menjaga keharmonisan dan persatuan antar berbagai kelompok etnis dan agama di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPara elite politik diingatkan tidak menggunakan politik identitas dan ujaran kebencian demi meraih kekuasaan
Baca SelengkapnyaPenting membangun komunikasi lintas agama untuk mengurangi ketegangan dan meningkatkan pemahaman antarumat beragama.
Baca SelengkapnyaMengingat adanya perbedaan pandangan politik selama proses Pemilu lalu berpotensi menimbulkan polarisasi
Baca SelengkapnyaIkrar Merajut Keberagaman yang digelar JBMI hari ini, merupakan salah satu ikhtiar untuk merawat keragaman dan menjaga nilai-nilai luhur.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui Pemilu 2024 menimbulkan adanya gesekan perbedaan pilihan di masyarakat.
Baca SelengkapnyaGanjar mengajak Paguyuban Tionghoa berkolaborasi memajukan bangsa dan menjaga kerukunan.
Baca SelengkapnyaMenurut Habib Luthfi, sampai saat ini Polri telah berhasil menjaga stabilitas keamanan selama gelaran Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya"Sesama tetangga tidak saling sapa, tidak boleh. Sesama ibu pengajian tidak saling sapa tidak boleh," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaPerlu dipahami bahwa keberagaman adalah ruh Pancasila yang harus dijaga dan dipertahankan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Baca SelengkapnyaPrabowo menegaskan, Gerindra partai pendekar. Tidak mau memainkan narasi kebencian dan politik pecah belah.
Baca Selengkapnya