Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Warga gusuran Parangkusumo datangi Bupati Bantul minta relokasi laik

Warga gusuran Parangkusumo datangi Bupati Bantul minta relokasi laik Warga gusuran Parangkusumo. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Belasan warga terdampak penggusuran di kawasan zona inti gumuk pasir, Parangkusumo mendatangi kantor Bupati Bantul, DIY, Selasa (27/12). Kedatangan mereka untuk menuntut relokasi layak setelah tergusur dari kawasan tempat mereka tinggal dan mencari nafkah.

Didampingi oleh penasihat hukum dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta, belasan warga terdampak penggusuran ini ingin bertemu dengan Bupati Bantul Suharsono di kantornya. Sayang, Suharsono yang akan ditemui sedang tidak berada di kantor.

Terlanjur mendatangi Kantor Bupati, belasan warga ini pun menuntut tetap diadakan pertemuan untuk membahas relokasi yang layak bagi mereka. Akhirnya pertemuan pun tetap diselenggarakan. Pertemuan itu dilakukan bersama Asisten I Pemkab Bantul, Bambang Gunritno; Direktur LBH Yogyakarta, Hamzal Wahyudin; Kepala Satpol PP Bantul, Hermawan Setiaji; dan perwakilan warga.

Direktur LBH Yogyakarta, Hamzal Wahyudin yang mendampingi warga terdampak penggusuran mengaku kecewa dengan kegagalan mereka bertemu dengan Bupati Bantul. Menurut dia, pertemuan yang diadakan dengan Asisten I Pemkab Bantul dan Kepala Satpol PP tidak menemukan titik temu permasalahan.

"Pertemuan tadi tak ada kesimpulan. Kalau ketemu Bupati Bantul kita bisa langsung meminta lahan relokasi yang layak," ungkap Hamzal ditemui seusai pertemuan.

Hamzal menuturkan bahwa lahan relokasi yang dijanjikan oleh Pemkab Bantul jauh dari kata layak. Lahan relokasi yang dijanjikan ketika hujan turun akan tergenangi oleh air. Sehingga tak layak untuk digunakan.

"Asisten I (Pemkab Bantul) tidak bisa menjawab apa-apa. Janji Pemkab Bantul memberikan lahan relokasi tapi tak ada kejelasan soal perbaikan agar lokasinya lebih layak. Kita akan agendakan lagi pertemuan dengan Bupati Bantul dalam pekan ini," tegas Hamzal.

Terpisah, Kepala Satpol PP Bantul, Hermawan Setiaji menjelaskan bahwa Pemkab Bantul sudah membahas permasalah itu dengan warga pada 17 November yang lalu. Dari hasil pembahasan ada tiga poin yang disepakati adalah lahan relokasi, bantuan alat angkut, dan uang jasa bongkar bangunan senilai Rp 1 juta.

"Lahan relokasi yang disepakati ada seribu meter (persegi). Nanti kita cek dulu kalau (dianggap) tak layak. Waktu itu kita sudah cek dan posisi air ada di bawah saat hujan," ucap Hermawan.

Menurut Hermawan, permintaan tambahan warga tergusur dianggap berlebihan. "Pemkab Bantul hanya memfasilitasi bagi warga yang memang asli Yogyakarta," pungkas Hermawan. (mdk/sho)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Suswono Temui Warga Kampung Bayam Korban Gusuran JIS, Janji Carikan Solusi Konflik Hunian
Suswono Temui Warga Kampung Bayam Korban Gusuran JIS, Janji Carikan Solusi Konflik Hunian

Suswono mengatakan, total ada 138 warga Kampung Bayam eks gusuran JIS, sebagian di antaranya tinggal di Rumah Susun (Rusun) Nangrak ditawarkan Pemprov Jakarta.

Baca Selengkapnya
Rumah Sementara Disiapkan Buat Guru Honorer Supriyani Selama Persidangan
Rumah Sementara Disiapkan Buat Guru Honorer Supriyani Selama Persidangan

Rumah sementara itu terletak di di Rumah Dinas Bupati Konawe Selatan ataupun tetap di Rumah Dinas Camat Baito.

