Warga Lamaholot Bali Berencana Bangun Monumen Jokowi Menangis di Pulau Adonara NTT
Merdeka.com - Warga perantau dari Flores Timur di Bali yang tergabung dalam Lamaholot Bali mengusulkan dan berencana membangun Monumen Jokowi Menangis di lokasi bekas banjir bandang di Pulau Adonara, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
"Melihat dahsyatnya bencana, awalnya kami bermaksud membangun monumen bencana. Nah, tak disangka pada 9 April, Presiden Jokowi mendatangi Pulau Adonara, melihat langsung kondisi kerusakan akibat bencana dan bertemu para korban," kata Rahman Sabon Nama, inisiator Posko Bali Peduli Adonara di Denpasar, Minggu (25/4). Dilansir Antara.
Peristiwa itu yang menggerakkan komunitas warga Lamaholot Bali untuk membangun Monumen Jokowi Menangis di lokasi bencana paling parah. Yakni di Desa Nele Lamadike, Pulau Adonara.
-
Apa saja dampak banjir di Bali? Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali Made Rentin mengatakan, hujan lebat mengakibatkan genangan di sedikitnya empat titik di Kabupaten Badung dan enam titik di Kota Denpasar, dan pohon tumbang di dua titik di Kota Denpasar.
-
Dimana saja banjir di Bali terjadi? Sejumlah wilayah di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, dilanda banjir akibat hujan deras atau cuaca ekstrem, pada Kamis (4/4).
-
Dimana makam korban banjir bandang? Ketegangan semakin terasa ketika terungkap bahwa di halaman rumah itu terdapat sepasang batu besar yang berfungsi sebagai tanda makam bagi korban banjir bandang.
-
Kenapa banjir terjadi di Bali? Sejumlah wilayah di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, dilanda banjir akibat hujan deras atau cuaca ekstrem, pada Kamis (4/4).
-
Siapa yang mengingatkan tentang krisis air di Bali? Megawati Singgung Krisis Air di Bali saat Penutupan Rakernas PDIP
-
Apa tanda alam yang diwaspadai Nelayan Bojonegara? Kemunculan angin jadi hal yang patut diwaspadai oleh nelayan di Bojonegara. Tiupan yang akan bertambah besar berisiko memunculkan puting beliung atau seret taun.Kemunculannya ditandai oleh mendung hitam mirip jantung pisang.
Guna memuluskan rencana tersebut, dua anggota Lamaholot Bali yakni Donatus Dihe Sanga (Dodis) dan Saiful Saleh (Ipul) pergi ke lokasi bencana alam di Pulau Adonara, Flores Timur pada Minggu.
"Pembangunan monumen ini tidak bermaksud mengabadikan duka para keluarga korban, tetapi semata-mata untuk mengingatkan kepada kita semua bahwa bencana banjir dan tanah longsor itu bisa terjadi kapan saja pada musim hujan sehingga kita lebih waspada," ucapnya.
Selain itu, karena banjir dan tanah longsor itu tergantung dengan kondisi lingkungan sekitar pemukiman masyarakat, sehingga warga semakin menyadari pentingnya menjaga alam sekitar.
"Monumen ini sekaligus mengenang Bapak Presiden Jokowi yang rendah hati dan begitu peduli sehingga rela datang di Pulau Adonara," ujar Rahman yang juga Humas ITB STIKOM Bali itu.
Dia menjelaskan tentang nilai edukasi atas monumen tersebut bagi warga dan generasi yang akan datang.
"Jadi monumen ini ada nilai edukasi bagi kita yang sekarang dan bagi anak cucu kita kelak agar mereka bisa belajar dari monumen ini bahwa di sini pernah terjadi bencana alam yang maha dahsyat. Konsepnya, nanti akan ada sayembara desain monumen, lalu dikerjakan secara gotong royong tetapi 'finishing'-nya terutama pembuatan patung atau dioramanya kita akan libatkan tukang ahli dari Bali," kata Rahman.
Koordinator Posko Bali Peduli Adonara, Petrus Seli Tupen, menambahkan, ide pembangunan monumen diterima pihak terkait, maka Lamaholot Bali sebagai inisiator segera menggalang kerja sama dengan diaspora Flores Timur, khususnya warga Adonara yang tersebar di seluruh Indonesia bahkan luar negeri.
"Apalagi, Ikatan Keluarga Adonara di Batam juga punya ide yang sama dan saya kira grup WhatsApp Epu Orin Adonara juga pasti 'welcome'. Asal kita mau dan ikhlas, soal dana pembangunannya bisa kita cari. Kalau ada 'sharing' anggaran dengan pemda lebih bagus lagi," ucap pria asal Desa Lamawato, Adonara Timur itu.
Mengenai bantuan sosial yang dibawa Dodis dan Ipul, Ketua Lamaholot Bali Yosep Boleng merinci 76 koli barang terdiri atas pakaian layak pakai, kebutuhan perempuan dan anak serta kebutuhan mandi-cuci, sudah diberangkatkan dengan truk dan diperkirakan tiba di Larantuka pada 27 Aprilmendatang.
"Kami bekerja sama dengan Posko Pramuka di Larantuka dan alumni Lamaholot Bali yang sudah ada di Adonara untuk menyalurkan bantuan ke para korban di tujuh kecamatan di Pulau Adonara dan memverifikasi data anak yatim piatu di lapangan," kata dia.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menuturkan, Bendungan Lolak, memiliki kapasitas 16 juta meter kubik dan dapat mengairi area pertanian seluas 2.200 hektare.
Baca SelengkapnyaFakta pembangunan Patung Jokowi di Kabupaten Karo, telan dana mencapai Rp2,5 Miliar.
Baca SelengkapnyaMemorial Park IKN dibangun di area seluas 2.034 meter persegi.
Baca SelengkapnyaMengawali kegiatannya, Jokowi menuju ke Kabupaten Konawe dengan berkendara dari Kota Kendari.
Baca SelengkapnyaDi atas gunung Sunu terdapat patung Presiden Jokowi setinggi 3,5 Meter dan berat 700 Kg.
Baca SelengkapnyaCegah Krisis Air, Jokowi Resmikan Bendungan Ameroro dan Penataan KSPN Wakatobi
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut keberadaan bendungan ini dapat mengurangi banjir di Kabupaten Konawe dan sekitarnya.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta Bupati Alor dan Gubernur NTT menyiapkan desain untuk memaksimalkan potensi wisata di Kabupaten Alor.
Baca SelengkapnyaAHY mengatakan ingin meninjau langsung kantor-kantor Kementerian ATR/BPN yang ada di daerah.
Baca SelengkapnyaJokowi beserta rombongan meresmikan Bendungan Temef, bendungan terbesar di NTT yang menelan anggaran sebesar Rp2,7 triliun.
Baca SelengkapnyaPembangunan Bendungan Lolak memakan anggaran mencapai Rp 2,02 triliun.
Baca SelengkapnyaSederet potret haru pada perayaan HUT ke-78 RI di Jawa Timur.
Baca Selengkapnya