Warga Agam yang Hilang Ditemukan Tewas, Diduga Diserang Buaya
Merdeka.com - Nasrial (50),warga Muaro Putih, Nagari Tiku Lima Jorong, Kecamatan Tanjungmutiara, Agam, Sumatera Barat (Sumbar), yang dilaporkan hilang, akhirnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di Sungai Batang Masang, Jumat (12/2). Dia diduga tewas diserang buaya muara (Crocodylus porosus).
"Ini berdasarkan kondisi jenazah yang ditemukan, diduga korban memang diserang buaya, karena kaki kiri dan bagian tubuh lainnya hilang," kata Kepala Resor Konservasi Sumber Daya Alam Agam, Ade Putra kepada Antara di Lubukbasung.
Nasrial dilaporkan hilang saat mencari rumput pakan ternak di tepi Sungai Batang Masang, Kamis (11/2) sore. Warga menemukan sepeda motor milik Nasril dan tumpukan rumput tak jauh dari Sungai Batang Masang. Jasad pria itu akhirnya ditemukan mengapung di sungai itu, Jumat (12/2).
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
-
Dimana buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Mengapa buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Dimana buaya itu ditemukan? Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air.
-
Dimana fosil buaya terpenggal ditemukan? Sebuah fosil buaya yang telah punah ditemukan dengan kondisi terpenggal di China selatan.
Sungai Batang Masang memang merupakan habitat buaya muara. Sungai itu sudah direncanakan bersama Pemerintah Kabupaten Agam sebagai Kawasan Ekosistem Essensial (KEE) pada 2019.
Ade mengimbau warga mengurangi aktivitas di sungai dan rawa agar tidak diserang buaya muara. Terlebih satwa itu semakin agresif karena pada Januari-Juli merupakan masa kawin dan bertelurnya.
Buaya muara yang akan kawin dan bertelur cenderung akan mencari lokasi yang aman dari gangguan individu lainnya. Induk buaya yang sedang menunggui sarang telurnya akan sangat agresif dan sensitif terhadap keberadaan makhluk lain, termasuk manusia. "Seperti yang ditemukan di Nagari Tiku Lima Jorong, Kecamatan Tanjungmutiara, Senin (25/1), di mana di lokasi tersebut ditemukan sarang telur buaya yang dijaga oleh induknya," katanya.
Selain di Agam, serangan juga terjadi di Kabupaten Pasaman Barat pada awal 2021. Buaya dilaporkan menyerang manusia di Ujung Gading, Sasak, dan Kinali.
BKSDA menyimpulkan beberapa faktor penyebab meningkatnya interaksi antara manusia dan satwa buaya muara beberapa waktu belakangan ini. Selain disebabkan karena lagi musim kawin dan bertelur, juga terjadi penyempitan habitat.
Kondisi alam di hampir seluruh lokasi serangan buaya sudah beralih fungsi menjadi perkebunan dan lahan budi daya lainnya. Bahkan sepanjang pinggiran aliran sungai sampai dengan muara sudah ditanami dan akhirnya memaksa buaya untuk berada sepanjang waktu di dalam air. "Tentunya hal ini mengakibatkan semakin seringnya tingkat perjumpaan buaya dengan manusia," jelasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Viral video seekor buaya mengantar jasad manusia di Sungai Cilemer, Pandeglang, Banten.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaSaksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaPemerintah desa setempat sebelumnya pernah mengusulkan pembuatan penangkaran buaya ke pihak BKSDA Bengkulu.
Baca SelengkapnyaHamid diterkam buaya diperkirakan pukul 18.00 Wita, Senin (4/11).
Baca SelengkapnyaAkibat peristiwa tersebut Daeng Sattuang mendapatkan 25 jahitan di kaki.
Baca SelengkapnyaMayat tanpa identitas tersebut diduga warga Sumatera Barat
Baca SelengkapnyaSeorang warga, MB (53) selamat dari serangan buaya muara sepanjang tiga meter usai berjibaku melawan.
Baca SelengkapnyaSeorang remaja putra berinisial H (13) nyaris tewas akibat diserang buaya muara. Korban selamat meski mengalami banyak luka gigitan.
Baca SelengkapnyaDi dalam mulut buaya, terdapat sesosok mayat laki-laki yang tidak menggunakan pakaian.
Baca SelengkapnyaPara awalnya sekelompok pemuda hendak mencari kucing hutan, namun yang mereka temukan justru seekor buaya.
Baca SelengkapnyaJasad korban ini tidak dibawa ke puskesmas atau RSUD, tetapi langsung dibawa ke rumah duka.
Baca Selengkapnya