Baca Selengkapnya
Tiga Hari Tak Digubris Mahyeldi, Ratusan Pendemo di Padang Teriak
Tiga Hari Tak Digubris Mahyeldi, Ratusan Pendemo di Padang Teriak "Gubernur Jahat"

Ratusan warga Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat, melanjutkan aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumbar, Jalan Sudirman, Padang, Rabu (2/8).

Baca Selengkapnya
VIDEO: Banjir Keringat, Maruarar Semprot Pj Bupati Flores Timur Tak Tahu Soal Relokasi Korban Erupsi
VIDEO: Banjir Keringat, Maruarar Semprot Pj Bupati Flores Timur Tak Tahu Soal Relokasi Korban Erupsi

Dengan nada sedikt kesalnya, Ara mengatakan seharusnya Sulastri mengecek terlebih dahulu.

Baca Selengkapnya
Kesal Selalu Tak Digubris, Warga Kabupaten Pasaman Geruduk Kantor Gubernur Sumbar Mahyeldi
Kesal Selalu Tak Digubris, Warga Kabupaten Pasaman Geruduk Kantor Gubernur Sumbar Mahyeldi

Pada aksi yang kelima ini jumlah massa terlihat semakin sedikit dan anak-anak yang ikut juga semakin berkurang.

Baca Selengkapnya
Ngopi Bareng, Cara Ganjar Pranowo Serap Aspirasi dan Aduan Warga Jateng
Ngopi Bareng, Cara Ganjar Pranowo Serap Aspirasi dan Aduan Warga Jateng

Kegiatan itu merupakan upaya Ganjar menyerap aspirasi langsung dari warga.

Baca Selengkapnya
Gerak Cepat, Bupati Dadang Supriatna Turun Langsung Temui Korban Gempa Kertasari
Gerak Cepat, Bupati Dadang Supriatna Turun Langsung Temui Korban Gempa Kertasari

Bupati Bandung Dadang Supriatna langsung bergerak cepat dengan turun langsung ke lapangan untuk meninjau korban gempa.

Baca Selengkapnya
Minta Maaf, Bambang Pacul Kirim Sumanto Temui Gibran
Minta Maaf, Bambang Pacul Kirim Sumanto Temui Gibran

Akui keliru, DPD PDIP Jawa Tengah Kembali undang Gibran untuk acara tanggal 25 Agustus 2023.

Baca Selengkapnya
Heboh Bupati Grobogan Dicegat Warga di Tengah Jalan, Ternyata Karena Ini
Heboh Bupati Grobogan Dicegat Warga di Tengah Jalan, Ternyata Karena Ini

Rombongan Bupati Grobogan yang melintasi Desa Pandanharum, Kecamatan Gabus, Grobogan, dihadang oleh warga.

Baca Selengkapnya
Suswono Siap Selesaikan Konflik Kampung Bayam
Suswono Siap Selesaikan Konflik Kampung Bayam

Suswono mengaku, siap bertemu dan duduk bersama warga Kampung Bayam untuk bersama-sama mencari solusi.

Baca Selengkapnya
Ganjar Menginap di Rumah Petani Banjarnegara, Duduk Lesehan Pakai Sarung Dengar Curhat Warga
Ganjar Menginap di Rumah Petani Banjarnegara, Duduk Lesehan Pakai Sarung Dengar Curhat Warga

Usai berdialog dengan warga, Ganjar menginap di rumah salah satu warga di desa yang dikunjunginya.

Baca Selengkapnya
Penampakan Kantor Bupati dan DPRD Pohuwato yang Rusak Parah Dibakar Pendemo
Penampakan Kantor Bupati dan DPRD Pohuwato yang Rusak Parah Dibakar Pendemo

Demontrasi di Kabupaten Pohuwato yang dilakukan massa penambang berakhir rusuh.

Baca Selengkapnya