Warga Korban Banjir di Samarinda Mulai Terserang Gatal-gatal
Merdeka.com - Banjir yang merendam ribuan rumah warga di 13 kelurahan di 3 kecamatan di Samarinda, selama sepekan ini berangsur surut. Warga mulai bersih-bersih. Namun, warna air mulai cokelat kehitaman mulai mengakibatkan gatal-gatal.
Pantauan merdeka.com di salah satu kawasan terparah di perumahan Griya Mukti Sejahtera (GMS) di kelurahan Gunung Lingai misalnya. Ketinggian air tersisa 30-50 cm.
Sebagian warga mulai bersih-bersih. Terlihat juga warga korban banjir mengeluarkan barang elektronik, kasur, hingga furniture rusak akibat terendam berhari-hari.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Apa yang ditemukan di banjir? Seekor ular muncul di tengah banjir yang merendam permukiman warga di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Jumat, (1/12/2023).
-
Bagaimana warga Pesisir Selatan terdampak banjir dan longsor? 'Warga sudah kembali ke rumah mereka, namun terkendala air bersih. Untuk bantuan cukup banyak, hari ini juga akan kita distribusikan kepada warga,' tuturnya.
-
Siapa yang terdampak banjir lahar? 'Semua korban harus diterima dan diberikan perawatan. Soal biaya, nanti pemerintah daerah akan mencarikan solusi,' katanya dihubungi dari Padang, Minggu.
-
Dimana warga terdampak kekeringan? BPBD Kabupaten Cilacap mencatat jumlah warga yang terdampak kekeringan di wilayah tersebut mencapai 9.153 jiwa dari 3.011 keluarga.
-
Siapa yang terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Data sementara hingga Senin (11/3), 21.000 keluarga (KK) terdampak dengan kerusakan rumah, fasilitas umum, lahan pertanian dan peternakan, yang ditimbulkan bencana itu.
"Mulai surut pelan-pelan, kursi (furnitur) saya keluarkan semua, rusak. Heran, kok surutnya lambat sekali, sampai berhari-hari," kata Sadi, warga GMS, ditemui Sabtu (15/6).
Sadi menerangkan, warna air banjir memang sudah mulai berwarna cokelat kehitaman. "Yang pasti, kalau kaki berendam lama, pasti merah-merah, gatal. Saya ada minta obat gatal di posko banjir," ujar Sadi.
Pun demikian, tinggi muka air (TMA) di kawasan Jalan Dr Sutomo, juga terpantau surut. "Jalan masuk ke gang surut, tapi belum benar-benar surut. Apa yang kita bisa bersihkan, mulai kita bersihkan. Mudahan air tidak naik lagi," kata warga Jalan Dr Sutomo, Eci (26).
Sepanjang hari ini juga, TNI dan Polri dibantu relawan kebencanaan, di samping terus mendistribusikan bantuan logistik, juga berjibaku melakukan aksi bersih-bersih fasilitas umum misalnya masjid, yang terendam banjir. "Di samping itu, kita lakukan pembaharuan data terdampak banjir, karena banjir terus surut. Teman-teman relawan terus berupaya mendistribusikan bantuan logistik," kata Koordinator Relawan Info Taruna Samarinda (ITS) Joko Iswanto.
Diketahui, banjir merendam ribuan rumah di Samarinda, Kalimantan Timur, sejak Sabtu (8/6). Pemkot menetapkan masa tanggap darurat bencana banjir selama sepekan 8-14 Juni 2019, dan diperpanjang kembali hingga 21 Juni 2019. Tidak kurang 56 ribu jiwa di 13 kelurahan, jadi korban terdampak banjir akibat luapan DAS Karang Mumus.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Permukiman warga di Kebon Pala, Jatinegara, terendam banjir kiriman dari Bogor yang menyebabkan Sungai Ciliwung meluap.
Baca SelengkapnyaKebakaran permukiman padat itu telah padam. Beberapa warga kembali ke rumahnya untuk mengais barang-barang yang tersisa dari kebakaran.
Baca SelengkapnyaTerjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Baca SelengkapnyaKondisi ini sudah dialami warga selama sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaSebanyak 400 hangus terbakar dan 1.000 orang dilaporkan mengungsi imbas kebakaran di Penjaringan.
Baca SelengkapnyaPunya mobil, sosoknya memperlihatkan kondisi miris kendaraannya usai diterjang banjir.
Baca SelengkapnyaKondisi kali Ciliwung di musim kemarau saat ini sedang surut dan menghitam dengan banyak tumpukan sampah.
Baca SelengkapnyaSetiap harinya puluhan ibu-ibu di Kecamatan Cikulur, harus berjalan berkilo-kilo meter untuk mendapatkan sumber air.
Baca SelengkapnyaBanjir masih menerjang sejumlah wilayah di Provinsi Riau, termasuk di Kabupaten Inhu
Baca SelengkapnyaSejumlah masyarakat di Kota Padang saat ini sudah dievakuasi tim SAR gabungan.
Baca SelengkapnyaSampah plastik, sisa makanan, dan berbagai limbah rumah tangga lainnya menghambat aliran air di Kali Jatibaru.
Baca SelengkapnyaKrisis air bersih menyebabkan warga Desa Karangasih kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti memasak, mandi, hingga mencuci baju.
Baca Selengkapnya